The Meeting

2.3K 51 0
                                    

Summer

Pagi yang cerah menjelang. Angin sejuk baru saja menerpaku yang sibuk menjemur pakaian. Pagi ini juga, suasana terasa sepi setelah kepergian Matthew.

Aku seharusnya aku terbiasa seperti ini. Ditinggal pergi Matthew karena dirinya sedang ada pekerjaan. Namun mungkin karena aku sedang hamil, keadaan mungkin berubah.

Namun aku sedang berusaha membuat pertahanan diri. Aku akan fokus saja pada pekerjaanku. Aku tidak akan terus memikirkan Matthew. Aku ingin dirinya bebas bekerja.

Kumulai semuanya dengan memasak sarapan dan mengurus pekerjaan rumah lain setelah sarapan. Yap! Ini membantu sekali.

Matthew

Aku merapikan kemejaku dan memakai jasku. Aku mengatur dasiku sambil melihat cermin. Setelah siap, aku segera pergi keluar dari kamar hotelku.

Ashata Issho. Dia adalah seorang mantan jenderal yang tiba - tiba terlibat urusan mafia. Akibatnya, seluruh hidupnya ia gunakan untuk mafia yang telah bekerja sama dan memiliki relasi dekat dengannya. Beruntungnya, salah satu mafia itu adalah aku.

Kemampuan Ashata sangat luar biasa. Lulus dengan pangkat jenderal saat usianya masih menginjak 24 tahun. Pandai bermain pedang dan jago menembak dengan senjata laras panjang.

Hari ini, aku akan menemuinya di sebuah restoran ramen. Aku telah sampai ke restoran itu lalu menghampiri Ashata yang sudah duduk dahulu di salah satu tempat duduk restoran itu. Setelah itu, kami memesan ramen.

Ashata - atau biasa kupanggil Issho - menyukai ramen. Apalagi yang kuahnya miso. Itu favorit dia sekali. Sehingga saat ramen datang, dirinya menikmati rasa yang masuk ke mulutnya.

Setelah selesai makan, pembicaraan serius dimulai.

"Apa maumu?" tanya Issho.

Aku pun menaruh foto Haisekawa di meja depan kami. Issho mengambil foto itu dan menatapnya dengan wajah berkerut bingung.

"Ini siapa?" tanya Issho.

"Musuh dari kelompok mafia kami. Dia bernama Haisekawa Shota. Menghilang tujuh hari setelah adiknya meninggal tepatnya 12 tahun yang lalu. Sekarang dirinya menyamar menjadi Masahiro Hideo dengan bekerja menjadi mekanik di sebuah bengkel," jawabku.

"Hm... Seberapa bahaya dirinya?" tanya Issho.

"Seorang hacker dengan kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Dia mampu melakukan hack pada komputer pemerintah dan juga presiden dan para menterinya. Dirinya sendiri dibesarkan di sebuah panti asuhan yang dikhususkan untuk anak - anak penjahat. Ia telah berteman dengan banyak penjahat dan bisa saja aku terancam begitu juga dengan mafia Jepang yang bekeerja sama denganku," kataku.

Issho mengangguk. Aku mengeluarkan sepuluh buah foto pada Issho. Issho mengambilnya dan melihat foto - foto itu.

"Berapa bayaranku?" tanya Issho.

"Aku akan membayarmu dengan dua batang emas dan beberapa kokain seperti yang kau suka," jawabku.

"Tidak perlu sebanyak itu. Aku hanya ingin 80 juta yen sekarang," ucap Issho.

"Baik. Sekarang tugasmu adalah menjaga kelompok yakuza Esekawa. Aku tidak memerlukan perlindungan karena pasukan mafiaku bisa mengatasi hal darurat. Namun apabila kuminta bantuan, aku ingin kau segera datang," perintahku.

"Baik, misi diterima," ucap Issho.

Kami berdua berjabat tangan dan mengtakan bersama - sama bahwa kami sepakat bekerja sama. Setelah itu kami segera pergi dari restoran ramen ke mobil masing - masing.

Setelah masuk mobil, aku segera mengambil laptop dan mengecek dokumen. Namun yang tidak kusadari adalah, aku merindukan Summer.

You, Me, and Baby (Complete)Where stories live. Discover now