32. Berdua

37.6K 1.7K 27
                                    


Hana dan Satria sengaja sekolah untuk mengisi kekosongannya. Toh di sekolah juga bebas, tidak belajar. Kini mereka tengah duduk di kursi taman sekolah sembari menikmati alunan musik yang sengaja Hana putar di ponselnya lewat headset sebelah-sebelah dengan Satria.

Hana menyandarkan kepalanya ke bahu Satria tanpa malu walaupun ini sekolah.

"Kalo nanti aku kuliah ke luar kota kamu sanggup buat nunggu?" Satria melepas headset di telinganya.

Hana mendongakkan kepalanya tapi tetap bersandar "Kenapa nggak? Kamu kan pacar aku. Walaupun jarak kita jauh tapi kalo kita di takdirkan jodoh sama Tuhan yang pasti akan bersama lagi" Jawaban Hana membuat Satria tersenyum kagum.

"Mau ngambil apa nanti kuliah?" Lanjutnya.

"Kedokteran"

"Wiihh nanti kalo aku sakit gak usah ke rumah sakit dong, kan ada kamu"

"Jangan mentang-mentang aku jadi dokter nanti kamu pura-pura sakit"

"Hahaha gak papa biar bisa berduaan terus sama kamu, terus kamu rawat aku sampe sembuh deh"

Satria gemas sendiri dengan jawaban dari Hana, dia mengusap puncak rambut Hana.

Di sekitarnya tidak merasa risih dengan mereka yang menunjukkan keromantisannya. Mereka juga pada bawa pasangannya ke taman ko.

"Nanti kalo aku pulang dan udah dapet gelar dokter, kamu mau minta apa?"

"Cuma satu"

"Apa?" Satria mengerutkan dahinya penasaran.

"Aku mau jadi milik kamu selama" Hana menampilkan deretan gigi putihnya.

Satria hanya membalas dengan senyuman kecil dan kembali mencubit hidung Hana.

"Kalo kamu cubit idung aku lagi, aku bakal....."

"Bakalan ngelakuin apa? Cium aku? Hah?"

Pletak

Hana memukul bahu Satria "Pikirannya dasar! Aku bakalan mukul kamu sampe kamu kesakitan" Hana mencubit perut dan menggigit tangan Satria.

"Sakit ih, Lita sakit" Rintih Satria menghentikan tingkah Hana.

"Ya abisnya" Hana mengerucutkan bibirnya dan menyilangkan tangannya ke dada melihat ke arah lain.

"Yaudah maafin deh" Satria memohon menyatukan tangannya dengan menampilkan wajah menyesal.

"Ngga"

"Yah, Allah aja selalu maafin hamba-Nya, ko kamu nggak sih"

Hana menoleh ke arah Satria yang tengah menampilkan wajah pasrahnya "Yaudah aku maafin"

"Makasih sayang"

Deg

Hana terdiam di kala Satria memanggilnya dengan sebutan Sayang, biasanya dia selalu mengatakan nama saja tapi ada angin dimana dia memanggilnya sayang.

"Kenapa ko diem?"

Hana gugup dengan menyelipkan anak rambut ke belakang telinganya.

"Sayang opo koe krungu" Lanjutnya dengan jogetan asal.

Pletak

Hana kembali memukul bahu Satria.

"Aduh"

"Aku tadi udah baper, ternyata itu lagu huh"

"Ciee baper" Goda Satria.

"Apaan sih!"

SATRIA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang