Dad

2K 38 0
                                    

Bulan - bulan telah dilalui oleh Summer dan Matthew. Matteo menjadi kebahagiaan bagi mereka berdua dan semakin lama berkembang dengan baik. Kebahagiaan tiada henti melimpah di keluarga mereka. Sekarang, Matteo telah berumur sepuluh bulan.

Matthew

Sekarang jam menunjukkan pukul delapan pagi. Kami sekeluarga sedang bersiap untuk berpiknik bersama. Aku beruntung rumah ini berada di dekat bukit. Di sana kami bertiga akan berpiknik, sama seperti 12 tahun yang lalu.

Sekarang aku sedang mencuci piring bekas sarapan. Sementara sedang sibuk berkutat dengan piring kotor, seseorang memelukku dari belakang. Tentu saja orang itu adalah Summer. Dekapannya cukup erat juga.

"Ada apa?" tanyaku.

Summer tidak menjawab dan hanya membenamkan kepalanya di punggungku. Saat Matteo datang, sepertinya aku tahu maksud Summer seperti ini. Ia ingin membuat Matteo marah padanya.

Benar saja. Matteo meraung - raung di bawah kakiku. Memanggil ibunya dan berusaha memisahkan kaki kami berdua. Summer hanya cekikikan. Tapi akhirnya melepas pelukannya. Lalu gantian Matteo yang memeluk kakiku.

"Dad juga sayang Matteo tahu," kataku sambil melihat Matteo.

Matteo sendiri sudah tumbuh menjadi anak usia sepuluh bulan yang cerdas. Banyak kata yang sudah ia kuasai dan berjalan saja sudah lancar. Hanya saja, ia belum sekalipun memanggilku. Matteo hanya memanggilku dengan raungan. Mungkin aku hanya perlu mengajarinya lebih rajin lagi.

"Ayo berangkat. Kamu sudah selesai mencuci piring, bukan?" tanya Summer sambil membereskan keranjang piknik.

Aku mengangguk lalu menggendong Matteo. Kami berdua pun menuju mobil dan langsung melaju ke bukit itu. Sesampai di bukit, kami pun melebarkan karpet, menaruh keranjang, dan bersantai di atas karpet sambil menikmati semilir angin. Sementara Matteo sibuk bermain di depan kami sambil tertawa - tawa sendiri.

"Terakhir kita piknik, waktu kita setelah Honeymoon itu ya?" tanya Summer.

"Ya, aku masih ingat. Waktu itu belum ada Matteo. Entah kenapa jadi rindu masa itu," jawabku.

"Tapi ya kita sudah sejauh ini. Nggak mungkin kita kembali lagi," kata Summer.

Lalu Summer berdiri dan memanggil Matteo. Kami hendak menyantap bekal piknik kami. Tentu karena Matteo yang merupakan anak cerdas, dipanggil sekali sudah berlari ke arah kami.

Summer

Matteo berlari lincah menuju ke arah kami. Hampir saja dia jatuh, tapi untung dia bisa menopang diri. Sekarang dia sudah di depan kami.

Makin lama, Matteo makin mirip ayahnya. Hanya rambut pirangnya yang mirip aku. Untung saja daripada Matteo tidak mewarisi apa - apa dariku. Karena sekarang saja sifatnya 100% dari Matthew, bagaimana selanjutnya.

"Ayo makan sama Dad," kataku lalu mendudukkan dia di samping Matthew.

Matthew mengelus pelan puncak kepala Matteo. Akhirnya, Matteo mengucapkan satu buah kata yang sudah lama kami ingin dengar keluar dari mulutnya.

"Dad!" ucapnya dengan ceria.

Kami berdua senang bukan main. Matthew mengangkat tinggi tubuh Matteo dan tertawa senang. 

Kami yakin, kami akan selalu bahagia dan bersyukur atas keluarga ini.





You, Me, and Baby (Complete)Where stories live. Discover now