Bab 5 - Broken Heart.

19 3 8
                                    

Aletta terkejut saat mendapati seorang bertubuh tambun sedang berdiri dihadapannya. Orang itu memakai setelan jas hitam rapi dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

"Anda nona Aletta?" tanyanya.

"Eh iya, saya Aletta." Jujur saja, Aletta jadi bingung siapakah orang dihadapannya ini.

Apakah Erlan telah bertransformasi menjadi sosok lain?

Apakah Erlan berganti wajah? OMG?!

Tapi tunggu deh, Aletta merasa pernah melihat orang ini. Tapi dimana?

"Perkenalkan nama saya Aji, saya adalah asisten Erlan Nando yang ditugaskan untuk menemui anda."

Oh ya, Aletta ingat. Ini kan orang yang pernah berfoto bareng Erlan dipostingan Instagram Erlan waktu itu.

"Terus Erlannya dimana? Saya udah nunggu sejak tadi loh pak."

"Begini nona." Orang itu, Pak Aji. Dia berdehem pelan sehingga membuat Aletta berfirasat bahwa yang akan disampaikan bukanlah kabar baik. Aletta memandang orang itu dengan was-was.

"Hari ini tuan Erlan ada janji untuk syuting sebuah webseries yang penayangannya sudah dijanjikan akan ditayangkan dalam waktu dekat. Jadi pihak rumah produksi memajukan jadwal syutingnya hari ini."

Pak Aji menghembuskan napas berat sebelum melanjutkan ucapannya. "Karena itu, mewakili tuan Erlan, saya minta maaf sebesar-besarnya sebab tuan Erlan tidak akan bisa datang menemui anda. Dan sebagai gantinya, tuan Erlan menitipkan beberapa uang ini, mohon diterima." Pak Aji menyodorkan segepok uang seratus ribuan yang Aletta sendiri tidak tau berapa jumlahnya.

"Jadi pertemuan hari ini dibatalkan?!" tanya Aletta sedikit tidak terima.

"Dengan berat hati, pertemuan ini dibatalkan dan mungkin tidak akan pernah terjadi. Tapi anda tenang saja, mungkin uang ini bisa berguna untuk anda. Dan tolong jangan beberkan masalah ini pada media masa, saya akan bayar berapapun harganya jika anda bersedia tutup mulut."

Aletta menggeram pelan. Semua ini? Dia bahkan sudah menghabiskan seluruh uang tabungannya untuk membeli tiket film Erlan, supaya Aletta bisa bertemu dengan Erlan. Pujaan hatinya. Tapi apa ini? Dia malah meminta asistennya datang kemari? Membawa uang lagi? Untuk apa? Untuk mempermalukan Aletta? Bahkan Aletta sudah menunggu selama 2 jam hanya untuk bertemu seorang asisten?!

"SAYA NGGAK BUTUH UANG!" teriak Aletta kesal, dia tidak peduli jika ada beberapa pengunjung menatap sinis kearahnya. Yang terpenting sekarang adalah masalah harga dirinya.

Aletta benar-benar merasa tidak dihargai oleh Erlan. Beginikah caranya memperlakukan seseorang yang rela berkorban untuknya?

"Asal bapak tau, saya sudah menunggu disini sejak 2 jam yang lalu. Saya ingin bertemu dengan artis idola saya, artis yang selalu saya puji setiap saat. Tapi apa hasilnya? Dia malah meminta asistennya untuk menemui saya dengan membawa uang?! Untuk apa uang itu? Untuk menunjukkan bahwa dia menyesal? Apa susahnya sih dia datang sendiri kesini dan meminta maaf? Saya nggak butuh uang karena saya bukan cewek murahan yang bisa dibujuk dengan uang!" Mata Aletta mulai berkaca-kaca. Sesak sekali rasanya dikhianati oleh orang yang kita cinta.

Dengan memberi Aletta uang, Erlan sudah menunjukkan bahwa dia menganggap Aletta murahan, Aletta tidak suka dianggap begitu.

"Maaf pak, saya tidak mau menerima uang itu. Dan tolong sampaikan juga pada tuan anda bahwa tidak semua hal bisa dibeli dengan uang. Saya tau dia artis terkenal dan kaya. Tapi bukan berarti rasa penyesalannya bisa diwakili dengan uang. Itu penghinaan bagi saya, tanpa dia sadari, dia telah menghina saya. Saya menyesal menjadi fans Erlan!"

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang