Suara gemeletuk sepatu beradu dengan lantai marmer terdengar jelas di indra pendengaran Gio. Ia melangkahkan kakinya untuk mendekati wanita yang sedang berdiri dan menatap lurus layar ponselnya. Gio tidak bisa berhenti menatapnya, seolah wanita itu adalah barang langka yang belum pernah ia lihat.
Gio tidak mengerti ada apa dengan dirinya seolah wanita itu menarik perhatiannya sejak tadi. Bahkan wanita itu berhasil membawa Gio melangkah untuk menghampirinya. Ini adalah pertama kalinya bagi Gio merasa begitu tertarik dengan seorang perempuan.
"Sendiri nona?" Tanya Gio, sambil menaikan sebelah alisnya.
Alexa mendengar suara serak khas pria di belakangnya. Ia mengalihkan pandangannya dari ponsel ke sumber suara yang sepertinya mengajak ia bicara.
"Kau berbicara padaku?" Ucap alexa polos mengedipkan matanya.
Alexa tau, Lelaki ini adalah lelaki yang menatap alexa tadi.
Gio tersenyum kecil yang hampir tidak terlihat kalau ia sedang tersenyum, lalu berkata "memang siapa lagi?" jawab Gio.
Alexa menjawab dengan santai, "Namaku Alexandra. Kau bisa menyebutnya Alexa".
Gio menatap alexa yang kini menatapnya balik.
"Baiklah Alexa. Apa kau datang kesini sendiri?" Tanya gio masih dengan muka datar dan dingin khasnya yang menatap alexa intens.
"Seperti yang kau lihat." Ucap Alexa mulai kesal karna lelaki di sebelahnya menurut alexa terlalu basa basi, padahal sudah jelas kalau dari tadi Alexa sendiri.
Alexa benar-benar malas dengan lelaki disampingnya, lantaran terus menatap lekat dirinya membuat Alexa ingin sekali melayangkan heelsnya tepat pada wajah tampan nya. Alexa tau lelaki ini pasti berpikir bahwa dirinya adalah perempuan yang mudah terhasut pada wajah tampan dan rayuan busuknya.
Gio tetap menatap wajah kesal alexa yang menurutnya sangat lucu. Tapi tunggu! Kenapa wanita itu menatap remeh Gio. Padahal dirinya hanya bertanya. Tetapi, kenapa wanita itu meremehkan nya.
Seketika Gio paham kenapa Alexa itu menatap remeh dirinya. Gio yakin, bahwa Alexa pasti berfikir kalau dirinya adalah pria mata keranjang yang menginginkan tubuhnya karna dari tadi Gio terus menatap Alexa dengan tatapan menilai. Hal itu justru membuat Gio menemukan satu ide jahil yang secara tiba-tiba muncul dikepalanya. Ia rasa bermain-main sedikit dengan wanita ini tidak masalah.
Gio mendekati dirinya pada telinga Alexa lalu berkata "aku juga sendiri. Bagaimana jika sekarang kita berakting menjadi sepasang kekasih saja." Ucap Gio sangat pelan sehingga terdengar seperti bisikan.
Alexa menahan napasnya ketika suara berat lelaki itu tepat di kupingnya, belum lagi hembusan nafas lelaki itu membuat bulu Alexa seketika meremang. Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama, Alexa langsung membuka mulutnya lebar dan menutupnya dengan telapak tangan ketika lelaki yang tidak ia kenal berkata seperti tadi.
"Apa?" Ucap Gio bingung karna merasa dirinya di tatap aneh oleh wanita di depannya ini.
Detik selanjutnya Alexa menyadari kalau lelaki di depannya ini memang mencoba bermain- main dengannya, hingga akhirnya dirinya akan luluh lalu tidur bersamanya.
Alexa memutuskan untuk memberi pelajaran pada lelaki di depannya ini. Alexa tersenyum lalu berkata, "Sepertinya tawaranmu menarik" ucap alexa sambil mengedipkan sebelah matanya.
Gio merasa senang ternyata wanita di depannya ini mudah untuk masuk ke dalam permainan nya. Gio menatap alexa yang menarik tangannya lalu alexa letakkan di pinggangnya.
'Oh ini tidak benar, bukan seperti ini yang aku maksud.' Batin Gio berkata.
Gio menahan napasnya selama sedetik setelah menyadari tindakan Alexa. Dari posisinya saat ini terlihat jelas leher jenjang Alexa yang putih, dan jangan lupakan telapak tangan Gio di pinggang Alexa membuat dirinya dapat merasakan lekuk tubuh Alexa yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅
Romance⚠️ Beberapa chapter di private, Harap follow terlebih dahulu!! [ Highest Rank #2 in Model ] [ Highest Rank #4 in CEO ] [ Highest Rank #1 in Beautiful ] [ Highest Rank #1 in Billioner ] [ Highest Rank #4 in Fiksi ] ⚠️ Harap bijak dalam membaca, menga...