Seperti biasa, Youra berangkat ke sekolah bersama Seonghwa. Selama perjalanan menuju ke sekolah, tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka berdua di dalam mobil. Usai memarkir mobilnya, melepas sabuk pengaman dan baru saja Seonghwa ingin keluar dari dalam mobilnya..
"Kau tidak memaafkan ku?" tanya Youra seraya menahan tangan Seonghwa.
Seonghwa hanya diam dan tak ingin menatap Youra.
"Percayalah, apa yang ada dipikiranmu, itu tidak benar.." ujar Youra berharap Seonghwa menatapnya dan memaafkannya. Namun, Seonghwa masih diam dan tak menatapnya.
"Apa kau pernah memikirkan bagaimana hatiku saat kau dekat dengan wanita lain, di belakangku? Saat kau memberi senyum dan tawa yang sama pada wanita lain, apa kau memikirkan itu? Aku selalu memaafkan mu dan berkata aku baik-baik saja meski kau tahu aku tidak baik-baik saja." lanjutnya seraya melepas tangannya dari tangan Seonghwa lalu keluar dari dalam mobil.Seonghwa ingin sekali menahan tangan Youra, namun ia tak mendapatkannya. Seonghwa memegang kepalanya sesaat lalu keluar dari dalam mobilnya kemudian berlari mencari dan mengejar Youra.
Saat hampir saja Seonghwa mendapatkan Youra, Youra berjalan lebih cepat untuk masuk ke kelasnya. Seonghwa terhenti. Banyak siswa dan siswi disana, tidak mungkin baginya untuk masuk ke kelas Youra dan akhirnya Seonghwa pergi ke kelasnya.Dari kejauhan, seseorang melihat apa yang dilihatnya. Youra yang bergegas menuju kelas dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca lalu Seonghwa yang berlari mengejar Youra. Ia melihatnya.
"Kenapa kau diam disini?" tanya Mingi menepuk bahu Wooyoung yang sedikit mengejutkan Wooyoung. Belum sempat Wooyoung menjawab, "Ayo masuk!"
Mereka berdua masuk ke dalam kelas dan kali ini tidak ada mata yang menyambut kedatangan Wooyoung seperti biasanya. Mata itu, mata yang selalu berbinar saat menatapnya, kini terlihat kosong dan sedih.
Wooyoung tahu, pemilik dari mata tersebut sedang menahan air matanya.
Wooyoung terus memperhatikan Youra mulai dari jam kelas dimulai hingga jam istirahat tiba."Sudahlah.. Kau harus makan, ayo!" ujar Hyemi menarik tangan Youra.
"Kau saja." jawab Youra datar.
"Kau-" kalimat Hyemi terhenti saat melihat kedatangan Seonghwa di kelasnya.
Youra juga melihatnya namun Youra segera membuang wajahnya perlahan.
"Aku ingin bicara dengannya." ucap Seonghwa pada Hyemi dan tanpa menungu lama Hyemi segera pergi dari kelas. Saat Hyemi meninggalkan kelas, mata Seonghwa dengan cepat menangkap seseorang yang terduduk dengan mata dinginnya, Wooyoung.
Segera Wooyoung bangkit dari duduknya dan berlalu pergi.Seonghwa terduduk disisi Youra, meraih dan menggenggam tangan Youra.
"Aku salah, harusnya aku memikirkan itu, harusnya aku lebih peduli padamu." ujarnya yang membuat Youra kini menatap matanya.
"Aku akan memperbaiki semuanya. Aku tidak akan menerima barang atau apapun itu dari wanita lain, aku juga akan memberi batasan pada setiap wanita yang mendekatiku dan mengatakan pada mereka bahwa aku, milik seseorang, milikmu.." lanjutnya seraya masih menggenggam erat kedua tangan Youra."Aku juga salah, harusnya-"
"Sstt.." dengan cepat Seonghwa membungkam bibir Youra dengan jari telunjuknya, "Aku tidak ingin mendengarnya. Kita akan memperbaikinya." lanjutnya dengan memberikan senyum termanisnya.
"Aku.. Ingin bertanya.." ucap Youra lirih dan terlihat sedikit ragu.
"Katakanlah."
"Apa kau, benar-benar mencintaiku?"
Seonghwa terkekeh pelan, "Kau meragukan ku?"
"Tidak.. Ma-maksudku.."
Sontak Seonghwa menarik tengkuk Youra dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Youra. Seonghwa menatap dalam kedua mata Youra.
Kedua mata Youra membulat lebar dan Seonghwa semakin dalam menatap matanya.