Movement

1.3K 27 0
                                    

Summer

Hari ini usia kandunganku tepat 20 minggu. Dari minggu ke 18, aku bisa merasakan gerakan bayiku. Tepat saat aku merasakan gerakannya, aku memanggil suamiku namun ternyata dia belum bisa merasakan gerakan. Aku pun menjelaskan apa yang terjadi lalu sebelum Matthew marah karena merasa tertipu.

Saat ini aku sedng sibuk mencuci sayuran untuk dimasak. Matthew sedang sibuk bekerja dengan laptopnya. Bayi ini sedang bergerak dan sepertinya hanya berganti posisi. Entahlah bagaimana aku bisa menebak, susah dijelaskan.

Tiba - tiba saat memotong sayuran, seseorang memelukku dari belakang. Tentu orang itu adalah Matthew. Ia mengelus perutku yang lumayan besar itu dengan pelan.

"Ada apa, Matt?" tanyaku.

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Matthew.

"Ada, kamu potong daging ayam," kataku.

"Oke, " katanya lalu mengambil pisau dan sibuk dengan ayam. Aku pun kembali ke pekerjaanku memotong sayuran.

Matthew

Aku sibuk memotong daging ayam. Pikiranku melayang ke kejadian dua minggu yang lalu. Saat Summer bilang bahwa dirinya bisa merasakan gerakan bayi.

Saat itu, aku sudah menyentuh perut Summer namun tak ada yang kurasakan. Tidak ada yang seperti didefinisikan Summer. Aku hampir marah karena kukira aku dipermainkan. Saat kami mencari di google, ternyata seorang baru bisa merasakan gerakan bayi di dalam perut ibu beberapa minggu setelah sang ibu merasakannya. Jadi aku sabar menunggu hingga saatnya.

Karena tidak fokus, jariku tiba - tiba tersayat pisau.

"Aduh!" erangku sambil melihat jariku yang berdarah.

"Ya ampun Matt! Ada apa?" kata istriku panik melihat jariku berdarah. 

"Jariku hanya berdarah, Summer. Nggak ada yang serius," kataku santai.

"Sini kuobatin," kata Summer.

Summer mengambil kotak P3K lalu mengambil air. Ia lalu mencelupkan jariku yang berdarah ke air. Lalu istriku menuang Betadine dan menempelkan plester luka.

"Hati - hati dong kalau megang pisau. Aku nggak perlu nasihatin kamu lagi kayak anak kecil kan," kata Summer kesal.

"Iya sayang. Terima kasih," kataku sambil berusaha bertingkah semanis mungkin.

"Bayi kita jadi kaget tau gara - gara aku kaget," kata Summer masih dengan nada kesal.

"Sebenarnya aku sudah bisa belum ngerasain gerakannya? Aku penasaran tau," kataku.

"Um.... Mungkin sudah bisa. Coba saja, dia lagi bergerak nih," kata Summer. Ia pun meletakkan telapak tanganku ke perutnya. Mataku membelalak saat aku merasakan pergerakan bayiku.

"Wow!" kataku takjub.

"Seriusan itu saja?" tanya Summer melihat reaksiku.

"Kalimat apalagi yang bisa mendeskripsikan ini? Ini menakjubkan! Bayi kita memang hidup," kataku dengan penuh semangat. Summer membalasnya dengan senyum.

"Aku jadi penasaran. Dia laki - laki atau perempuan ya?" kataku.

"Aku akan ke dokter lagi minggu depan. Kau mau ikut untuk menanyakan hal itu?" kata Summer.

"Boleh," kataku.

You, Me, and Baby (Complete)Where stories live. Discover now