Satria tidak bisa belajar dengan konsentrasi di kelasnya. Dia sesekali melirik Redo yang tengah mengerjakan tugas. Wajah Satria tidak bisa di kondisikan. Artinya, wajahnya merah padam seperti ingin sekali menghantam kepala Redo dengan meja. Kalo bisa papan tulis sekalian:vKondisi kelas sedang sepi, tidak ada suara karena semuanya tengah mengerjakan tugas yang diberikan guru di depan.
Brak
Satria menggebrak meja keras dan berdiri. Tangannya mengepal erat sembari menatap tajam ke arah Redo.
Semua yang berada di kelas merasa terkejut dan ada pula kertasnya tercoret panjang karena pulpen yang tidak bisa di kondisikan.
Guru laki-laki itu anggap saja namanya 'Pak Surya' yang mengajar pun tak kalah kaget karena Satria terkenal tidak pernah membuat keonaran. Dia lebih kalem dan diam.
Pak Surya menghampiri Satria yang kini tambah memanas. Redo yang merasa dirinya terancam nampak biasa saja.
Satria menarik kerah baju Redo kasar.
"Lepasin tangan lo" Kata Redo pelan namun terdengar nada menekan.
Satria malah mempererat tarikannya, mata Satria merah dan wajahnya tidak bisa menahan jika dia sedang marah.
Semua orang menjerit termasuk Pak Surya sendiri:v
"Kalo mau ribut, jangan disini" Kata Pak Surya berusaha menenangkan.
"Diem pak, ini urusan saya sama Redo" Balas Satria tajam tanpa melepaskan tangannya dari kerah baju Redo.
"Lo kenapa sih?" Tanya Redo berusaha melepaskan tangan Satria.
"Gak usah so so an kayak gini"
Bugh
Satria membogem wajah Redo sebelah kanan. Dan
Bugh
Satria kembali membogem wajah Redo sebelah kiri sampai Redo terjatuh. Semua histeris dan menutup matanya saat menyaksikan ini.
Pak Surya dengan cepat keluar untuk meminta bantuan guru lainnya.
Redo bangkit sambil mengelap darah dari hidungnya. Dia menatap tajam bak elang ke arah Satria. Dan
Bugh
Redo membalas bogeman Satria keras sampai-sampai Satria menghantam meja. Semua orang keluar dari kelas dengan ramai.
"Maksud lo apa?!" Redo terpancing oleh Satria.
Satria tertawa sambil bangkit "Gak usah so lugu lo"
Satria menendang perut Redo. Otomatis Redo kembali terjatuh. Satria menghampiri Redo dan kembali memukulinya tanpa ampun.
"AAAAAAA" Semua orang menjerit di luar sampai terdengar ke kelas lain. Berbondong-bondong melihat di kaca kelas.
---
Hana duduk dengan Renata tanpa melirik dan mengobrol, justru Asep dan Renata tengah sibuk bercanda tanpa memperdulikan keberadaan Hana.
Saat mendengar teriakan di bawah, seisi kelas pun langsung kepo dan ikutan turun untuk melihat.
"Ren, ke bawah yuk. Ada apa sih rame-rame gitu" Ajak Asep berdiri.
Renata mengangguk dan mereka pergi tanpa mengajak Hana. Hana yang merasa penasaran berlari untuk melihat.
---
"Tinggalin Hana atau lo bakalan tau akibatnya" Ancam Satria sambil menunjuk wajah Redo.
Redo yang terkapar lemas tak mampu melawan. Pak Surya dan Pak Renol memasuki kelas untuk menghampiri mereka yang berkelahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA (Completed)
Ficção AdolescenteWARNING!!! INI CERITA ANAKNYA YOGI DAN KINARA (MY ICE BOY) "Dan lo siapa? Berani-beraninya lempar gue pake kertas ini?" Dia merebut kertas itu dari tangan gue dan menunjukkannya. Gue kaget, gue kesel, kenapa dia malah nanya balik sih! Bukannya jawa...