•Epilog•

4.8K 276 65
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

Menikahi Sasya adalah sebuah kebahagiaan dalam hidup gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikahi Sasya adalah sebuah kebahagiaan dalam hidup gue. Sekarang Sasya dan Dongpyo adalah dunia gue.

Sedari tadi gue tak berhenti memamerkan senyum bahagia kepada semua tamu. Setelah perjalanan panjang, sebentar lagi gue bisa memiliki wanita ini seutuhnya. Bukan hanya hatinya, tapi juga raganya.

Berbicara soal malam pertama, gue memang sudah berpengalaman. Namun, itu terjadi beberapa tahun lalu. Setelah ibu kandung Dongpyo meninggal, gue tak pernah menyentuh wanita lain.

Hampir semua wanita berpikir jika malam pertama adalah malam yang mendebarkan bagi mereka. Yang ingin gue garus bawahi disini, bukan hanya mendebarkan bagi para wanita saja, tapi juga bagi kami, para pria. Dimalam ini adalah kami ingin membuktikan seberapa perkasanya kami. Gue pun demikian.

Setelah kami mandi, dan berbincang sedikit. Gue mencoba memancing Sasya untuk ke tahap yang lebih intim.

Foreplay, adalah hal penting. Ini pertama kali buat Sasya, gue ingin ia merasa nyaman. Selain itu, gue juga ingin meembuag dia merasa nikmat.

Ciuman demi ciuman gue berikan untuk Sasya. Sebisa mungkin gue membuat dia relax. Dengan pelan gue membaringkan tubuhnya. Gue menaiki tubuhnya. Saat ini gue tepat diatasnya. Kedua tangan gue digunakan sebagai tumpuan agar tak menindih Sasya.

Saat Sasya sudah mulai menikmati bahkan membalas ciuman panas yang gue berikan, sebelah tangan gue bergerilya di tubuhnya.

Kami sama-sama hanya mengenakan bathrobe. Dibalik bathrobe ini gue hanya menggunakan sebuah celana. Sedangkan Sasya, gue tak tahu. Hal itu membuat gue penasaran.

Tangan gue menarik pelan tali bathrobe yang dipakai Sasya. Gue melepas pagutan kami sebentar, ingin melihat apa yang dikenakan Sasya dibalik bathrobe ini.

Shit! Hasrat kelaki-lakian gue meningkat saat tahu jika ternyata Sasya sama sekali tak memakai apapun dibaliknya. Payudaranya terpampang nyata dihadapan mata gue.

"Mau nyusu gak?" Tanya Sasya dengan sensual.

For God Sake! Sasya saat ini terlihat sangat amat menggoda. Tanpa berpikir panjang, gue langsung menghisap puncak payudaranya.

Sasya merintih keenakan karena kenikmatan yang gue berikan. Gue tak peduli jika rambut gue dijambak olehnya, untuk menyalurkan rasa nikmat yang dia rasakan. Sebelah tangan gue membelai sebelah payudaranya. Menyentil puncaknya. Meremasnya pelan.

Lenguhan demi lenguhan terus dikeluarkan Sasya. Apalagi saat gue dengan sengaja menjalarkan tangan menuju inti Sasya.

Saat pendengaran gue menangkap suara Sasya yang mendesahkan nama gue, gairah gue semakin membuncah.

Malam ini panjang buat gue dan Sasya. Malam ini gue memiliki Sasya seutuhnya. Hatinya dan tubuhnya, milik gue seorang.

***

• Single Dad • Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang