" Kamu terlalu berbeda hinga aku ingin sebuah rasa itu ada. " - Zaikal Aditama
***
"Katanya kemarin kak Zaikal nganterin kak Moza pulang ya ?""Ih iya lucky banget kak Moza jadi pengen huhu."
"Apa ?! Zaikal gue nganterin Moza pulang ? Berani banget dia ngusik gue, Awas ya lo Moza !"
Alana dan Kania yang mendengar sebuah percakapan kecil dari adik kelas dan teman seangkatannya itu hanya bisa bertatapan dan mulai beranjak pergi dari kantin dan mulai mencari seseorang yang menjadi topik pembicaraan beberapa orang di kantin tadi, Moza.
Namun nihil mereka berdua tak menemukan sesosok perempuan bertubuh tinggi yang dicarinya itu. Dasar Moza suka banget kelayapan sendiri.
Sekarang waktunya istirahat, wajar bahwa banyak murid yang keluar kelas, entah mencari makan, bermain main dan lainnya. Memang Zaikal kini sudah berada di kantin namun daritadi ia hanya melamun dan bingung dengan apa yang dilakukannya kemarin kepada Moza. Bagaimana tidak ? Berani beraninya ia menyentuh tangan Moza apalagi agar memeluknya. Ia merasa bersalah telah berbuat seperti itu padanya. Entahlah dia bingung harus berbuat apa jika bertemu dengan Moza nantinya. Padahal biasanya Zaikal bersikap biasa dan cuek memerlakukan cewek cewek yang selama ini didekatnya, Kalian masih ingat kan cowok satu ini suka banget baperin cewe ?
Berbeda dengan Moza sebenarnya ia masih bingung dan berniat untuk melupakan kejadian semalam. Tujuannya cuma satu mengucapkan "terima kasih" pada Zaikal. Pasalnya saat pulang kemarin Moza malah kaku ditempat dan diam saja melihat Zaikal pergi, Bodoh banget si Moza.
"MOZA CUY !"
"Loh lah kesini dia !"
Dan benar saja mereka malah bertemu sekarang. Moza yang tadinya habis pergi ke gudang sekolah untuk mengambil beberapa peralatan untuk ekskul paskibra, kini malah mendekati deretan bangku yang tengah diisi oleh Zaikal, Aji, Adam, Juan dan kumpulan anak - anak Geng The Boys lainnya.
Berbeda dengan Alana dan Kania sampai sekarang mereka masih disibukkan dengan kegiatan mencari Moza. Kania menyipitkan matanya sejenak.
"Demen banget ya itu bocah ilang!" cerucus Alana.
"Emang setan."
"Eh diem lu godzilla ! Cantik gini dibilang setan !"
"Si moza bukan lo kampret ! Inilah bunda betapa pentingnya tidak memberi asupan kentang sejak dini, geernya kelewatan." ujar Kania asal dan matanya mulai menjelajah sekitar lagi.
"Biarin dong kentang kan enak. Mmmm apaan sih Kan, lepasin !" Kania membekap mulutnya, sekuat mungkin Alana melepasnya tapi tak berhasil. Tak kaget kalo soal tenaga ya Kania lah yang menang.
"Bacot mulu, tuh liat itu Moza bukan ? " tanya Kania berusaha melihat dengan benar dan mulai membiarkan Alana bernafas lega.
"Hah mana mana, mana sih Kan ?" ujar Alana bingung. Pasalnya ia tak menemukan seseorang yang Kania maksud.
"Lo lihat deh lurus di Kantin. Itu Moza bukan sih ?" jelas Kania.
Namun Alana masih belum menemukannya dan tak mengerti apa yang dibicarakan Kania. Dasar Alana, tell me banget sih.
![](https://img.wattpad.com/cover/207801821-288-k929755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
M O Z A I K
Novela Juvenil❝Kita itu bagaikan pecahan, Disatukan namun tak rekat.❞ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ོ ⠀ ⠀ ⠀ ོ ῾ ᵎ⌇ ⁺◦☁️✧. 2 0 - 0 2 - 2 0 2 0 #5 3 - in senang...