11. Terkejut

41.4K 1.9K 36
                                    

"Coba beri contoh proses perubahan zat yang mencair?" Hari ini kuis dadakan. Dan mereka tidak tau akan hal itu, jadi keberuntungan jika mendapatkan nilai besar.

"Es mencair" Jawab Rena.

"Betul Rena, ada lagi. Kamu dapet point, yang udah jawab jangan menjawab lagi yah. Kasih kesempatan untuk temen kalian"

"SIAP BUUUU"

"Ada yang tau lagi?"

"Lilin yang mencair bu" Tebak Galih, siswa yang memakai kacamata tapi mukanya lumayan ganteng.

"Betul Galih"

"Ibu, rasa cinta juga bisa mencair gak bu?" Tanya Asep nyeleneh.

"Kalo rasa cinta bisa saja mencair, tapi ketika saling menjaga dalam suhu yang sesuai, pasti es itu akan tetap utuh dan gak berubah" Jawab Bu Sonaya santai.

"CIEEEEEE IBU BUCIN" Goda siswa lain.

"Kalo cinta ibu ke Asep gimana bu? Masih beku gak?" Di ikutin oleh gelakan tawa.

"Udah-udah, sekarang pertanyaan berikutnya"

Guru itu pun memberikan 10 pertanyaan.

"Oke sampai disini pertemuan kita. Sampai jumpa, asslamualaikum" Guru itu pun keluar dengan membawa buku Fisika.

"WAALAIKUMUSSALAM BU CANTIK" Kata mereka kompak.

Yap itu ibu Sonaya, body nya aduhai aduh seksinya, tinggi bak pramugari, kulis mulus macam bihun, dan rambut yang selalu dia gerai. Kisaran umur 23 tahun, guru termuda dan mempeshoona.

Jam pelajaran sudah berakhir, Rena melihat Hana senyum-senyum sendiri sejak di mulai pelajaran terakhir. Dia merasa ada yang tidak beres dengan otak Hana saat ini.

Hana yang tengah merapihkan perlengkapan dan memasukkannya ke dalam tas hitamnya.

"Mau pulang bareng sama gue gak Han?" Tawar Rena.

"Oh, nggak deh Ren, kapan-kapan aja. Kebetulan gue ada urusan dulu"

"Urusan apa?" Tanya Rena sambil memicingkan matanya.

"Urusan penting" Bisik Hana ke telinga Rena "Nanti gue kasih tau" Lanjutnya sambil menaik turunkan alisnya tersenyum sok manis.

"Ck, dasar"

"Yaudah, gue duluan yah. Bye" Hana melambaikan tangannya ke Rena dan Asep.

Rena tersenyum seadanya dan menatap keanehan Hana "Dia kenapa? Kerasukan jin gila?"

Pluk

Asep melempar buntalan kertas ke kepala Rena.

"Kenapa sih Sep?!" Rena nampak emosi.

"Kenapa si mba nya? Emosi?"

"Siapa? Gue? Iya gue emosi, ini pala bukan tempok, jangan main pukul aja lo!" Rena melotot.

"Takut masaaaa. Pms ya lo? Galak amat" Asep menampakkan wajahnya lebay.

"Yaudah Asep sayang ada apa?" Tanya Rena lembut.

"Kenapa si Hana?"

"Ada urusan penting, tapi gak tau urusannya apa. Nanti dia mau bilang ke gue"

Asep hanya membuka mulutnya berbentuk O

----

Flashback

Hana tengah memainkan ponsel di kelas sambil menungu Bu Sonaya.

SATRIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang