Puncak Mahameru

744 47 7
                                    

Sekitar Jam 8 malam kurang semua berkumpul untuk mendengarkan instruksi Candra selaku orang yang pernah mendaki semeru.

“perjalanan pendakian kali ini adalah puncak perjalanan kita, tantangan dalam perjalanannya paling berat , jadi jika salah satu dari kalian merasa lelah kita semua akan istirahat terlebih dahulu agar tidak ada hal yang tidak diinginkan.” Ucap candra menginstruksikan

“baik bang.” jawab mereka serempak

“sebelum perjalan di mulai sebaiknya berdoa terdahulu agar selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT.  berdoa dimulai.” pimpin Candra memulai doa. Setelah selesai berdoa dan mengecek segala keperluan yang perlu dibawa untuk perjalanan kali ini

Mereka akan menempuh peralanan kurang dari 3 KM dengan tanjakan yang cukup tinggi.

Perjalanan mereka ditempuh dengan semangat yang membara,  mereka sedikit khawatir yang baru pertama kali mendaki gunung seperti Ryana, Tisha, Gilang karena tantangan yang diberikan sangat berat  untuk menempuhnya, berbeda dengan Tito, Fahmi, Tama dan Dafid yang sudah pernah mendaki gunung sebelumnnya di gunung gunung lainnya bahkan Tama sudah pernah melakukan pendakian ke semeru.

Belum sampai pertengahan jalan mereka sudah ngos ngosan, setelah beristirahat sejenak mereka kembali melakukan perjalanan , setiap pijakan mereka tempuh dengan semangat yang tinggi, beberapa kali Candra memberi semangat

“ayo semangat, kalian sedikit lagi akan berdiri di puncak tertinggi jawa” Candra memberi  semangat

“Semangat” ucap mereka menyemangati diri mereka masing masing

Perjalanan mereka kini sudah berada pada pijakan batuan dan pasir bukan lagi pada tumbuhan, perjalanan disini cukup menantang karena pijakannya sangat mudah tergerus dengan kaki karena materialnnya batuan dan pasir, mereka mengelurkan seluruh stamina mereka untuk sampai di puncak Gunung Semeru.

“KAK TOLONG RYANA ” teriak Ryana dari belakang karena langkahnya yang semakin mundur karena pijakan yang terus turun

“RYANA” teriak panik mereka bersamaan saat menyadari Ryana berada dibawah, Tito langsung turun untuk menarik Ryana dibantu oleh Candra dan Tama

“ayo Ryana pegang tangan kakak” ucap Tito penuh kecemasan

Ryana memegang tangan Tito lalu kakinnya menginjakan kaki pada batuan sisi tangan Ryana ditarik oleh Candra dan tama. Tisha, Disa, Gilang dan Dafid hanya bisa melihat dan berdoa dengan pegangan pada batu untuk menahan mereka

“huh” hembusan nafas Tito, Candra dan Dafid setelah berhasil menarik Ryana

Ryana sekarang berada pada pelukan kakaknnya dengan rasa takut dan syok seteah hampir terpeleset kebawah “kak Rayna takut” ucap Ryana dengan gemetar

“ada gue dan semuannya Ryn tenang aja, lo nggak papa kok.” Ucap Tito menenangkan Ryana yang terus menangis ketakutan

“udah baikan?  Kalo udah kita lanjutkan mendakinya kurang sedikit lagi kok.“ tanya Tito lembut yang diangguki oleh Ryana. Dengan hati hati Ryana melanjutkan perjalanannya. Setelah sekian lama perjalanan pendakian mereka penuh dengan tantangan, akhirnya telah sampai pada puncak Gunung Semeru.

“ayo kurang selangkah lagi, huh akhirnnya.” ucap Candra saat sudah sampai berada di Puncak Semeru

“selamat datang semua di Mahameru, puncak tertinggi jawa dari Gunung Semeru ” ucap Candra menyambut Ryana dkk saat sudah sampai di puncak.

Semua menatap keindahan ciptaan Tuhan yang sangat indah dari atas puncak dengan kagum hingga mereka terpanah akan pesonannya

“akhirnnya setelah melewati berebagai situasi dan berbagai macam treking akhirnya kita sampai pada puncak tertinggi jawa” ucap Tito sambil mengatur nafasnnya kembali

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang