Aletta meletakkan kepalanya keatas meja. Dia sedang bingung. Banyak sekali masalah yang menimpanya hari ini. Pertama, soal masalahnya dengan Angel tadi pagi. Kedua, soal remedial Matematika yang entah kenapa Aletta bisa lupa dengan remedial itu sehingga tidak sempat belajar, alhasil Aletta jadi gelagapan sendiri waktu menjawab soal. Aletta bahkan bingung kenapa sih guru matematika itu ngotot mau ngadain remedial buat satu kelas? Emang kelas Aletta sebodoh itu apa?
Aletta mendesah frustasi. Dia jadi takut sendiri nilainya jelek, apalagi ibunya sudah mewanti-wanti agar mendapatkan nilai matematika yang bagus. Kalau tidak nanti hukumannya Aletta bakal diusir dari rumah! Ckck, Aletta sendiri heran kenapa mamanya terobsesi sama pelajaran matematika? Padahal kan Aletta sangat lemah dengan yang namanya matematika. Siap-siap saja saat rapotan nanti Aletta akan diusir dari rumah. Terus kalau sudah diusir Aletta harus tinggal dimana? Apalagi Aletta sedang dalam mode bokek karena telah menghabiskan uangnya untuk menonton film terbarunya Erlan sebanyak 15 kali! Gila gak tuh? Tapi ini jangan dicontah ya.
Aletta menegakkan tubuhnya dengan malas-malasan. Dia merengek seperti anak kecil bahkan sampai menendang-nendangkan kakinya tidak jelas. Sifanny yang melihat tingkah aneh Alettapun langsung menatap Aletta dengan heran.
"Kenapa lo? Kesurupan?"
Aletta mengerucutkan bibirnya sebal. "Ih Sifanny tolongin gue dong! Mama ngancem kalau nilai matem gue jelek gue bakal diusir dari rumah. Kalau gue diusir dari rumah, gue nampung ke rumah lo ya pliss. Sebenernya sih gue pingin nampung di rumahnya Erlan aja, Erlan pasti seneng banget kedatengan tamu seimut gue. Tapi sayangnya gue lagi bokek dan gak tau juga dimana alamat rumahnya Erlan. Jadi gue numpang di rumah lo aja, lo kan sahabat terbaik gue. Pliss ya Sifanny canci." Aletta menampilkan puppy eyesnya sehingga membuat dia terlihat semakin imut. Tapi percuma saja, setelah hampir 3 tahun menjadi teman Aletta, Sifanny sudah kebal dengan jurus andalan Aletta.
"Dih apaan? Ogah gue, lo kan biasanya ngerepotin!"
Aletta merengek lagi tapi kali ini lebih keras dari sebelumnya. Sifanny jadi kesal sendiri mendengarnya. Rasa-rasanya ingin sekali Sifanny membuang gadis itu ke sungai Amazon biar bisa ikut tolol bareng spongebob dan patrick!
"Sifanny jahat banget sih, nanti kena azab loh!"
"Bodo amat. Asal lo tau ya, orang yang nyumpahin orang lain biar kena azab tuh biasanya bakal balik ke dirinya sendiri. Jadi siap-siap aja," ucap Sifanny disertai senyuman sinis.
"Huaaa, Sifanny kampret!" Aletta mendorong-dorong bahu Sifanny dengan sadis. Moodnya jadi semakin jelek. Bahkan saat Sifanny memohon ampun agar Aletta melepaskannya tapi Aletta tetap saja tidak mau melepaskan Sifanny.
Sampai tiba-tiba Putra, ketua kelas 12 IPS 2 datang menghampiri Aletta. "Heh Aletta!" seru Putra yang tidak digubris oleh Aletta. Aletta masih asyik memukuli Sifanny dengan sadis.
"Al, gue ada kabar baru soal Erlan." Dan ya, Aletta langsung berhenti memukuli Sifanny. Aletta menatap Putra dengan penuh antusias, kekesalannya beberapa menit yang lalu langsung lenyap tak berbekas ketika mendengar nama Erlan disebut.
"Erlan? Ada apa ada apa?"
Putra menyodorkan sebuah ponsel kepada Aletta, Alettapun mengambil ponsel itu dengan antusias.
Hal apapun yang berhubungan dengan Erlan selalu bisa membuatnya bahagia. Ya, sesimpel itu hidup Aletta.
"Eh apa-apaan ini?!" Aletta menggeram kesal ketika melihat sebuah storygram memposting foto Erlan yang telanjang dada dengan caption 'calon suami'. Wah kalau ini benar-benar nyari mati namanya. Aletta melirik nama akun yang memposting foto tersebut dan seketika Aletta langsung naik pitam. @angel_gardiawan. Aletta hampir saja membanting ponsel itu jika Putra tidak segera menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE
Teen FictionTidak ada yang salah memang jika kamu mencintai seorang artis. Begitu pula yang terjadi pada seorang gadis ceria bernama Aletta yang merupakan fans fanatik seorang artis muda yang sedang naik daun yaitu Erlan Nando. Jangan ada yang mengaku-ngaku s...