Eleven

4.1K 346 13
                                    


            Saat new baru saja keluar dari gerbang rumah, tiba-tiba mobil tay menyusul dirinya dan terhenti disisinya,  tentu saja langkah new menjadi terhenti melihat mobil sedan merah tay berhenti didekatnya.

         'mau apa lagi nih orang!' new sudah mendengus kesal karna ia sudah malas kalau berurusan dengan pria yang selalu mengganggunya.

        "Hei, kau bisa nyetir?" sahut Tay yang turun dari mobilnya.
        "ehm..." belum new menjawab, sebuah kunci terlempar oleh Tay dan reflex tangan new menangkapnya.
     "bawa mobilku" ujar Tay tanpa bicara lagi masuk kedalam mobil, sedikit diam new masih tak mengerti kenapa tay mau ia membawa mobilnya. Apa mungkin ia akan dikerjainya lagi. "kenapa diam"
      "aku tidak bisa nyetir" jawab new, sama sekali tidak mau masuk kedalam mobilnya,

         "oh, terus ini apa?" Tay seketika, mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dan Siall!  Mata new terbelalak, ketika matanya melihat tangan Tay menunjukan sebuah Kartu kearahanya. "masih bilang gak bisa nyetir?"
       "Dari mana kau dapat itu?" nada suara new agak meninggi karna melihat tay mendapatkan Sim miliknya. Dan Itu memang jelas kartu simnya, Kartu yang ia buat didesa untuk keperluan dalam bekerjanya sebagai supir mobil pengangkut.

       "Tidak usah banyak tanya, ayo cepat kita berangkat nanti terlambat" jawab Tay, yang entah kenapa nada bicaranya sedikit berbeda, apalagi barusan ia bilang sesuatu yang aneh. Kata terlambat, apa sekarang Tay memikirkan soal terlambat kekelas. Padahal selama ini kan ia tidak peduli dengan kampus.
        "Aku tanya dari mana kau dapat simku?" tanya new masih penasaran.
        "itu bukan pertanyaan penting, kau lupa kau tinggal dengan siapa sekarang?"
       Oii... Sangat menyebalkan kenapa juga new harus menanyakan sesuatu pada orang yang memang akan mudah mendapatkan apa saja barang miliknya. Toh sekarang ia memang menumpang tinggal dirumahnya.

         "kenapa malah diam, ayo cepat. Apa aku harus menyeretmu untuk masuk" sahut Tay melihat new malah diam mematung.

        Dengan terpaksa new pun masuk kedalam mobilnya, menjalankan mobilnya sesuai keinginanya. Karna new tidak mau terus berdebat dengannya yang ujungnya akan merugikannya.

.
.
.
     
       "Ternyata anak kampung sepertimu bisa juga bawa mobil" cetus Tay dengan lagat sombongnya bicara disepanjang jalan. Memperhatikan new yang menyetir dengan Begitu lancarnya.

     'Ah, Seharusnya aku tidak mengikuti perintahnya, ni anak pasti akan terus menghinaku.' Gumam new haruskah ia menginjak gas dengan kecepatan penuh dan menabrakan mobil sport miliknya. Tapi ia urungkan niatnya itu, karna tidak mungkin ia melakukannya.
        "Nanti kembalikan Simku ya"
        "Nanti aku pikirkan dulu" jawab Tay singkat
         Sial!! Kenapa juga Tay harus menahan Simnya, apa ia akan memanfaatkannya untuk terus menjadi supirnya. New masih saja bergumam dalam hatinya tapi tak mengungkapkan hal itu, karna ia sudah capek berdebat dengan laki-laki yang menyebalkan itu. Dan Ia hanya mencibirkan mulutnya mencoba menahan fikirannya itu.
        Bibirnya yang mengerucut maju, tertangkap oleh mata tay yang kala itu Justru diliriknya. Lucu memang sangat lucu dilihatnya, tak bisa dielakan kalau wajah manis new semakin ingin dipandang oleh tay tawan. Terlebih melihat rona bibir new yang memerah, seakan-akan ingin sekali ia raup dalam kecupan, sampai-sampai tay teringat ciuman yang tak disengaja waktu lalu. Membuat... tay semakin dibuat terlena olehnya hingga tak sadar bibir tay saat ini melengkung membentuk senyuman diwajahnya.

        Setelah tiba dikampus mereka, new memarkirkan mobilnya tepat dihalaman parkiran.
     "kita sudah sampai" ujar new usai sudah tugasnya menyetir, ia melepas saltbelt yang terpasang dan akan segera keluar dari sana.

     "hei.." Tay sesaat menahan new yang ingin beranjak keluar dari mobil dengan menyodorkan sebuah botol minum berukuran sedang padanya. "Ini"
    "apa ini? racun?"
    "ya. biar kau mati, dasar bodoh" cetus Tay memaksa new untuk menerima ditanganya. Lalu ia lebih dulu keluar dari mobil, tanpa mengatakan sesuatu lagi.
      Sementara New meneliti botol yang ia terima ditangannya, dan nyatanya itu adalah minuman vitamin, tertera label disana. Dan yang menjadi pertanyaannya kenapa Tay tiba-tiba memberikan minuman vitamin padanya?

Change of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang