Saat Namjoon dan Seokjin tiba di rumah Namjoon, suara salak anjing menyambut kedatangan mereka. Seokjin begitu terpana menikmati suasana rumah bergaya Georgian milik keluarga Namjoon sampai tanpa disadarinya, seorang anak perempuan tiba-tiba datang menghampiri dan melompat pada Namjoon sehingga membuatnya goyah dan menyenggol lengan Seokjin.
"Joonie-oppa!"
"Hei, hei, Geongmin-ah," Namjoon terkekeh kala si gadis kecil dengan manjanya minta digendong, "Astaga, kau ini sudah besar, sudah dua belas tahun, kenapa masih minta digendong, sih?"
"Salah sendiri Oppa tidak pernah mengunjungiku lagi!" Gadis cilik bernama Geongmin itu terlihat merajuk, "Aku dengar dari Bibi Kim bahwa Oppa akan datang makanya aku minta Appa untuk mengantarku ke sini."
"Oh ya?" Sebelah alis Namjoon terangkat, "Lalu di mana Appa-mu sekarang?"
"Appaー"
"Sudah pulang, Joon,"
Tersentak kaget dengan suara lembut yang baru saja menyapa, Seokjin mengalihkan pandangan dari Namjoon pada dua sosok yang sedang melangkah mendekati mereka.
"Geongmin-ah, sini Sayang, mana salammu pada tamu?"
Serta-merta Geongmin minta untuk diturunkan, membungkuk malu-malu pada Seokjin dan berlari ke arah wanita yang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Eomma, Appa," sapa Namjoon dengan senyum tipis. Digamitnya jemari Seokjin, lalu Namjoon berjalan mendekati orangtuanya dan membungkukkan badan penuh hormat. "Aku tidak tahu kalau Paman Kyuhyun datang ke sini. Apa mau sekalian diajak makan malam bersama nanti?"
Ibu Namjoon menggeleng kecil.
"Kyuhyun hanya datang mengantar Geongmin, besok pagi baru akan dijemput," kali ini suara berat seperti milik Namjoon yang menjawab. "Geongmin begitu rewel ingin bertemu denganmu, makanya sebelum berangkat rapat ke luar kota tadi dia menitipkan anaknya pada kami."
"Lalu Seohyun-noona?"
"Ada seminar juga di Gyeonggi, rencananya sekalian mau dijemput. Besok setelah semua acara selesai baru ke sini lagi untuk bawa Geongmin pulang."
Namjoon mengangguk paham sedang suhu tubuh Seokjin kini mendadak dingin. Di depan mereka persis berdiri sepasang suami istri yang baru saja Namjoon sapa sebagai Ayah dan Ibunya. Ayah Namjoon tampak begitu tampan dan penuh wibawa. Seokjin pernah melihatnya beberapa kali di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung dan di televisi, tapi rupanya bertemu langsung dengan jarak sedekat ini dengan Ayah Namjoon sungguh membuat Seokjin merasa begitu kerdil.
Berbeda dengan bagaimana aura tegas dan serius yang diam-diam Seokjin perhatikan dari kejauhan, Kim Hyung Joon malam ini tampak santai, hangat dan penuh ketulusan. Ibu Namjoon sendiri juga sangat cantik. Rambutnya hitam gelap berpotongan pendek sebahu, mata yang saat ini sedang tertuju pada Seokjin itu terlihat ramah tanpa judge sedikit pun.
"Eomma, Appa, perkenalkan ini Kim Seokjin yang pernah kuceritakan pada kalian beberapa waktu lalu."
"Seokjin?" Ibu Namjoon tersenyum begitu hangat sampai bola matanya bersembunyi dibalik kelopak, "Tampan sekali dia. Tampak seperti seorang model. Apa kau pernah menjadi model atau bintang iklan sebelumnya?"
Seokjin membungkukkan badan memberi hormat, lalu menggeleng kecil. "Tidak terlintas sama sekali untuk jadi model, Bi, tapi terima kasih atas pujiannya. Bibi juga terlihat cantik malam ini."
Wanita yang menjadi istri Hyung Joon itu tersenyum malu mendengar pujian Seokjin. "Kami sangat senang dengan kehadiranmu di sini, Seokjin-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAWVE
FanfictionThe story between law and love. Between life and friendship. Because life is all about making choices. So...what would you choose? [Namjin Fanfiction] ーmain idea berasal dari sebuah novel berjudul The Law of Attraction © N.M Silber I do not own any...