Sekitar hampir 45 menit mereka baru saja sampai di rumah Ryana kalian tau kan macetnya ibukota.
"Kak makasih ya" ucap Ryana sambil memberikan helm pada Tama
"Iya, tumben" kata Tama singkat kalian tau kan kalau Tama itu orangnya dingin dan cuek tapi kadang juga cerewet argh membingungkan memang
"Tumben kenapa emangnya" jawab Ryana bingung dengan ucapan Tama yang singkat
"Kamu tumben tambah cantik" Tama mencoba memberi gombalan pada Ryana tapi Ryana malah tertawa karena Tama memang bukan tipe orang yang gombal gitu jadi sekalinya gombal bikin ngakak
"Yaelah kak, emang biasanya gak cantik gitu" jawab Ryana yang masih tertawa
"Hmm" Tama hanya menatap Ryana yang masih saja tertawa
"Iyadeh aku hargain usahamu tapi lain kali gak usah gombal lagi geli tau" Ryana yang masih memegangi perutnya karena kebanyakan tertawa
"Aku duluan ya"
"Eh.. tunggu kak"
"Apa?"
"Hehehe gak jadi"
Ryana masih berdiri sambil melambaikan tangan kepada Tama yang mulai menjauh, setelah memastikan Tama yang benar benar pergi Ryana memasuki rumahnya sambil terus senyum senyum teringat Tama yang menggombal Inya tadi.
"Eh masuk rumah bukannya salam malah senyum senyum lo" kata Tito yang membuat Ryana kaget
"Sejak kapan lo disitu" jawab Ryana yang kaget melihat kakaknya yang sudah berdiri didepannya
"Yaelah lo masa gak kelihatan orang seganteng gue"
"Idih kepedean lo sana gue mau kekamar" sambil berusaha menyingkirkan Tito yang menghalangi jalannya
"Emang lo adik durhaka ya" Ryana hanya terkekeh mendengar kakanya itu sambil terus menaiki tangga
Ryana membaringkan dirinya di kasur empuknya itu sambil terus tesenyum teringat Tama yang menggomablinya, Ryana bukan tersenyum bukan karena baper kayak remaja lain yang suka gombalan aneh tapi Ryana geli sendiri mendengarnya entahlah Ryana bukan tipe orang yang suka dengan hal yang romantis tapi Ryana sangat suka film remaja yang romantis aneh kan.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar Ryana. Ryana segera membuka pintunya dan kaget melihat siapa yang datang Ryana histeris melihat seseorang itu sambil memeluknya erat sangat erat."Fahmiiiiiiii" panggil Ryana sambil memeluknya erat ternyata sepupu Ryana dari ibunya yang datang dari malang
"Gue sesek nih Ryn, baru datang juga" kata Fahmi sambil berusaha melepas pelukan erat dari Ryana
"Hehehe sory gue kangen tau lo kapan datang dari malang" Ryana hanya terkekeh melihat sepupunya itu yang masih berusaha menormalkan kembali nafasnya
"Barusan"
"Sendiri?"
"Gue sama ayah sama bunda tuh dibawah, lagi ngobrol sama budhe" ya memang Fahmi memanggil Ibunya dengan sebutan budhe karena tante Ririn atau bundanya Fahmi adik dari ibu Ryana
"Lo disini nginep ya kan lo juga liburan akhir semester pasti"
"Iya gue nginep sampai tahun baru"
"Serius lo, yee akhirnya gue ada temennya" kata Ryana sambil memeluk Fahmi lagi Fahmi hanya menghela nafasnya pasrah karena Ryana terlalu kangen sama sepupunya itu
"Ryn gue bisa mati nih karena kehabisan nafas" Ryana hanya terkekeh mendengar ucapan Fahmi
"Kan ada Kak Tito Ryn" Fahmi lebih tua satu tahun dengan Ryana dan lebih muda dari Tito
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersua Rindu
Teen Fiction"Gue suka sama lo" itulah kata yang terucap dari seorang Tama Anggara memiliki sifat dingin namun dapat luluh karena rasa jatuh cintanya pada Ryana Novilda. Ada masa saat mereka LDR cinta mereka diuji pada masa itu. Masa dimana Tama yang harus kulia...