MEMPERBAIKI

234 47 2
                                    

Satu bulan telah berlalu. Setelah apa yang dialami Youra, kini ia menjadi seseorang yang lebih dingin dan introvert. Mungkin orang lain berpikir atau beranggapan bahwa setelah Youra meninggalkan Seonghwa, dia akan kembali bersama Wooyoung. Namun itu salah. Bahkan Youra juga menjauhi Wooyoung.

Youra selalu tenggelam dalam dirinya sendiri. Jarang bicara, tidak ada senyumnya lagi yang manis dan setiap jam istirahat ia selalu menghilang entah kemana. Bahkan sahabatnya, Hyemi, tidak mampu membuat Youra kembali tersenyum seperti sebelumnya. Youra sering mengabaikan Hyemi.

Kini justru Wooyoung berusaha memberi perhatian lebih pada Youra. Wooyoung tak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Setelah kejadian di kolam renang satu bulan lalu, dirinya dan Youra selalu menjadi bahan gosip para siswa dan siswi di sekolah. Itu sebabnya Youra menjauhi dirinya.

KRINGGG!!!

Bel yang menandakan jam istirahat telah berbunyi. Siswa dan siswi berhamburan keluar kelas. Seperti biasa, Youra bangkit dari duduknya dan berlalu pergi dengan wajah dinginnya. Wooyoung pun segera bangkit dan mengikuti kemana perginya Youra.

Youra selalu pergi ke atap sekolah setiap jam istirahat. Ia tidak pernah makan atau bahkan minum saat istirahat. Ia hanya menghabiskan waktunya disana ditemani udara yang berhembus kencang. Namun, ia tak sendiri. Wooyoung bersamanya. Youra berulang kali mengusir atau melarang Wooyoung untuk mengikutinya tetapi Wooyoung justru semakin mendekatinya.
"Jangan keras kepala. Semua orang terus membicarakan kita." ujarnya pada Wooyoung yang baru saja sampai di atap sekolah. Youra memutar tubuhnya dan menatap Wooyoung dingin.

Wooyoung memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya lalu berjalan kearah dimana Youra berdiri. Langkah kakinya terhenti tepat dihadapan Youra. Ia menghela nafasnya sebelum mengatakan sesuatu.
"Aku tidak pernah melihat wajah ini." ucapnya seraya menatap Youra. "Wajah dingin ini. Kau menyimpan bebanmu sendiri. Kau berusaha terlihat kuat. Tapi sebenarnya.."

"Pergilah, Wooyoung." sahut Youra lalu memutar tubuhnya membelakangi Wooyoung.

Perlahan, Wooyoung melingkarkan tangannya ke pinggang Youra, memeluk Youra dari belakang. Ya! Youra terkejut dan berontak. Namun tak lama, Youra terdiam karena kalimat yang diucapkan Wooyoung.
"Percuma, aku tidak akan melepaskanmu. Aku tahu, ini yang kau butuhkan. Pelukan ini akan mengurangi sedikit bebanmu."

Wooyoung menempelkan dagunya pada bahu Youra dan memejamkan matanya. "Satu hal yang harus kau tahu, seperti ini, membuatku nyaman." ucapnya lirih dengan masih menutup matanya.

"Bukankah kau sangat membenciku?" tanya Youra datar.

"Ya, aku membencimu. Sangat membencimu." jawab Wooyoung.

Sontak Youra melepas tangan Wooyoung yang melingkar di pinggangnya, namun gagal. Wooyoung justru mengeratkan pelukannya dan membuka matanya. Ia tersenyum lalu berkata, "Aku membencimu karena aku tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkanmu, sedetikpun."

Youra menundukkan kepalanya dan menangis.

Wooyoung melepas pelukannya, menyentuh kedua bahu Youra dan memutar tubuh Youra. "Apa yang membuatmu menangis?" tanyanya seraya mengusap pipi Youra.

"Takut..." jawab Youra lirih ditengah tangisannya. "Aku mohon pergilah jika semuanya akan berakhir seperti sebelumnya.. Aku lelah.. Aku benar-benar lelah dengan semua ini.." lanjutnya masih dengan tangisannya yang semakin menjadi.

[✔]❝HURT❞-ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang