Blind- 2 (Room Chat)
Kamu seperti air. Tidak pernah bisa aku genggam.
Dua tahun yang lalu, saat perasaan Camel terlalu besar pada Abi, Camel seperti orang dengan iq dibawah rata rata.
Camel pernah membongkar rahasia teman temannya pada Abi, lalu Abi kembali membongkar rahasia itu pada temen teman Abi lagi. Dan akhirnya semua tau bahwa Camel-lah dalangnya. Lalu, hubungan Camel dengan temannya merenggang sampai saat ini.
Pernah, Camel berusaha untuk melupakan keberadaan Abi di sekelilingnya. Namun, Abi memperlakukan Camel seperti Camel adalah hal yang paling berharga dalam hidupnya.
Teman teman Camel terlalu bosan untuk mendengar semua cerita Camel tentang Abi. Sampai mereka dengan teratur pergi menjauh dari Camel.
Ting!
Camel dengan mata masih fokus pada bacaannya mencoba meraba raba kasur untuk meraih ponsel genggamnya.
Abi mengirim gambar pada anda!
Mata Camel melotot. Camel membuang novel ke samping kasurnya, dan memilih fokus pada Abi.
Camel membuka ruang obrolannya bersama Abi, dan ia cukup merasa terkejut saat Abi mengirimkannya foto gaun indah dengan panjang selutut tanpa lengan. Warnanya hitam dengan ukiran ukiran yang tidak terlalu berlebihan. Sesuai dengan kesukaan Camel.
You: ?
Camel menggigit kukunya menunggu jawaban Abi. Pesannya langsung terbaca, namun Abi tidak juga menuliskan balasan. 30 detik kemudian, ponsel Camel kembali bergetar.
Abi: Bagus g?
Camel mengangkat alisnya tidak paham. Untuk apa coba menanyakan pendapat Camel, yang malah membuat Camel memuja gaun tersebut.
You: Bagus. Banget.
Abi: Abis ini gua kerumah lo. Jangan kemana mana
Camel melotot. Ngapain woy?!. Pengennya si balas gitu, tapi nanti Abi menyangka dirinya perempuan bar bar.
You: Mau apa?
Abi: Nganterin bajunya lah
You: Nganterin buat siapa?
Abi: Ya buat lo, Camel.
You: Kok, aku?
Abi: Buat nanti ke prom.
Lagi lagi, Abi melarangnya untuk berhenti mengagumi dirinya.
***
Dua tahun yang lalu juga, Camel pernah bilang pada Abi bahwa Camel menyukai dirinya.
Walau tidak secara langsung, namun itu adalah hal yang baru bagi Camel. Berharap Abi sedikit bisa menjaga perasaannya, walau Camel tidak pernah berharap di balas.
Mungkin, itu semua tidak Abi anggap serius karena situasinya juga tidak mendukung, Camel mengucapkannya saat mereka saling melempar pesan pesan receh.
Camel munafik. Ia akui itu. Tentu Camel mengharapkan perasaannya di balas. Namun, saat itu sudah satu tahun Camel menyukai Abi, tidak ada tanda tanda Abi akan balas menyukainya. Maka, ia mulai menyerah dan hanya berharap Abi menjaga perasaannya. Seperti, tidak saling bercanda dengan perempuan- setidaknya tidak di depan Camel.
Atau, video call dengan perempuan lain saat Camel sedang duduk di samping Abi.
Tidak sekali- bahkan lebih dari 4 kali Camel mencoba berhenti berpusat pada Abi. Saat itu, sudah 2 minggu Camel menahan tangannya agar tidak mengetik beberapa kata untuk ia kirimkan pada Abi. Atau, berusaha menahan suaranya agar tidak keluar saat bertemu Abi.
Namun, dalam minggu ke-3 usaha Camel, Abi menghancurkannya hanya dengan sebuah sapaan. Ya, Camel lemah. Ia tidak bisa lebih lama menjauhi Abi. Maka, mulai saat itu Camel membiarkan perasaannya tumbuh seiring berjalannya waktu. Camel menyerah, percuma ia tidak membuka suara saat ada Abi. Namun tangannya masih asik menggulirkan halaman demi halaman media sosial milik Abi. Atau bahkan membuka ruang obrolannya dulu dengan Abi.
Dan untuk pemberitahun, semenjak tiga tahun yang lalu, Camel tidak pernah sekalipun menghapus obrolannya dengan Abi. Entah itu di instagram atau whatsapp. Karena Camel sadar, akan tiba saatnya mereka tidak akan saling bertukar pesan kembali.
20-02-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND
RomanceWarning!! •On-Going "Listen to me baby, i'll kill your family if you refuse me " Ada dua hal yang tidak bisa Camel terima secara lapang dada di dunia ini. Yang pertama kebahagiaannya yang tiba tiba terampas. Lalu omong kosong yang menawarkan kebah...