"Ryn Ryana" Tama mencoba memanggil Ryana yang masih mematung
"Eh iya kak, kamu masih marah ya mangkanya kamu ajakin aku ketemu sama Tante Tina biar aku gugup gitu" Tama hanya menggeleng mendengar ucapan Ryana
"Terus kenapa coba kalau nggak masih marah"
"Itu mama yang mau kemarin mama kesini tapi di rumah kamu sepi"
"Oh iya ya kan kemarin aku ke pantai lupa ngabarin hehehe" Ryana menjawab dengan santai sejenak melupakan ajakan Tama yang bertemu dengan mamanya
Tama hanya menatap Ryana tanpa ada ekspresi entah akhir akhir ini Tama nampak begitu lebih sedikit berbicara daripada sebelumnya walaupun itu memang sifat asli Tama yang sangat dingin itu tapi sejak bersama Ryana Tama sudah sedikit hangat, Ryana merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Tama
"Kak kenapa akhir akhir ini kamu sedikit banget ngomongnya"
"Ng...nggak deh" jawab Tama yang berusaha menyembunyikan kegugupannya
"Bohong, kalau ada apa apa cerita kak"
Tama hanya sejenak terdiam lalu menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa dia baik baik saja, bukan Ryana namanya kalau tidak penasaran Ryana mencoba menanyakan kembali ke Tama namun yang dia dapat nihil Tama hanya menatapnya datar.
"Yaudah awas aja kamu ya kak" rajuk Ryana sambil memalingkan wajahnya dari Tama
Dari arah pintu Fahmi keluar dengan wajah yang nampak segar sehabis mandi, Ryana menoleh kearah Fahmi yang menatap Tama seakan menanyakan 'siapa dia'.Tama yang sadar ada keberadaan Fahmi yang menatapnya.
"Ini loh mi kenalin dia Tama pacar gue dan kak Tama kenalin ini Fahmi sepupu aku" Ryana mulai memperkenalkan keduanya
Setelah itu mereka saling berjabat tangan
"Fahmi"
"Tama""Emm gue kasihan sama Tama pacaran sama lo Ryn pasti dia udah lo cerewitin secara lo kan calon emak emak penggosip hahaha" ejek Fahmi sambil terkekeh
"Ye enak aja lo, aku nggak gitu kan Kak" bela Ryana sambil menoleh Tama namun yang dilihat malah mengangguk artinya setuju dengan perkataan Fahmi
"Kok gitu sih"
"Pacar lo aja setuju berarti benerkan" kata Fahmi sambil berlari menghindari cubitan maut Ryana
"Awas ya lo fahmi" kata Ryana yang siap melayangkan cubitan sayang kepada Fahmi
"Lo di panggil tuh sama budhe" kata Fahmi dengan sedikit teriak dari dalam
"Kak bentar ya"
Ryana meninggalkan Tama yang duduk diteras untuk menghampiri ibunya yang memanggil, Ibu sedang berkutat didapur membuat kue
"Kenapa bu" tanya Ryana sambil mencomoti coklat didepannya
"Lagi ada Tama kan" tanya Ibu Ratih yang masih mengaduk adonan
"Iya emang kenapa"
"Tadi Tante Tina telepon katanya dia pingin ketemu sama kamu" Ryana terdiam sejenak saat mendengar Ibunya berbicara
"Emmm iya tadi Kak Tama bilang"
"Yaudah Tama suruh masuk terus kamu siap siap ya nanti kita sarapan bareng"
"Iya...iya...."
Setelah mempersilahkan Tama duduk diruang tamu Ryana kembali kekamarnya untuk mandi dan bersiap siap untuk bertemu Tante Tina tak lain Mama Tama. Setelah selesai dengan ritual mandinya Ryana mulai memilih milih baju yang ingin dia kenakan. Kini Ryana sudah rapi menggunakan dress selutut berwarna ice blue dengan kombinsi tile dibawahnya yang dipadukan dengan sepatu berwarna putih dengan rambut yang dikuncir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersua Rindu
Teen Fiction"Gue suka sama lo" itulah kata yang terucap dari seorang Tama Anggara memiliki sifat dingin namun dapat luluh karena rasa jatuh cintanya pada Ryana Novilda. Ada masa saat mereka LDR cinta mereka diuji pada masa itu. Masa dimana Tama yang harus kulia...