Rencana

1K 53 3
                                    

"Ryn aku sayang banget sama kamu jangan tinggalin aku ya" kata Tama penuh dengan perasaan

hati Ryana terasa hangat saat mendengar perkataan Tama. SERIUS kan yang didenger Ryana gak mimpi kan. Ryana masih terpaku tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar untuk kedua kalinya Tama mengungkapkan perasaannya setelah hari jadian dulu. Memang Tama bukanlah tipe pacar yang romantis tapi sekalinya ngomong buat Ryana melayang layang.

"Hey" Ryana tersentak dengan panggilan Tama yang ditujukan padannya

"Em...em a...aku y..yang seharusnya ngomong gitu kak, kan kamu ganteng pasti kamu banyak yang naksirkan" ucap Ryana dengan gugup

"Nggak bakal "

"Kak kalau kamu kuliah di Malang kita masih bisa kan kayak gini  kalau kamu pulang atau aku yang kesana"

Tama mengangguk lalu tersenyum manis menatap Ryana yang nampak sedih. Yaiyalah sedih pacar mana coba yang senang jika harus hubungan jarak jauh.

Setelah menghabiskan waktu dengan menonton film diruang tamu yang ditemani dengan camilan hingga siang hari Ryana berpamitan kepada Tante Tina untuk pulang

"Tante Ryana pulang dulu ya" pamit Tama kepada Tante Tina

"Loh kok pulang sih disini aja dulu" ucap Tante Tina dengan nada sedih

"Takut dicariin ibu tante" ucap Ryana malu malu sebenarnya Ryana juga masih ingin berada disitu tapi Ryana merasa sungkan karena sydah berada disitu sejak pagi

"Gak papa nanti biar tante yang hubungan Ibu kamu"

"Hehehe takut ngerepotin Tante udah dari tadi pagi disini"

"Yaudah kalau gitu sering sering main kesini ya"

"Iya Tante Assalamualaikum" pamit Ryana sambil mengecup punggung tangan Tante Tina

"Waalakumsalam" Ryana merasakan pelukan hangat yang diterimannya dari Tante Tina

Ehem

Hingga acara peluk pelukan antara calon menantu dan calon mertua (eits salah gak sih bilang calon menantu sama calon mertua nggak kan itu bisa jadi doa hehehehe) selesai karena sadar bahwa sedari tadi Tama melihatnya iri

"Pacar kamu iri tuh padahal calon menantu  dipeluk sama calon mertuanya aja nggak boleh " Wajah Ryana merona mendengar panggilan Tante Tina yang menyebutnya calon menantu

"Mama apaan sih" Tama dengan wajah datarnya menatap Tante Tina

"Yaudah Tante makasih ya Ryana pamit dulu kapan kapan kesini lagi"

Selama perjalanan menuju pulang tidak ada percakapan antara mereka hanya terdengar suara mesin motor Tama dan suara motir pengguna jalan lain. Ryana yang sudah tidak tahan dengan kecanggungan diantara mereka akhirnya membuka suara

"Kak mau beli itu" tunjuk Ryana kesalah satu kedai es krim, Tama menghela nafas lalu memberhentikan motornya didepan kedai es krim itu

Setelah memarkirkan motornya Tama mengikuti Ryana yang sudah terlebih dahulu masuk dalam kedai tersebut Ryana melihat lihat es krim yang berada di balik etelase dengan wajah yang sumringah

"Emm mau pesen apa" tanya Ryana tanpa menoleh kepada Tama

"Samain aja" jawab Tama singkat

"Kalau gitu aku pesen yang green tea aja ya" tanpa menunggu jawaban Tama Ryana memesan pada salah satu  pegawai kedai es krim tersebut
"Mbak saya mau yang green tea nya dua ya mbak"

"Baik kak saya siapkan mau di cup atau cone kak?" Tanya pegawai tersebut ramah

"Yang dicone aja ya mbak"

Bersua Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang