Crazy Rich Fellas

1.4K 262 32
                                    

"Hey!!"

Senyumanmu merekah saat kau menemukan keberadaan sang kekasih di halaman belakang sekolahnya. Kau yang sebelumnya sedang berbicang dengan Yangyang pun sontak menghentikkan secara sepihak kegiatan kalian dan lebih memilih untuk segera berlari keluar kelas menuju kearah kekasihmu berada.

Dengan nafas yang terengah-engah, kau yang kini telah sampai dihadapan kekasihmu itu memutuskan untuk membuka mulutmu.

"Dery? Kamu ngapain disini?"

"Nemuin kamu sekalian mau ngajak kamu ke sekolah aku."

Kau hanya mengedipkan matanya beberapa kali tanda tak mengerti.

Hendery tersenyum lalu menggunakan sebelah tangannya, lelaki itu mengacak-acak pucuk kepalamu gemas. "Ada festival di sekolah aku. Dan aku pengen ajak kamu liat-liat festival disana. Ga akan ngecewain kok."

"Tapi kenapa sekarang? Kenapa ga nunggu aku pulang sekolah aja sekalian?"

"Well, tadi aku niatnya gitu. Tapi pas aku dateng tadi, aku liat anak sekolah kamu udah banyak yang pulang. Lagi gaada guru atau gimana?"

Kau menganggukkan kepalamu semangat. "Iyasih, temen-temenku juga banyak yang pulang."

"Kalau gitu ga masalah kan kalau aku mau ajak kamu pergi sekarang?"

Kau menggelengkan kepalamu pasti namun raut wajahmu terlihat ragu. "Engga masalah sih. Cuma emangnya aku boleh asal masuk ke sekolah kamu gitu aja? Soalnya setau aku sekolah elit kayak sekolahmu itu ijin masuknya susah banget kan?"

Hendery tersenyum simpul. "Udah, percaya aja sama aku. Yang penting kamu mau ikut kan?"

Dan anggukkan yang kau berikan setelahnya sudah lebih dari cukup untuk kembali membuat Hendery melebarkan senyumannya.

.
.
.
.
.

"Bagus banget!"

"Kamu suka?"

"Banget!!!"

Selama kalian berdua berada di festival yang diselenggarakan di halaman sekolah tersebut, Hendery tak pernah sekalipun melayangkan protes walaupun ia sudah ditarik kesana kemari olehmu karena rasa penasaran milikmu yang cukup tinggi itu. Bahkan ketika kau mengabaikannya selama beberapa saat karena fokusmu mulai teralihkan pada deretan makanan manis dihadapanmu lelaki itu tetap diam.

Lelaki itu bahkan tidak repot-repot mengalihkan pandangannya saat beberapa adik kelasnya memanggil namanya untuk menyapa. Pandangannya hanya terpaku pada sosokmu dan hanya padamu.

Ia baru memindahkan fokusnya saat mendengar sapaan-sapaan dengan suara keras dari suara yang ia kenal dari arah belakang tubuhnya dan dirimu—cukup keras untuk ikut membuat perhatianmu ikut teralihkan.

Jeno tampak tengah melambaikan tangannya ke udara sementara Haechan terlihat memamerkan cengirannya.

Jeno yang baru menyadari kehadiran sosok lain dibalik tubuh Hendery tampak sedikit terkejut. Namun lelaki itu dengan cepat kembali mengontrol raut wajahnya seperti semula. "Jena kan?" Tanyanya.

Kau mengangguk sebentar dan setelahnya, yang kau tahu, kau sudah berada didalam dekapan seseorang.

Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena setelahnya, sosok yang memelukmu itu—yang ternyata adalah Haechan sudah terlebih dahulu ditarik menjauh oleh Jeno.

"Mau ngapain lo?" Jeno tampak sengit saat bertanya.

Sementara Haechan tampak santai-santai saja ditatap seperti itu. "Ya meluk lah. Bisa liat kan lo?"

Not HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang