Sebelum Puncak

869 44 3
                                    


Setelah bersih bersih diri dan sarapan mereka melanjutkan perjalanan. Menginap semalam di Ranu kumbolo cukup sudah mengumpulkan stamina kembali dan menikmati suasana alam di Ranu Kumbolo perjalanan pendakian dilanjutkan dengan menuju kalimati

“teman teman semua sekarang perjalanan pendakian kita lanjutkan menuju kalimati, sempatkan dulu untuk mengisi air lalu kita mulai melakukan perjalanan pendakian kembali” ucap Candra menginstruksikan ya

“siap bang” ucap mereka bersamaan

“Ryn kabarin ibu dulu gih” ucap Tito pada Ryana adik semata wayangnya

“iya kak, udah aku coba dari tadi tapi sinyalnya putus putus” ucap Ryana sambil menunjukan ponselnya pada Tito

“yaudah gak papa palingan ibu dan ayah tau kalau disini nggak ada sinyal mangkanya nggak hubungin” ucap Tito yang diangguki oleh Ryana

“kalian isi airnnya sesuai kebutuhan aja ya nanti di kalimati kita akan isi air lagi jadi jangan terlalu berlebihan” ucap Candra mengingatkan

Setelah mengisi air dibotol mereka masing masing mereka melanjutkan perjalanan pendakian, mereka melewati Tanjakan Cinta, orang bilang jika kita menaiki tanjakan tersebut dengan memikirkan orang yang disayang dan terus menaiki tanjakan tersebut tanpa menoleh ke belakang maka akan terwujud kisahnya.

“wah ini tanjakannya kalau nggak salah tanjakan cinta ya bang” ucap Gilang saat melihat tanjakannya

“iya betul sekali, pasti kalian tau kan mitos tentang Tanjakan Cinta di Gunung Semeru ini” ucap Candra sambil behenti dihadapan mereka

“tau dong bang sebelum kesini kan gue udah baca baca dulu di artikel” ucap Gilang yang mendapat tatapan tak percaya dari yang lain

“halah kayak iya aja lo, hape lo aja isinnya game semua kapan baca artikelnnya coba” ucap Dafid pada Gilang dengan jail  yang dibalas dengan galak tawa oleh mereka kecuali Gilang tentunnya

“sorry ya gue emang gamers yang punya wawasan luas emang lo yang selalu chating sama banyak cewek bermodalkan tampang ” ucap Gilang tak mau kalah, Dafid memberi tatapan tajam pada Gilang dan hampir saja menjitak Gilang namun dihentikan oleh ucapan Tito

“udah udah sekarang kita lanjutin perjalanannya, ayok” lerai Tito sebelum perdebatan tak berfaedah tambah runyam

Gilang dan Dafid berjalan dengan saling mendahului satu sama lain sambil memikirkan pujaan hati mereka, seperti Gilang dan Dafid memikirkaan pujaan hati mereka Ryana juga memikirkan pujaan hatinnya yaitu Tama hihihi berharap bisa terus bersamannya, walaupun sebenarnnya Ryana agak geli sih tapi apa salahnnya hanya melakukan tanpa merugikan yang lain, itukan hanya mitos tapi kalau beneran juga gakpapa malah kesenengan tuh Ryana nya

Perjalan mereka dilanjutkan menuju Oro Oro Ombo yaitu sebuah padang rumput yang cukup luas dan ada tumbuhan yang mirip lavender berwarna ungu yang sangat mempesona, mereka menyempatkan mengabadikan momen saat di Oro Oro Ombo

“indah banget sih aku bener bener nggak nyesel harus berjalan kaki sejuh ini, sumpah ya dari tadi pemandangannya baguuuuuus banget dah, iya kan kak” ucap Ryana pada Tama yang sedang melihat teman temannya berfoto ria

“iya, kamu mau tau sesuatu?” ucap Tama dengan senyum manisnnya

“mau dong apa itu” ucap Ryana antusias dengan senyuman yang mengembang

“aku sebenernnya udah pernah kesini” ucap Tama tanpa mengalihkan pandangannya hanya fokus kedepan, Ryana tentu menatap Tama

“ih serius kak, kapan?” tanya Ryana sambil menggoyangkan lengan Tama agar menoleh padanya

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang