Matthew
Aku terbangun tepat jam tiga pagi oleh tangis Matteo. Ini sudah kedua kalinya dan entah mengapa rasanya ini akan selalu terjadi tiap malam. Saatnya aku mengatakan selamat tinggal pada tidur nyenyak sepanjang malam.
Aku bangun dan melihat Summer sedang menggendong Matteo dan menenangkannya. Entah baru beberapa jam saja, ia sudah terbiasa akan sifat Matteo. Mungkin memang dia belajar dulu sebelum ini dari bayi teman - temannya. Tapi bisa juga dia langsung tahu.
"Kenapa dia, Sun?" tanyaku.
"Sepertinya lapar. Sudah lama juga aku belum menyusui Matteo," kata Summer.
Summer pun melepas kancing bajunya hingga memperlihatkan kedua payudaranya. Lalu ia mengarahkan putingnya ke mulut Matteo dengan hati - hati. Hingga akhirnya Matteo berhenti menangis dan menyusu dengan tenang.
Aku hanya memerhatikan Summer yang melihat Matteo. Tidak berhenti aku tersenyum melihat pemandangan ini. Keluarga yang akan bersama dirinya bertumbuh.
Hingga akhirnya, Summer selesai menyusui Matteo. Ia kembali menyatukan kancing bajunya dan hendak meletakkan Matteo ke ranjangnya. Namun ia malah berhenti sejenak.
"Ada apa?" tanyaku.
"Kamu belom gendong Matteo," kata Summer.
Aku pun mengingat segala hal yang terjadi beberapa waktu lalu. Aku mengambil alih koordinasi dari pasukanku. Lalu mengurus para wartawan yang penasaran dan mencari bahan berita lokal. Beruntung semuanya aman saja karena kejadian ini hanya akibat helikopter salah mendarat. Lalu para wartawan pergi dengan wajah kecewa.
Tentu saja karena semua pekerjaan itu, belum sempat aku menghabiskan waktu bersama Summer dan Matteo. Menggendong Matteo saja mana sempat. Karena saat aku pulang, aku mandi dan langsung tidur. Terlalu lelah diriku mengurus kekacauan ini.
"Mau belajar menggendong Matteo?" tanya Summer.
Aku menangguk lalu menyodorkan kedua tanganku. Lalu menerima tubuh Matteo dari tangan Summer. Aku cukup kaget dengan berat Matteo. Tentu saja karena dia masih bayi.
Aku memperhatikan setiap detail wajah Matteo. Sangat mirip denganku. Hanya rambut pirangnya yang berbeda denganku. Tentu dia mendapatkannya dari ibunya. Perpaduan antara aku dan Summer sukses dicerminkan dalam diri Matteo. Aku hanya tersenyum memikirkannya.
Summer menaruh kepalanya ke pundakku dan juga memperhatikan Matteo yang tidur di lenganku.
"Curang. Terlalu mirip ayahnya," kata Summer.
"Yah, nanti kita lihat saja sifatnya mirip siapa," kataku.
"Kira - kira Matteo jadi apa ya kalau sudah besar?" tanya Summer.
"Apa saja hal yang ia inginkan. Asal berguna untuk orang lain," kataku.
"Kukira kau tetap pada prinsip Matteo akan mewarisi bisnismu," kata Summer.
"Keadaan mengubahku," kataku.
Aku pun kembali memberi tubuh Matteo pada Summer. Summer pun mencium kening Matteo lalu meletakkannya ke ranjang bayi. Kami berdua pun tidur kembali dengan lelap.
YOU ARE READING
You, Me, and Baby (Complete)
Roman d'amourKalian bayangkan sendiri. Bagaimana rasanya apabila pasangan kalian adalah mafia? Itulah yang dirasakan Summer saat ini. Apalagi saat ini, dirinya sedang mengandung anak dari Matthew, sang bos mafia. Bagaimanakah perjuangan yang Summer rasakan untuk...