kecurigaan

179 15 5
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi tanda waktu sekolah pada hari ini sudah berakhir, semua siswa siswi bersorak gembira karena hari ini dan seminggu ke depan tidak ada pelajaran dan waktu pulang pun dipercepat, itu adalah sebuah anugerah bagi SMA LANGIT

“lo pulang naik apa Ryn” tanya Disa pada Ryana saat berjalan menuju parkiran siswa bersama Tisha

“biasalah” jawab Ryana singkat dibalas anggukan oleh Disa tanda mengerti apa yang dimaksud Ryana

“udah ya, gue duluan jangan kangen gue” ucap Ryana sedikit berteriak pada akhir kalimatnya seraya berjalan menghampiri Tama yang sudah duduk di atas motor

“ihh ogah banget kangen sama lo” teriak Tisha dan Disa bersamaan diikuti dengan tawa Ryana

“hahahaha” tawa Ryana

“shut, jangan teriak teriak Ryana” ucap Tama menyadari sang kekasih yang aru saja meneriaki kedua temannya

“hehehehe iya kak maaf Cuma iseng kok” jawab Ryana dengan cengiran tak berdosa nya

Saat berhenti di lampu merah Tama dan Ryana sedang bercanda sesekali tertawa tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat itu dengan wajah merah penuh emosi. Tak pikir panjang seseorang itu mengikuti Tama dan Ryana dengan mobil yang ia kendarai.

“makasih ya kak, mampir dulu yuk” ajak Ryana pada Tama saat sudah sampai didepan pagar rumah Ryana

“okelah” jawab singkat Tama  dibals anggukan Ryana diikuti senyuman manisnya, lalu Ryana membukakan pagar rumahnya untuk memasukan motor Tama pada halaman rumah Ryana, setelah selesai Ryana menutupnya kembali dan berjalan masuk rumahnya

“ada hubungan apa Kak Tama sama perempuan itu?  awas aja sampai perempuan itu ngerebut Kak Tama dari gue” ucap seseorang yang tadi mengikuti Ryana dan Tama sambil tersenyum licik, melihat sang pujaan hati yang membonceng perempuan lain membuatnya tersulut emosi.

“assalamualaikum, bu” salam Ryana saat baru saja membuka pintu depan rumahnya

“waalaikumsalam, Eh ada Tama” jawab salam Ratih sambil berjalan kearah Ryana dan Tama yang ada di ruang tamu

“yang disapa Cuma Kak Tama aja nih aku nggak” ucap Ryana pura pura merajuk

“haduh anak ibu jangan ngambek dong” ucap Ratih sambil membelai rambut Ryana sayang
“eh kalian mending makan siang dulu deh, Ibu udah masak tuh”  lanjut Ratih mempersilahkan

“yaudah yuk kak” tanpa sadar Ryana menarik tangan Tama, Ratih yang melihat itu hanya tersenyum senang

Sepulangnya Tama tadi setelah makan siang Ryana kini sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur singgel size nya sambil memainkan ponsel pintarnya, Ryana menscroll aplikasi instagramnya melihat story teman sosial medianya tiba tiba ada notifikasi dari aplikasi chatting nya karena penasaran dengan itu Ryana membuka pesan yan masuk itu.

0857********
Hai Ryn gue Marsha save ya

Ryana
Oke Marsha

Setelah membalas pesan dari Marsha, Ryana kembali menscroll instagramnya, belum lama bermain ada pesan masuk lagi dari nomer yang asing, karena penasaran lagi Ryana membuka Aplikasi chatting namun tanpa di duga isi pesan dari nomer asing itu membuat Ryana sedikit takut.

0896*******
Jangan pernah ngerebut Tama dari gue atau hidup lo nggak bakal tenang

Ancaman dari seseorang yang tidak diketahui itu sukses membuat Ryana ketakutan setengah mati, Ryana merasa tidak merebut Tama dari siapapun, mengapa dia mendapat ancaman tersebut. Ryana memilih untuk memejamkan matanya menenangkan dan memendam rasa ketakutannya sebelum tenggelam dalam mimpinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang