FLASH BACK

200 48 2
                                    

"Kau adalah cinta pertamaku."

"Benarkah? Kau juga!" pekik Youra.

"Aku? Benarkah?" tanya Wooyoung tak percaya. Wooyoung merubah posisinya menjadi lebih nyaman saat berada di pangkuan Youra. Youra terduduk pada sebuah bangku panjang dan Wooyoung merebahkan tubuhnya dengan menyandarkan kepalanya diatas paha Youra.
"Jadi, kau adalah cinta pertamaku dan aku adalah cinta pertamamu?" tanyanya lagi.

Youra mengangguk cepat dengan senyumnya.

"Jika benar begitu, kau akan menjadi cinta terakhirku juga."

"Benarkah? Perjalanan kita masih sangat panjang, kau dan aku juga baru saja mengenal cinta. Bagaimana jika takdir mengatakan hal yang berbeda?" ujar Youra lalu menghela nafasnya.
"Selama ini kita bahagia. Aku takut, setelah bahagia.."

"Youra.." Wooyoung merubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan Youra dan menggenggam tangan gadis yang dicintainya. "Apapun itu, kau harus percaya padaku. Kepercayaan itu penting. Karena sedikitpun aku tidak akan pernah berkata bohong. Semua yang ku katakan, jujur. Cinta ini, jujur, tidak ada kebohongan." jelasnya meyakinkan Youra.

Youra tersenyum, "Aku hanya khawatir. Aku takut kehilanganmu.."

"Aku akan terus bersamamu.."

"Aku tahu itu, tapi, apa kau tahu? Setelah semua orang tahu tentang hubungan kita, mereka semua menjauhiku bahkan mereka mengatakan banyak hal buruk. Aku merasa tidak pantas untukmu dan-"

Kalimat Youra terhenti saat tangan Wooyoung menyentuh dagunya dan mengusapnya lembut.
"Kau sedih karena itu? Tidak ada yang lebih pantas untukku selain dirimu Youra."  ujar Wooyoung seraya menatap dalam mata Youra.

"Semakin aku mencintaimu, semakin aku merasa takut.." ucap Youra.

Wooyoung menghela nafasnya dan tanpa berpikir panjang ia memeluk gadis yang berada dihadapannya. Gadis yang sedang merasa takut karena sangat mencintainya.
"Apa kau merasa lebih baik? Jika tidak, aku akan melakukan hal lain." ucapnya.

"Apa itu?" tanya Youra.

"Menggendongmu di punggungku?"

Youra terkekeh, "Kau tidak akan bisa melakukannya."

Wooyoung melepas pelukannya dan segera berjongkok membelakangi Youra, "Naiklah."

"Tidak, kau tidak akan bisa-"

"Kau menolak permintaanku?"

Tanpa menjawab, perlahan Youra naik ke punggung Wooyoung lalu Wooyoung segera bangkit dan berdiri. Sontak Youra mengeratkan tangannya yang melingkar pada leher Wooyoung.

Wooyoung menahan tawanya lalu berkata, "Kau takut?"

"Tidak.. Jika aku jatuh kau juga harus ikut jatuh, bersamaku." jawab Youra mengelak.

"Baiklah~~" dengan cepat Wooyoung berlari mengelilingi lapangan basket.

"Wooyongie!! Jangan lari!!" teriak Youra.

Tawa mereka berdua pecah, Wooyoung tidak bisa melihat Youra sedih atau bahkan menangis. Wooyoung selalu punya cara untuk membuat Youra kembali tersenyum bahkan tertawa. Sekecil apapun itu, Wooyoung selalu berusaha untuk membuat Youra bahagia bersamanya.

●●●

Hari ini teman sebangku Youra sekaligus sahabatnya Hyemi tidak masuk sekolah karena sakit. Biasanya, Hyemi selalu menemani dan mengajak Youra bergurau sesekali di kelas. Namun kini, Youra benar-benar merasa sendirian karena teman-temannya menjauhinya. Tidak ada yang mengajaknya bicara atau bahkan makan bersama di kantin. Wooyoung memiliki kelas basket khusus hari ini, jadi kini Youra benar-benar merasa kesepian.

[✔]❝HURT❞-ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang