Seventeen

3.9K 336 23
                                        

Yuk... Di Next Again... 😊
.
.
.

        Singto masih melihat pada Krist yang berdiri dihadapannya. Lama mereka saling pandang hingga off memperhatikan keduanya.
         "Ada apa dengan kalian berdua?" ujar Off,  "apa kalian punya hubungan dekat?"

         Singto berdiam dan belum menjawab hal itu, namun krist tau kalau singto tak akan mampu menjawab pertanyaan itu. Bahkan ia pasti akan menyangkal kalau mereka memang punya hubungan dekat.
         Krist pun berbalik pergi tanpa berkata apapun,
    
       "Hei sing kenapa kau diam?" Tegur Off, melihat Singto yang masih terpaku diam. Memperhatikan Krist yang berjalan pergi memunggunginya, Singto memastikan Krist benar-benar menjauh dari mereka Lalu kemudian ia mengatakan sesuatu yang sangat dibenci Krist.

     "Tidak, aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya"

        Jatuh air mata Krist, seketika saat telinganya masih jelas mendengar kalimat itu. Tapi ia masih terus berjalan dalam langkahnya sambil berusaha menyeka kedua matanya dengan tangannya. Singto tidak tau kalau Krist masih mendengar perkataannya,

        Dan Krist berfikir kalau Singto sudah sangat keterlaluan, padahal ia sudah memenuhi keinginannya untuk berhubungan backstreet tapi yang ia sesalkan kenapa singto tidak bisa sekali saja mengakui perasaannya. Bahkan saat ini ia sudah menyakiti perasaan krist.

    ****

       Sementara dirumah kediaman keluarga Vihokratana. New sedang membantu maenya memberesi meja makan ruangan besar dirumah tay, matanya perhatikan menu makanan diatas meja, masih terlihat lengkap bahkan sedikitpun tidak ada yang menyentuhnya.
  

     "Kenapa orang kaya selalu saja, menyia-nyiakan makanan begini. Memangnya mereka fikir makanan ini tidak dibeli dengan uang?" ujar new bergidik sambil memberesi kembali makanan yang sudah sejam lalu disajikan tapi tidak ada seorangpun yang memakannya.
       New merasa prihatin, usaha ibunya yang sudah memasak banyak makanan untuk keluarga Vihokratana, namun didiamkan saja.

      "Kenapa kamu mengomel new?" ibunya datang mendengar suara new yang berdecak kesal.

     "lihat saja mae, makanan sebanyak ini lagi-lagi kita harus menghangatkannya. Dan jika tidak dimakan, mau tidak mau harus kita buang"

      "Mae yang salah, karna masak terlalu banyak dan tidak tau kalau nyonya dan tuan akan berangkat keluar kota." jawab ibunya sama sekali tidak kecewa dengan sikap keluarga Vihokratana yang dianggap tak masalah, tanganya sambil menyiapi beberapa menu makanan diatas nampan. "New mae minta tolong antarkan makanan ini kekamar tuan muda Tay yah"

       "Buat apa mae, panggil saja dia untuk turun dan makan disini. Memangnya dia gak punya kaki"
       "New mungkin saja tuan muda Tay sedang sibuk karna sejak tadi pagi tuan muda tidak keluar dari kamarnya."

     "Orang seperti dia sibuk apanya, paling-paling sedang tidur atau main game." gerutu new, membuat maenya hanya menggelengkan kepala mendengar keluhan new itu.

      "Sudah bawa saja makanan ini ya"

      "Mae kenapa kita harus manjain dia, dia itu bukan anak kecil lagi. Kalau dia lapar pasti dia juga keluar dari kamarnya"
         "Kamu ini kenapa selalu saja bersikap seperti itu pada tuan muda Tay."
        "Karna dia itu sangat menyebalkan mae, dan aku tidak suka dengan sifatnya" jawab new.

      "Dengar nak, semua orang tidak ada yang sempurna didunia ini. Termaksud sifat seseorang, ada halnya itu adalah kekurangan diri seseorang itu. Tapi jangan pernah menilai kekurangan itu dengan pemikiran burukmu. Jika itu kamu lakukan maka kamu tidak akan bisa melihat sisi kebaikan orang itu. Walaupun ada rasa benci dan rasa tidak suka dihatimu bukan berarti kamu harus menutup hatimu untuk tidak melihat sisi baiknya"

Change of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang