Bertamu

407 29 4
                                    

Dirumah Tama

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu rumah Tama, Tama yang sedang bersantai diruang tengah sambil menonton film favorit nya pun berdiri untuk membukakan pintu bagi tamu nya itu. Tina yang berada di dapur dapat melihat Tama karena rumah yang dimiliki tidak ada sekat pembatas  jadi dapat melihat Tama yang berjalan kearah depan, Tina yang penasaran mengikuti langkah anaknya.

Pintu terbuka menampakan sosok dua perempuan cantik yaitu Ratih dan Ryana yang tersenyum manis bahkan sangat manis, Tama membalas senyuman tersebut tak kalah manis dan menyalami tangan Ratih tanda hormat

“wah memang calon mantu idaman banget” ucap Ratih yang melihat Tama menyalami tangannya, Tama hanya tersenyum menanggapi ucapan Ratih

“apaan sih bu” bisik Ryana yang masih dapat didengar oleh Tama

“siapa Tama?” suara Tina dari dalam sambil berjalan mengarah ke Tama

“eh yaampun Mbak Ratih toh” ucap Tina saat sampai didepan pintu

“hehehe iya Mbak Tina” ucap Ratih dengan kekehan

“yaudah ayo ayo masuk nggak enak ngobrol didepan, monggo monggo” Tina mempersilahkan tamunya untuk memasuki rumahnya

Mereka sekarang sudah berada diruang tamu Rumah Tama dengan posisi, Tama yang berada disamping Tina berhadapan dengan Ratih yang berdampingan dengan Ryana.

“mau minum apa, biar aku buatkan ” ucap Tina dengan seyuman yang tak luntur dari wajah anggunnya

“nggak usah repot repot mbak” ucap Ratih

“halah nggak repot mbak” ucap Tina lalu memanggil pembantu mereka untuk membuatkan minum dan mengambilkan beberapa cemilan

“apa kabar mbak lama udah nggak ketemu” basa basi Ratih

“baik kok”
“Kemarin ajakan liburan Tama makasih loh ya ” lanjut Tina

“haduh iya sama sama, kayak sama siapa aja”

“kemarin aku bawa oleh oleh dari Malang banyak jadi mau dibagiin aja takut mubazir kalau nggak habis” Ratih menyondorkan oleh oleh yang dibawa ke Tina

“repot aja mbak, makasih ya”

Tak lama Bibi datang dengan membawa nampan berisi 4 cangkir teh dan cemilan

“monggo bu, nya, den, non” Bibi menunduk mepersilahkan untuk menikmati suguhan

Tama dan Ryana yang sedari tadi memilih diam hanya melihat percakapan dua wanita tersebut kini sesekali berbicara ajakan kedua wanita tersebut

“eem Ma, Tante Tama izin ke Taman belakang ya sama Ryana” pamit Tama sambil berdiri diikuti oleh Ryana

“iya jangan aneh aneh pokoknya” ucap Tina dengan menahan tawa

“ish apaan sih Ma” ucap Tama lalu berjalan meninggalkan ruang tamu tersebut diikut Ryana yang sebelumnya  menunduk pamit lalu berjalan mengikuti Tama yang berada didepannya

“anak kita udah pada remaja yang mbak” ucap Ratih sambil melihat Ryana dan Tama yang mulai menjauh dari penglihatan mereka

“hahaha, iya mbak nggak nyangka dulu aja Ryana masih digendong gendong sama Tama sama Tito eh malah sekarang Tama sama Ryana pacaran, dulu teman main sekarang calon teman hidup” ucap Tina dengan sedikit kekehan

“hahaha mbak bisa aja”

Ditaman belakang

Mereka memilih duduk dikursi taman belakang tanpa ada yang memulai percakapan diantara mereka berdua, setelah sekian lama hening kini Tama berbicara

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang