19. Menjauh?

38.8K 1.7K 152
                                    


Hana tengah menangis di kamarnya sambil membaca materi untuk pengujian besok. Dia tidak ingin jika jerit payahnya selama ini sia-sia karena memikirkan masalah tadi.

Entah kenapa dia selalu teringat dengan bentakan Satria. Dia tidak ingin memikirkan itu tapi otaknya terus mengulang kejadiannya.

"Tolong dong, berhenti neted air mata yang terhormat" Hana mengusap kasar aing matanya dan berusaha fokus.

Tring

Satria BH

Belajar, gue harap lo mendapatkan nilai bagus

Hana yang read pesan dari Satria. Dia masih kesal dengannya.

Tring

Saat Hana mendengar notif itu merasa kesal. Dia langsung mengomel sendiri "Apa lo gak tau kalo gue lagi ma.." Hana terdia dikala melihat nama

Ka Redo❤

I love you❤

Tanpa ekspresi apapun Hana membalas


Aku lagi belajar buat besok. Jadi please aku mau fokus dulu yah😊

Ohh gitu yah, semangat sayang❤
Semoga dapet nilai yang bagus

Makasih

Hana tersenyum kecil dan dia terus berkutat dengan contoh soal-soal matematika.

---

"Selamat Hana, kamu mendapatkan nilai yang nyaris sempurna" Hana dan Pak Caryadi saling berjabat tangan.

Hana tersenyum sambil mengangguk pelan. Yap, Hana baru saja di uji oleh Pak Caryadi. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dengan memeluk Pak Caryadi.

"Pak, sumpah demi apapun saya sangat bahagia. Makasih pak, ini pencapaian yang sangat luaaaar biasa" Hana melepaskan pelukan nya.

"Bapak tau? Ini patut untuk di jadikan sejarah sekolah kita. Seorang Hana Angelita anak dari Bapak Aditia Yogi Pratama dan Kinara Putri Pratama mendapatkan nilai yang bagus dan hampir sempurna. Murid yang dulunya selalu mendapatkan nilai di bawah 35 sekarang mendapatkan nilai 90. Waww" Hana bicara seolah kepada temannya sendiri.

Pak Caryadi hanya tersenyum melihat murid yang dulunya malas sekarang sudah menyukai pelajaran yang sangat dibencinya.

"Bapak juga tau kan kalo saya sekarang udah punya pacar. Bapak tau yang namanya Redo?"

Pak Caryadi mengangguk

"Yah, itu pacar saya. Dia sangat pintar dan sangat tampan"

"Tapi, saya rasa kamu lebih pantas dengan Satria"

Hana langsung terdiam.

"Dia yang mengajari kamu sampai kamu sukses dalam mengerjakan soal-soal yang saya berikan. Jujur, saya kasih kamu soal yang sulit tapi kamu berhasil memecahkannya. Kamu harus berterima kasih kepada Satria yang telah mengajari kamu sejauh ini"

Hana tersenyum kecil "Makasih PaCar"

Pak Caryadi mengerutkan dahinya. Hana langsung tertawa "Maksudnya itu Pak Caryadi. Saya singkat namanya supaya Saya teringat akan bapak"

"Ada-ada aja kamu, yaudah Sana istirahat. Sepertinya kamu kurang nutrisi"

"Nutrisi Saya itu adalah matematika sekarang. Jadi tenang saja pak, saya tidak akan kekurangan nutrisi jika saya selalu mengerjakan soal-soal yang bapak berikan"

SATRIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang