Change of love

TEN

            Dua hari setelahnya, New sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Tentunya dengan syarat ia harus rutin kontrol meminum obat dan istirahat selama masa penyembuhan, karna luka cedera yang dialaminya cukup membahayakan, ada beberapa tulang rusuknya yang terkilir hingga ia membutuhkan perawatan yang cukup lama.
           Tapi untuk saat ini ia sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Sakit tubuhnya juga sudah mulai berkurang, hanya saja sekitar wajahnya masih nampak terlihat lebam tapi itu akan menghilang seiring waktu nanti.

Krist dan Gun siap menjemput new dari rumah sakit bahkan bersedia mengantarnya pulang kerumah,
Sampai-sampai beberapa perawat rumah sakit memuji kesetiaan pertemanan mereka.

           "Wah, beruntung sekali ya kamu punya teman-teman yang peduli denganmu" seorang perawat yang usai melepas infusnya. berkomentar melihat krist dan gun, sedang membantu kepulangan new.
New hanya membalasnya dengan senyum, tentu saja ia merasa sangat senang dengan pujian itu. memang new akui kalau mereka berdua adalah teman yang baik.
           "Tapi, dimana temanmu yang satu lagi?" Perawat itu kemudian bertanya.
           "teman yang satu lagi, maksud suster?" new nampak melongo ketika mendengar perawat itu mengatakan sesuatu yang membingungkan
           "teman waktu yang datang tengah malam berkunjung kekamarmu" jawab si perawat sedikit mengingat ada orang yang menjenguk kekamar new.
            "Hanya kami berdua yang selalu datang, memangnya siapa lagi sus yang menjenguknya" krist juga jadi ingin tau apa maksudnya

           "oh apa mungkin aku salah lihat Ya . , kupikir orang itu datang kekamarmu" si perawat malah ragu dengan apa yang ingat. Karna waktu itu ditengah kesibukannya sedang membuat laporan siff malam jadi tidak terlalu memperhatikan pengunjung kamar Vip.
            "ya suster pasti salah lihat, mungkin saja pengunjung sebelah" sambar gun, karna merasa tidak mungkin ada orang lain selain mereka berdua.

          Namun tidak dengan new yang memang merasa malam-malam ini, ia merasakan kehadiran seseorang. Walaupun saat itu ia tak melihatnya langsung karna obat-obat yang diterimanya membuatnya tubuhnya terlelap, hingga ia sulit sekali untuk membuka mata. Tapi ia merasakan ada seseorang yang beberapa kali datang menunggui dirinya,
Dan ia berfikir kalau seseorang itulah adalah Earth, orang yang ia curigai telah membiayai semua perawatan dan pengobatannya.

           'Aku tau, itu pasti kamu, Earth' guman new, sekilas tersenyum kecil. Karna tak ada orang lain lagi yang bisa peduli padanya selain kedua temannya itu.

            Tapi itu tak perlu dibahas dan diceritakan pada temannya, cukup ia saja yang mengetahuinya. Yang lebih penting adalah saat ini bagaimana ia memberitahukan kalau selama ini ia tinggal dan bekerja dirumah Tay tawan. Agar mereka tidak kaget disaat mengantar dirinya pulang.

           Dan Jelas hal itu membuat Gun dan Krist terkejut, karna mereka tak mengira kalau selama ini new tinggal satu atap dengan orang yang paling mereka benci. Dan mereka berfikir bagaimana bisa new bertahan tinggal disana.
           New hanya melontarkan sebuah senyuman yang ia sendiri juga tidak tau bagaimana menjawabnya.

           Pada akhirnya mereka mengerti tak lagi banyak comentar setelah tau alasan new dan ibunya tinggal disana, mereka hanya berharap Tay dan keluarganya tidak membuat kehidupan new dan ibunya menjadi buruk.

            Setelah berkemas dari rumah sakit, Krist dan gun mengantar new pulang ketempat tinggalnya dengan mobil milik Krist. Tapi setibanya disana, new tak mengizinkan mereka berdua untuk mampir karna pasti akan ada masalah kalau Tay melihat mereka berdua. Dengan sangat mengerti krist dan gun pun tak memaksa untuk masuk kedalam rumah besar itu.

          Hanya new yang berjalan masuk pergi meninggalkan mobil Krist yang terpakir.
           "Kasihan new, harus tinggal dengan orang brengsek itu" bisik Krist masih memperhatikan new didalam mobilnya, melihat new yang berjalan masuk kedalam menyisahkan rasa sedih mereka mengingat Tay tawan sangat membencinya.
            "Iya kit. Semoga saja new bisa mengatasi semuanya. Sehingga ia bisa melewati masa sulitnya"