MUNGKINKAH?

222 43 0
                                    

'Kau menginginkanku seperti aku menginginkanmu, sehingga kita tidak bisa berpisah. Namun, kenapa kita berpisah?
Setiap hari, setiap malam dan setiap saat aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darimu. Akulah orang bodoh yang hanya melihatmu.
Kita hanya bisa belajar mencintai dengan mencintai, tanpa pernah memiliki lagi.'
'Kau menghancurkanku.'
'Hilanglah dari kenanganku.'
'Bawa semuanya pergi, itu menyakitiku. Aku tidak butuh semua itu, ambil semuanya hingga aku tidak punya penyesalan yang tersisa. Meski ku tutup kedua mata dan telingaku, suaramu masih tetap didekatku..'

Wooyoung memijit-mijit pelan dahinya, ia sangat malas untuk masuk ke sekolah hari ini. Namun diam di rumah juga pasti akan membuatnya merasa jenuh.
"Bagaimana keadaannya?" tanyanya tanpa sadar pada dirinya sendiri. Kemudian ia terkekeh sekilas, "Lebih baik aku tidak melihatnya."

Ia bangkit dari duduknya diatas tempat tidur, mengambil kunci motor dan ranselnya lalu bergegas berangkat ke sekolah. Dan sesampainya di sekolah, dengan wajah dinginnya ia berjalan menuju kelasnya. Terduduk malas di bangkunya, dan sebelum memejamkan matanya ia menatap sekilas kearah bangku kosong yang berada disisi Hyemi.

'Ini jauh lebih baik. Aku tidak ingin melihatnya. Sama sekali tidak.' pikirnya. Namun di dalam hatinya yang terdalam, ia mendengar, 'Aku merindukanmu..' dan terlihat jelas wajah Youra meski ia sedang memejamkan matanya. Sontak ia membuka matanya. Lalu beberapa menit setelah itu,

"Kau sudah sembuh?!" pekik Hyemi yang terkejut dengan kedatangan Youra bersama Seonghwa.

Dengan cepat mata Wooyoung menemui mata Youra, ia juga sama terkejutnya dengan Hyemi. Saat mata mereka berdua bertemu, segera Wooyoung membawa pandangannya pergi dari Youra.

'Dasar bodoh! Masih sakit tapi  memaksakan diri untuk pergi ke sekolah! Bagaimana jika bertambah parah?'

●●

Pagi ini Youra terbangun lebih awal dan entah apa yang ada di pikirannya, dia bergegas untuk mandi dan memakai seragam sekolahnya. Saat ia terduduk diatas tempat tidurnya, ia sedikit merasakan pusing di kepalanya. Tak lama, Ibunya masuk ke dalam kamarnya dan terkejut melihat Youra telah memakai seragamnya. Seraya membawakan sarapan milik Youra, "Kau masih sakit, kau belum pulih, Ibu melarangmu untuk pergi ke sekolah." ujarnya.

"Ibu, aku baik-baik saja.."

"Baik-baik saja? Kau seharusnya masih di rumah sakit sekarang, tapi kau memaksa pulang. Lalu kau ingin pergi ke sekolah dengan keadaanmu yang seperti ini?"

Youra hanya menundukkan kepala dan tak menjawab.

Ibu Youra meletakkan sarapan yang dibawanya diatas meja kemudian terduduk disisi Youra, mengusap pelan rambut Youra.
"Ibu tidak tahu apa yang terjadi pada putri Ibu. Tapi Ibu bisa melihat itu, kau bersama Seonghwa, apakah tidak bahagia?"

"Aku, bahagia bersamanya.." jawab Youra lirih masih dengan menundukkan kepalanya.

"Lalu apa yang membuatmu gelisah? Seonghwa akan menemanimu meski kau tidak pergi ke sekolah. Siapa yang kau cari?"

"Ibu.. " Youra mengangkat kepalanya dan menatap Ibunya, "Aku hanya merasa bosan berada di rumah dan aku, aku merindukan teman-temanku."

"Youra.."

"Seonghwa datang.." Youra bangkit dari duduknya, mengambil roti selai yang dibawakan Ibunya dan melahapnya dengan cepat kemudian mengambil ranselnya dan keluar dari kamarnya.

Diambang pintu rumah, Seonghwa terkejut melihat Youra dengan pakaian seragamnya. Sebenarnya ia hanya ingin menjenguk Youra sebelum pergi ke sekolah, namun sekarang yang dilihatnya?

[✔]❝HURT❞-ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang