Kembali ke Jakarta

459 29 5
                                    

Mereka sudah di sampai di Jakarta  jam 10 Pagi, Rudi sudah membawa 2 mobil yang satu untuk mengantar teman teman Ryana dan Tama yang satu lagi untuk mereka pulang,

“Om Tante, terima kasih ya atas ajakan liburannya.” ucapan terima kasih Tama mewakili

“iya sama sama, kamu kayak sama siapa aja.” ucap Ratih membalas Tama dengan senyuman merekahnya

“Tante Om kami pamit dulu ya, sebelumnnya makasih lagi ya.” kini Tisha yang mengucapkan terima kasih

“iya, semua hati hati ya, salam buat keluarga dirumah,”

“Assalamualaikum” salam mereka bersamaan yang dijwab bersamaan juga oleh keluarga Ryana

Tama menoleh kearah Ryana mengisyaratkan pamit pulang, Ryana yang paham hanya mengangguk lalu melambaikan tangannya pada teman temannya itu

Sesampainya dirumah Ryana langsung kekamar untuk membersihkan diri lalu lanjut beristirahat”huh capek juga ternyata”  Ryana merebahkan tubuhnya di kasur single miliknya. Sambil menunggu rasa kantuk Ryana membuka akun Instagram mliknya untuk mengupload fotonya saat di Gunung Semeru kemarin karena disana sangat sulit mendapatkan sinyal jadi belum sempat untuk upload foto hehehe

Ryana tidak melanjutkan membalas komen teman temannya karena rasa kantuknya, Ryana memejamkan matannya dan mulai memasuki dunia mimipinnya. 01.03 Ryana terbangun  dari tidurnnya karena merasakan lapar.

Ryana menuruni tangga sambil sesekali menguap karena merasa masih menahan kantuknnya, Ryana memasak mie instan karena mudah dan cepat untuk dimasak, Ryana mendudukan dirinnya di Ruang TV dengan tangannya yang membawa semangkuk mie kuah dan segelas air putih.

Saat seedang asyik makan mie buatannya sambil menonton tayangan komedi di TV, Ryana dikagetkan dengan keberadaan seseorang yang duduk di kursi samping, karena susana gelap Ryana tidak bisa melihat dengan jelas seseorang itu namun tanpa disangka orang itu berteriak Ryana yang kaget pun ikut berteriak

“hahahahaha, gue Tito Ryn gak usah kaget kali.” Seseorang itu adalah Tito yang sengaja mengerjai Ryana

“ishh lo mah gitu dasar kakak durhaka” Ryana memukul lengan Tito dengan tangannya

“sakit tau Ryn.”

“bodo, udah ah sana sana.”

“galak amat, buatin mie kuah juga dong.” pinta Tito dengan puppy eys nya

“punya tangan kan, buat sendiri sana.”

“lo tau sendir kan gue nggak bisa hidupin kompor”

“dasar manja gitu aja nggak bisa” Ryana akhirnnya berdiri dan berjalan ke arah dapur

Ryana membawa semangkuk mie kuah ditangan nya dan kembali berjalan ke Ruang TV menemui kakaknya itu, saat Ryana kembali dengan nikmatnya Tito tertidur di atas sofa dengan TV yang tetap menyala

“ish nyebelin udah capek capek buatin mie malah tidur dasar kakak durhaka.” Gerutu Ryana melihat kakanya yang tidur dengan pulas akhirnnya Ryna meletakan mie itu di meja Ruang Tv dan mencuci bekas makannya tadi.

Ryana kembali ke kamarnya, untuk kembali tidur karena perut yang sudah kenyang dan kantuk sudah datang. Ryana merebahkan tubuhnnya dan menarik selimutnya dan mulai memejamkan mata, belum 5 menit memejamkan mata, Ryana terbangun akibat lampu kamar dihidupkan dan suara pintu terbuka dengan kasar oleh seseorang yaitu Tito

Brak 

“ish, ngapain sih lo ganggu aja deh” ucap Ryana pada Tito, si pelaku malah cengengesan gak jelas 

“hehehe sory dek ganggu, gue mau tanya cabe dimana” ucap Tito dengan tampang tanpa berdosa

“lo ganggu gue tidur Cuma mau tanya itu doang, nggak banget deh” Ryana menghela nafas lelah

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang