"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, putar." Pelatih memberikan contoh gerakan baru yang langsung diperagakan oleh anak satu sanggar. Termasuk juga Aletta.
"Nah, setelah bagian ini, Aletta, Aurora, Susan, langsung maju kedepan dan menarikan gerakan berikutnya. Apa bisa dimengerti?" Kak pelatih menatap muridnya dengan tajam.
"Mengerti Kak."
"Dan harus kalian tau, 1 minggu lagi kalian sudah menuju hari H dan kalian harus benar-benar siap. Acara ini akan diliput oleh televisi dan saya tidak ingin kalian membuat kesalahan sedikitpun. Karena itu, jadwal latihan akan diganti menjadi setiap hari. Hanya selama 1 minggu ini saja. Apa bisa dimengerti?"
"Bisa kak!"
"Baik, ayo lanjut!"
1 jam kemudian. Latihan telah selesai. Aletta berjalan menuju bangku panjang untuk mengambil air yang berada ditasnya.
"Al, minta airnya dong. Aus nih." Sifanny tiba-tiba saja muncul disebelah Aletta sambil memberikan tatapan memohon.
"Beli sendiri gih, gue lagi pelit!" Aletta menatap Sifanny sebentar lalu segera meminum air putih dibotolnya sampai tandas. Sifanny sampai melongo dibuatnya. Dia pikir Aletta hanya bercanda, ternyata tidak.
"Lo kejam banget Al!"
"Hehe, kapan lagi coba gue bisa kejam sama lo kayak gini."
"Syalan!"
"Ah, udah lama loh gue nggak dimaki sama Cipani!" ucap Aletta girang. Memang ya, kelakuan Aletta sekarang semakin tidak waras saja.
Sifanny mendengus lalu segera pergi mencari minuman. Sedangkan Aletta yang masih ingin mengistirahatkan tubuhnya, memilih untuk duduk santai dibangku sambil membuka akun Instagram.
Hingga tiba-tiba saja jantungnya dibuat mencelus saat melihat sebuah pesan.
@erlannando : Hai Al, apa kabar?
Aletta segera mematikan ponselnya setelah membaca pesan tersebut. Aletta tidak ingin terjerumus kedalam lubang yang sama lagi. Erlan sudah punya tunangan dan Aletta tidak ingin merusak hubungan mereka.
Setelah memasukkan ponsel kedalam tas, Aletta bergegas untuk pergi. Dia ingin membeli bunga untuk ditaruh didalam vasnya.
Jarak antara toko bunga dari sanggar tidak terlalu jauh, jadi Aletta hanya perlu berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ketempat tujuan. Dan kini, Aletta sudah berada di dalam toko bunga.
"Bunga Lili bagus nggak ya? Eh tapi gue kok agak enggak sreg ya?" Aletta berkeliling untuk mencari bunga yang sekiranya cantik, sampai tiba-tiba matanya tak sengaja bertatapan dengan mata seorang wanita yang sejak tadi memperhatikan Aletta.
Sebenarnya Aletta merasa risih ditatap seperti itu, tapi dia mencoba untuk bersikap biasa saja dengan berpura-pura terus mencari bunga.
"Kamu Aletta kan?" Sebuah suara dari belakang mengagetkan Aletta sehingga membuatnya refleks menoleh ke belakang.
"Iya, saya Aletta. Ada perlu apa ya?"
"Sudah saya duga sejak saya melihat kamu berjalan ditrotoar tadi bahwa kamu adalah Aletta."
"Hm?"
"Perkenalkan, saya adalah Karina. Mamanya Erlan."
Aletta terdiam. Bingung saja kenapa tiba-tiba mamanya Erlan ada disini dan yang lebih mengherankan lagi adalah dia mengajak Aletta bicara.
"Begini, saya memang sengaja datang jauh-jauh kemari hanya untuk menemui kamu. Saya tau bahwa kamu adalah gadis yang tertinggal kapal di pulau bersama Erlan. Saya juga tau, bahwa semenjak peristiwa itu, ada yang berbeda dari Erlan. Biasanya Erlan tidak seceria itu di rumah, biasanya Erlan selalu sibuk dengan dunianya sendiri dan tiba-tiba saja dia berubah dalam sekejap?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE
Teen FictionTidak ada yang salah memang jika kamu mencintai seorang artis. Begitu pula yang terjadi pada seorang gadis ceria bernama Aletta yang merupakan fans fanatik seorang artis muda yang sedang naik daun yaitu Erlan Nando. Jangan ada yang mengaku-ngaku s...