"Kak, kenapa kamu dulu tiba tiba nembak aku, kita aja nggak pernah dekat sebelumnya, nggak PDKT juga"Pertanyaan Ryana membuat terkejut Tama, pasalnya Tama memang belum pernah mendekati Ryana sebelumnya, akhirnya Tama menjawab rasa penasaran Ryana yang sebelumnya diam sejenak memikirkannya
"Aku memang nggak PDKT sama kamu, karena aku malu awalnya. Tapi aku itu selalu merhatiin kamu dari awal pembelajaran baru tau"
"Masa sih kak, orang seganteng kakak kenapa malu PDKT sama cewek"
"Ihh muji nih yee"
"Geer banget kak"
"Jadi pas kamu nabrak aku dulu, aku gugup banget dan memilih untuk segera pergi"
"iya kak aku ingat, aku sempet kesel waktu itu"
"Ha kenapa kesel" Tama sesikit terkekeh
"Kamu dingin banget padahal aku udah minta maaf tapi nggak dibales samsek" Tama hanya menarik sudut bibirnya dan tersenyum
Setelah memastikan bahwa Tama sudah pergi, Ryana masuk kedalam rumahnya dengan perasaan bahagia sekaligus lega, bahagia karena bisa kenal keluarga Tama dan juga lega karena Tama sudah menjawab semua rasa penasaran Ryana
Terlihat rumah Ryana sangat sepi tidak ada orang, Ryana menghidupkan lampu kamarnya, Ryana merasa badannya sangat lengket, akhirnya Ryana memutuskan untuk mandi. Sekitar 15 menit lamanya Ryana mandi, saat Ryana berjalan keluar kamar mandi terdengar suara dering telfonya
"Assalamualaikum" suara seseorang laki laki yang Ryana sayangi dari kecil yaitu ayah Ryana
"Waalaikumsalam, ada apa yah"
"Ayah sama ibu lagi dirumah tante mu sekarang, nanti pulang kayaknya bakalan malam, kamu sendirian nggak papa"
"Iya yah nggak papa kok, kan ada bibi sama kak tito"
"Eh iya ayah lupa, bibi lagi pulang kampung, suaminya sakit dan kak Tito lagi menginap dirumah temannya"
"Yaudah nggak papa yah, Ryana sendiri aja"
"Yaudah kamu baik baik dirumah ya"
Setelah menutup panggilan dari ayahnya Ryana meletakkan ponselnya di meja belajar dan Ryana menuruni tangga rumahnya untuk ke meja makan untuk mengambil makanan, tapi tidak ada makanan di meja, ia melihat di kulkas tidak ada makanan yang bisa dimasak.
Ryana memutuskan untuk pesan makanan online. Dia menuju kamarnya untuk pesan karena ponselnya ada dikamarnya. Tak butuh waktu yang lama pesanan Ryana datang yaitu nasi goreng favoritnya. Ryana menyantapnya dengan menonton kartun di ruang TV, satu porsi nasi goreng habis dilahap oleh Ryana.
Saat sedang asyik menonton kartun, suara pintu depan ada yang mengetuk, Ryana beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu, belum satu menit terbuka pintunya Ryana sudah menutupnya kembali tapi kalah cepat oleh dorongan sesorang itu karena Ryana tidak ingin memui seseorang itu yaitu Dito mantan pacar Ryana.
"Ryn gue mau ngomong sama lo" sambil menahan pintu rumah Ryana yang masih didorong oleh Ryana
"Gue nggak mau" ucap Ryana sambil mendorong untuk menutup pintu lagi
"Pliss Ryn" mohon Dito
Akhirnya Ryana bersedia untuk ngomong bukan karena Ryana peduli dengan omongannya tapi biar cepat Dito pergi itu lebih baik.
"Ryn maafin gue ya, yang suka marahin lo, suka ngelarang lo" ucap Dito sambil menggenggam tangan Ryana namun segera ditarik oleh Ryana
"Iy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersua Rindu
Teen Fiction"Gue suka sama lo" itulah kata yang terucap dari seorang Tama Anggara memiliki sifat dingin namun dapat luluh karena rasa jatuh cintanya pada Ryana Novilda. Ada masa saat mereka LDR cinta mereka diuji pada masa itu. Masa dimana Tama yang harus kulia...