5

1.2K 177 0
                                    

Kelas praktikum biologi hari ini berjalan sangat lambat bagi Naya. Hingga saat bel berdering tanda kelas selesai, Naya langsung bergegas merapikan peralatan praktikum dan ingin segera pergi kemanapun untuk menjauhi Yan.

"Naya, kita masih harus menyelesaikan laporan praktikum ini," Yan menghadang Naya yang sudah siap keluar dari laboratorium.

"Kan aku sudah melakukan semua bagian pembedahannya," tanpa sadar Naya menaikkan suaranya karena sudah terlalu lelah. Ia bisa melihat air muka Yan yang tampak terkejut. Naya berusaha mengendalikan dirinya dengan menarik napas dalam-dalam.

"Baiklah maaf sudah banyak merepotkan, akan kukerjakan laporannya sendiri," Yan kemudian menyunggingkan senyum menyesal dan pergi meninggalkan Naya, tapi Naya mencekal tangannya.

"Maaf maaf, kurasa aku sedang dalam mood yang buruk, kamu tau?" Naya tidak tau kenapa dia mengatakan hal aneh seperti itu pada Yan yang mungkin tidak peduli. Tapi nyatanya Yan menggumamkan 'a~' dan mengangguk-angguk paham. Yang ada Naya malah merasa makin malu atas ucapan ngawurnya.

Kemudian, Yan mengeluarkan ponselnya dan meminta nomor Naya. Biasanya cewek-cewek akan langsung memberinya tanpa ia minta, tapi kali ini berbeda yang entah kenapa menimbulkan suatu sensasi baru pada Yan. Setelah bertukar nomor, Yan pun pergi terlebih dahulu meninggalkan Naya. Setelah punggung Yan benar-benar hilang dari pandangan Naya, barulah ia bisa bernapas dengan lega. Sungguh hari yang panjang dan melelahkan.

🌝🌝🌝

Setelah satu minggu yang melelahkan, akhir pekan selalu ada untuk dinikmati. Tapi tidak dengan Naya. Di Sabtu pagi, Naya yang sudah bangun dan bersiap untuk ritual akhir pekannya langsung mengernyit ketika mendapati satu pesan masuk di ponselnya. Siapa lagi yang bisa menimbulkan kernyitan di kening Naya kalau buka Yan.

Selamat akhir pekan, gimana dengan laporan katak kita?

Naya memang tidak sering berpesan teks, namun ia merasa pesan teks dari Yan ini SKSD sekali. Tapi toh itu Yan, siapa tau itu memang caranya bersosialisasi dan mendapatkan banyak teman. Hanya saja Naya yang tidak biasa.

Naya memikirkan balasan macam apa yang harus ia berikan. Dia jadi terpikir untuk turut SKSD juga, tapi Naya tidak tau caranya.

Mau mengerjakannya?

Naya memutuskan, semakin cepat ia menyelesaikan laporan praktikum ini maka semakin cepat urusannya dengan Yan selesai. Dan segalanya bisa kembali seperti semula. Tenang tanpa gangguan.

Kalau kamu bebas hari ini, ayo saja.

Setelah saling berkirim pesan, Naya dan Yan memutuskan untuk bertemu di perpustakaan kota pukul 10. Naya menghela napas, memikirkan bahwa hari ini akan jadi hari yang panjang juga baginya. Dengan malas, Naya beranjak dari sofa ruang tengahnya untuk bersiap. Tadinya ia hendak menghabiskan akhir pekannya dengan mengurangi tumpukan novel miliknya yang ternyata diinterupsi dengan pesan teks Yan. Ia harus kembali merelakan satu hari akhir pekannya untuk mengerjakan tugas sekolah.

Innocently Evil [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang