Mad at you

726 82 19
                                    

Blind - 15 (Mad at you)

I just can't stay mad at you.

"Lepasin.. Aduh aduh..Aww!" Camel tidak henti henti mengaduh saat Axelle menarik tangannya. Kaki Axelle dan Camel yang panjangnya beda jauh tentu saja membuat Camel kesusahan mengejar langkah Axelle. Di tambah Axelle berjalan secepat yang orang itu bisa.

Camel lagi lagi tersandung, namun badannya segera di tarik kencang sehingga Camel kembali berjalan.

Camel mendesah lega saat mereka telah sampai ke parkiran. Camel memang tidak yakin Axelle bawa kendaraan, namun akan mengherankan jika Axelle ke sini tanpa kendaraan, kan?.

Camel melotot kaget saat Axelle menghampiri mobil Mazda Rx 8 hitam. Gila aja, kerja apa orang ini?.

Saat Axelle sudah masuk ke dalam mobilnya, Camel masih berdiri dengan mulut menganga di luar. Axelle menggeram marah, ia kembali membuka pintu lalu keluar menuju bagian penumpang, "Apakah kau tidak bisa membuka pintu mobil sendiri, Camel?! " Axelle membentak sambil mendorong tubuh Camel.

Camel cemberut, "Apa kau tidak salah mobil?" tanyanya saat Axelle sudah duduk kembali di kursi pengemudi.

Axelle menoleh sambil mengernyit, "Tentu tidak, honey."

Axelle menyalakan mobilnya, mulai meninggalkan pelataran parkiran yang sedikit sempit itu.

"Sungguh? Kau pemilik mobil ini?! " Camel berteriak histeris.

Axelle menoleh, "Tentu."

Camel memandang Axelle penuh selidik, "Bagaimana kau bisa membeli mobil ini? Maksudku, harga mobil inikan sangat..luar biasa."

Axelle tersenyum miring, "Harga mobil ini hanya seharga tempat tidur dan sofaku, kau tau honey?."

Gila. Wong edan. Tempat tidur sama sofa apaan yang harganya hampir satu miliar?.

***

"Loh.. Loh.. Eh, itu. INI MAU KEMANA ANJING" Untuk pertama kalinya, dalam 18 tahun hidup Camel ia mengumpat terang terangan.

Biasanya, Camel hanya mengumpat dalam hati. Namun jangan salahkan Camel, Axelle terlalu menyebalkan untuk menjadi manusia.

Lihat saja, setelah berbelok berlawanan dengan arah rumahnya, lagi lagi Axelle berbelok berkali kali sehingga Camel benar benar tidak tahu di mana ia sekarang.

Axelle menoleh marah sehingga Camel kembali bertanya tanya, Earphone itu nerjemahin apaan?.

"Perhatikan kata katamu. Jangan sampai aku membungkam mulutmu sehingga kau tidak bisa berbicara" Mata axelle memerah menahan marah. Rahangnya mengetat memperlihatkan jika ia benar benar kesal dengan Camel.

Camel memojokkan dirinya. Camel takut Axelle memperlakukan dirinya dengan kasar. Seperti menampar atau bahkan menyayat dirinya.

Camel hanya berdua dengan Axelle. Bukan tidak mungkin jika Axelle kalap dan membunuhnya.

Mata Camel memerah. Camel bukan marah. Ia menahan tangis yang rasanya sangat mudah untuk menetes saat ini.

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang