"Nak, bangun! Ini Mamah sama Papah, kamu gak boleh ninggalin kita, hey bangun!" Bu Sofa berteriak histeris.
"Udah mah, ikhlasin. Kasian Satria nanti gak tenang di alam sana" Pak Renol memeluk istrinya menenangkan.
Hana dan Dava yang melihat itu sontak terdiam, Satria benar meninggal. Hana nampak jelas melihat wajah Satria yang masih utuh dan dapat di kenali walaupun dia melihatnya di pintu.
Hana berlari dan langsung memeluk jenazah Satria "Satria, bangun. Ini aku, Lita. Aku gak mau kamu pergi Sat, ayo bangun" Hana berusaha membangunkan Satria yang jelas-jelas tidak bisa bangun lagi karen meninggal dunia.
Dava menghampiri Hana dan mencoba menenangkannya "Udah Hana, ikhlasin, biar Satria tenang disana. Kasian dia"
"Satria, ayo bangun. Aku mohon, Hiks hiks kamu gak boleh ninggalin aku disini hiks hiks" Hana terus memeluk jasad Satria.
"SATRIAAAAAAAAA"
Hana langsung terbangun, keringat membasahi wajahnya, nafasnya memburu. Mimpi itu seperti nyata.
"Mimpi, itu hanya mimpi. Gak akan terjadi, iya itu mimpi"Hana buru-buru cek ponsel dan..
"JAM 8:29 MALAM?"
Dengan cepat Hana berlari ke bawah, keluarganya tengah duduk di ruang tengah dengan menikmati teh hangat.
TING TONG TING TONG
Hana berhenti dan mematung saat mendengar suara bel rumah. Dia takut mimpinya itu menjadi kenyataan, Hana tidak bisa hidup tanpa Satria. Keringat membasahi tubuh Hana, jantungnya berdetak kencang nafasnya tidak bisa di atur.
Terlihat Kinara yang membukakan pintu secara perlahan, mata Hana terpejam tidak mau melihat polisi yang ada di balik pintu itu.
Hana berada di tengah-tengah tangga menunggu siapa sebenarnya yang ada di depan.
"Nak Satria?" Kata Kinara pelan.
Sontak saja membuat Hana membuka matanya dan melihat Satria tengah berada di pintu dengan kemeja berwarna hitam dan celana cream yang menambah kesan keren apalagi jam tangan hitam melingkar ditangannya membuat Satria bertambah gagah dan tampan. Di belakangnya juga ada Pak Renol dan Bu Sofa yang memakai pakaian couple batik.
Satria langsung mencium tangan Kinara sebagai tanda salamnya. Hana yang melihat itu langsung berlari sembari melihat Satria yang tengah tersenyum ke arahnya.
Hana dengan cepat memeluk Satria kencang, air matanya tumpah disana. Ternyata mimpinya tidak nyata, Satria masih hidup. Syukurlah.
Semua keluarga nampak bingung dan merasa aneh, Hana kenapa? Mereka melihat pakaian Hana masih dengan pakaian kantornya. Padahal ini sudah malam.
Satria membalas pelukan Hana dan mengelus rambutnya. Satria juga tidak mengerti dengan tangisan Hana ini, pikirnya Hana sunggu merasakan kerinduan terhadapanya. Padahal Hana takut jika Satria pergi jauh darinya.
"Hiks hiks, ka..kamu gak papa kan? Gak ada yang luka? Aku takut hiks hiks" Hana mengecek badan Satria sembari menangis.
Satria seolah bertanya kepada Dava dan Dava langsung memberikan kode jika dirinya tidak tau dengan apa yang terjadi kepada Hana.
"A.aku gak kenapa-napa. Emang kamu kenapa? Ko tiba-tiba nangis?" Tanya balik Satria kepada Hana sembari menangkup pipinya.
"Aku mimpi kamu bakalan ninggalin aku selamanya Sat hiks hiks" Hana menunduk.
Satria tersenyum dan membuat menatap matanya "Dengerin aku, aku selalu bilang kalo aku gak akan pernah ninggalin kamu. Aku janji, dan sekarang aku udah ada di rumah kamu tepat tanggal 23 Desember 2023 jam 8:30"
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA (Completed)
Teen FictionWARNING!!! INI CERITA ANAKNYA YOGI DAN KINARA (MY ICE BOY) "Dan lo siapa? Berani-beraninya lempar gue pake kertas ini?" Dia merebut kertas itu dari tangan gue dan menunjukkannya. Gue kaget, gue kesel, kenapa dia malah nanya balik sih! Bukannya jawa...