Twenty-Two

4K 312 13
                                        

  Akhirnya bisa lanjut lagi... 🙂

 
              Dua minggu setelah hari itu, krist sudah kembali berangsur pulih dan bangun dari komanya. Memang sangat mukjizat karna adanya singto disisinya membuat Kondisi krist semakin membaik. Alat ventilator serta monitor sudah terlepas darinya Tapi ia masih harus dalam perawatan dirumah sakit.

          Dan singto tak hentinya menjaga dan menemaninya disana. Kata maaf sering kali singto lontarkan padanya karna kesalahannya selama ini, tentunya krist menerima kata maaf. Karna singto menepati janjinya yang sudah memberitahukan hubungan mereka pada semua orang termaksud keluarganya.

        Awalnya orangtua singto sangat marah, kesal dan menentang singto berpacaran dengan laki-laki, tapi karna bantuan Tay mereka akhirnya mau menerima. Karna tay sebisa mungkin meyakinkan keluarga prachaya untuk bisa menerima keinginan putranya.

         Aneh tentu aneh kenapa orangtua singto bisa diyakini oleh Tay dari pada anaknya sendiri, itu kembali pada latarbelakang tay yang didukung oleh ayah dan ibunya. Terlebih tay sudah dianggap seperti keluarga oleh Orangtua singto, jadi ia percaya kalau tay bisa memberikan hal positif pada putranya.

     Bukan hanya hubungan singto dan krist yang sudah membaik, hubungan off dan gun juga semakin berkembang. Karna off sudah mulai jatuh cinta pada gun, dan itu diawali pada percakapannya dua minggu yang lalu disaat gun mengobati luka off.

      "Apa begini rasa sakit dipukuli" off bicara disaat gun dengan hati-hati menyeka luka memar diwajah off dengan potongan kassa yang sudah diberikan obat,
      "Maaf seharusnya aku tidak menyuruhmu datang apalagi kamu ikut terlibat. Jadi kamu tidak kena pukul begini."

      "berhentilah meminta maaf, aku tidak menyalahkanmu. jika aku tidak datang,apa yang akan terjadi denganmu?"
      "Aku sudah sering mendapatkan luka, dan Memang tidak enak rasanya dipukul, kadang aku sering mengeluh dan berputus asa jika sudah mendapatkan luka-luka ditubuhku, rasanya aku seperti orang tidak berguna karna aku tidak bisa melawan mereka yang datang menyakitiku"
     
      Off terdiam sejenak, sedikit merasa bersalah mengingat ia pernah beberapa kali menghajar gun bahkan mengerjainya habis-habisan. "Gun, apa kau membenciku?"
       "Tidak, aku tidak membencimu"
       "Aku juga orang yang pernah menyakitimu, dan sampai saat ini pun aku membuatmu tersakiti" ucap off yang menyadari kalau dirinya salah karna memanfaatkannya.

     Namun gun menjawabnya dengan senyum lalu menggeleng, "itu masa lalu, aku sudah melupakannya dan memaafkanmu. Yang terpenting sekarang kamu tidak seperti yang dulu. Dan Aku tidak merasa tersakiti olehmu,Off. Aku tau kamu adalah orang baik, dan aku percaya orang baik tidak akan pernah menyakiti."

         "Mulai sekarang tidak akan ada orang lain yang bisa menyakitimu, karna aku akan selalu bersamamu" ucap Off merasa tersanjung, karna gun menganggapnya orang baik bahkan sudah memaafkan segala kesalahannya. Makin luluh hati off, tak bisa lagi membohongi dirinya kalau ia menyayangi pria mungil dihadapannya itu, "Kau tau seumur hidupku aku tidak pernah membela siapapun hingga mendapatkan luka ini. Namun hanya kamu Gun, hanya kamu yang membuatku seperti ini. Walau ada Ribuan wanita yang pernah aku kenal selama ini, tidak pernah membuat hatiku tersentuh seperti ini. Aku mencintaimu Gun"
        Kali ini off benar-benar tulus mengatakan isi hatinya, bukan untuk menipu, memanfaatkan apalagi sekedar mempermainkannya. Ia benar-benar telah jatuh hati pada gun.
      Dan gun mengangguk pelan dengan senyumnya, "Aku juga mencintaimu off, sangat mencintaimu"

     Off mendekati gun dan kembali mengambil ciuman sang kekekasih yang sangat disambut ramah olehnya, ciuman hangat dan mesra penuh dengan rasa cinta mereka.

       Mereka berdua tak memungkiri perasaan yang sudah saling menyukai, bukan lagi untuk memanfaatkan ataupun untuk sebuah taruhan. apalagi mereka sudah melakukan hubungan intim yang membuat mereka semakin yakin kalau mereka adalah dua sejoli yang sudah ditakdirkan oleh tuhan.
.
.
.
        Sedangkan Tay sendiri masih bergelut pada perasaanya yang terus mengintai New, sejak Ciuman diam-diam yang ia lakukan didalam mobil sikap new sedikit acuh, kalanya new merasa Tay sedang mengerjainya. Tapi new juga sangat canggung dan sempat memikirkan ciuman itu. Ia berkali-kali terbayang wajah Tay, dan itu sangat mengganggu fikirannya.

Change of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang