Hari ini adalah hari libur, sejak pagi Youra telah disibukkan dengan berbelanja beberapa bahan makanan untuk di masak. Saat Youra ingin mengambil sebuah daging sapi yang hanya tersisa satu, tiba-tiba seseorang lebih dulu mengambilnya. Sontak ia menghela nafasnya dan raut wajahnya berubah menjadi sedih.
"Kau menginginkan ini?" tanya seseorang tersebut lalu dengan cepat Youra menatap matanya.
"Yunho? Jadi kau-"
"Untukmu.." sahut Yunho seraya mengulurkan tangannya yang menggenggam sebuah daging sapi.
"Ah! Tapi.. Kau juga menginginkannya dan lagi pula kau yang lebih dulu mengambilnya.."
Yunho tersenyum manis lalu meletakkan daging sapi tersebut ke dalam keranjang milik Youra lalu berkata, "Iya, aku mengambilnya untukmu."
"Eh?!" Youra membulatkan matanya bertanya.
"Sebagai balasannya, kau harus menemani ku makan mie di kedai yang berada di seberang supermarket ini."
Youra berpikir sejenak, "Tapi.. Aku harus memasak.." ucapnya lirih.
"Um.. Untuk Seonghwa? Bolehkah aku membantumu? Aku pandai memasak." belum sempat Youra menjawab, seakan tahu Youra akan menolaknya, "Aku mohon.." ucapnya lagi dengan memohon kepada Youra.
"Baiklah." jawab Youra seraya tersenyum manis.
Mereka berdua berjalan bersama menuju ke rumah Youra untuk memasak sesuatu. Di tengah perjalanan Yunho sesekali menanyakan sesuatu yang sedikit membuat Youra bingung.
"Kau membeli susu?"
"Uhm.." gumam Youra seraya mengangguk pelan.
"Bukankah kau alergi susu?" tanya Yunho yang membuat Youra menghentikan langkah kakinya.
'Dari mana dia tahu jika aku alergi susu? Seonghwa atau bahkan Wooyoung tidak pernah tahu jika aku alergi susu.'
"Youra. Kau kenapa?" ucap Yunho membuyarkan lamunan Youra.
"Ah! Ini untuk Seonghwa." jawab Youra cepat. "Tapi, dari mana kau tahu jika aku alergi susu?" lanjutnya dengan bertanya.
Yunho berusaha agar tidak terlihat gugup dan menjawab, "Hyemi. Dia pernah mengatakannya padaku.."
"Oh.. Baiklah.."
'Hyemi? Apa aku pernah menceritakan itu kepada Hyemi? Bahwa aku alergi susu.'Mereka berdua akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju rumah Youra. Tidak ada perkacakapan apapun diantara mereka hingga saat tiba di rumah Youra, mereka berdua segera memulai memasak.
"Ibu mu tidak di rumah?" tanya Yunho seraya mengeluarkan beberapa sayuran dari kantong plastik.
"Ibu sedang menjaga toko bunga dan mungkin akan pulang terlambat karena ini hari libur, banyak orang membeli bunga.." jelas Youra seraya mengambil bawang dan mulai memotongnya.
"Rumah mu masih sama, tidak berubah.." gumam Yunho yang terdengar oleh Youra lalu,
"Ah!!" pekik Youra kesakitan, jarinya tiba-tiba terluka saat memotong bawang.
"Youra!" sontak Yunho menarik tangan Youra dan menghisap jari Youra yang terluka.
Youra terkejut. Youra membulatkan matanya dan terdiam melihat apa yang di lakukan Yunho. Saat ini, Youra benar-benar tidak bisa berpikir hingga sebuah pertanyaan terucap,
"Ini pertama kalinya kau ke rumah ku, apa maksudmu tadi mengatakan rumah ku masih sama, tidak berubah?"Yunho menatap Youra sekilas kemudian dia berhenti menghisap jari Youra yang terluka dan,
"Dimana kotak obatnya? Jarimu harus di plester.""Yunho, jawab pertanyaan ku." ucap Youra menatap Yunho serius.