Chapter 38

36K 1.1K 33
                                    

Limousine putih itu berhenti tepat di depan gedung pencakar langit yang berdiri kokoh, membuat siapa pun yang melihat mobil mewah itu penasaran dengan seseorang yang berada di dalamnya.

Salah satu pria berjas hitam turun dari mobil hitam yang terparkir tepat di belakang limousine putih itu, pria berjas hitam itu membuka kan pintu limousine putih tersebut hingga kini seluruh tatap mata yang sedari tadi menatap mobil itu dengan tatapan bertanya menatapnya dengan tatapan kagum.

Semua orang-orang yang ada di lobby gedung pencakar langit itu tentunya tau bahwa itu adalah Mr.Roderick, tetapi lagi-lagi mereka di kagetkan dengan wanita yang keluar dari limousine putih itu di tambah lagi dengan gio yang melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

Gio hanya berjalan lurus untuk masuk ke dalam gedung tinggi itu tanpa menghiraukan orang-orang yang menatap dirinya dan alexa. Tatapan itu sudah menjadi suguhannya dimanapun dan kapanpun.

Alexa hanya tersenyum ke arah orang yang tersenyum ke arahnya meskipun ia tidak kenal siapa orang itu. Namun, alexa sedikit merasa sedih karna tak banyak juga orang yang menatapnya rendah. Alexa berusaha untuk tetap ramah karena mungkin orang-orang yang menatapnya belum mengetahui siapa dirinya, mungkin yang mereka tau selama ini dirinya selalu muncul di majalah dan televisi bersama gio tanpa di ketahui hubungan yang jelas. Alexa rasa berita besok akan menjadi pemberitaan yang baik mengenai hubungannya dengan Gio.

TINGGG!!!!

Lift terbuka.

Gio menatap lurus alat scan di samping pintu penthousenya tak lama kemudian pintu penthouse terbuka.

Gio membiarkan alexa masuk terlebih dulu. Alexa menatap penthouse yang ia rindukan, penthouse itu tetap rapih dan bersih bahkan keamanan penthouse ini sudah berubah dengan sangat cepat padahal sebelumnya hanya menggunakan kartu khusus.

"Apa kau yang membersihkannya setiap hari selama aku dirumah sakit?" Tanya alexa kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa yang sangat empuk itu.

Gio membuka kancing jasnya lalu meletakannya  di sofa,lalu menggulung kemejanya hingga siku.

"Tidak. Kau tau bukan, aku punya banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan." Jawab Gio lalu berjalan menuju dapur.

Alexa hanya menganggukan kepalanya.

Baru saja alexa hendak menutup matanya tetapi perkataan gio membuatnya kembali membuka matanya lagi.

"Aku harap kau ingat kesalahanmu alexa." Ucap gio berjalan ke arah alexa sambil memegang 1 gelas wine di tangannya.

Alexa tertawa kecil, "Kesalahanku atau kemauanmu?"

Gio menaikan salah satu alisnya, wanita di depannya ternyata memang pandai berbicara sekarang. Ia meminum segelas wine di tangannya hingga habis.

"Kau hanya diam Mr.Roderick. Apa Kau susah mengakuinya, jika kau menginginkan ku?" Goda alexa.

Gio menaruh gelas kosongnya di meja lalu menarik tangan alexa, ia tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Alexa hanya tertawa puas, ia merasa berhasil membuat gio kehabisan kata-kata.

Tiba-tiba alexa merasa badannya melayang. Ya, gio baru saja membopong tubuhnya layak karung beras.

"Aaa!! Turunkan aku gio!!" Ucap alexa meronta-ronta minta di lepaskan.

Gio terus berjalan tanpa menghiraukan perkataan wanitanya, ia membuka pintu kamarnya lalu masuk ke dalam bersama alexa, gio langsung menutup pintu dengan menendang pelan pintu kamarnya.

Gio menurunkan tubuh alexa di atas ranjang hingga alexa sedikit meringis.

"Bisa kau jelaskan apa maksudmu?" Ucap alexa yang kini sudah mulai sedikit kesal karna gio tak kunjung menjawab perkataannya.

Gio menaikan salah satu alisnya. Ia mendekatkan tubuhnya ke arah alexa, tangannya ia jadikan tumpuan karna posisi alexa yang berada di pinggir tempat tidur.

"Awalnya aku masih menahan diriku untuk tidak menyentuhmu sweetheart, tetapi kau memakai gaun yang kau tau jika kau memakainya tentu saja aku akan marah. Kau milik-ku alexa, dan aku sangat benci ketika milik-ku menjadi pusat perhatian para lelaki. Jadi kesalahanmu mengundang kemauanku untuk menghukum mu." Ucap gio dengan smirknya.

Alexa hanya terdiam, bulu-bulu di tubuhnya seketika meremang, bahkan ia tidak mengerjapkan matanya. Ia merasa gio semakin posesif terhadap dirinya tetapi tentu saja tidak mengurangi kepercayaan yang ia berikan pada gio tentunya.

"A-aku terpaksa, maafkan aku." Ucap alexa pelan.

Gio tersenyum kecil, "Aku tidak menerima permintaan maaf darimu alexa."

Alexa sedikit menundukan kepalanya, ia berpikir sejenak. Tak lama kemudian sesuatu hal mulai terlintas di kepalanya, ia akan mencobanya demi memperbaiki mood lelaki di depannya ini.

"Baiklah, jika itu kemauan mu, ikut aku." Ucap alexa hendak berdiri tetapi gio menarik tangannya.

"Tidak alexa, aku tau kau menghindar. Jangan bohongi aku." Ucap gio tegas.

Alexa menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak menghindar. Percayalah!" Ucap alexa meyakinkan.

Gio mengangguk kecil sebagai tanda bahwa ia percaya. Alexa segera menarik tangan gio agar lelaki itu ikut bersamanya.

"Apa disini ada orang selain kita?" Tanya alexa menuruni anak tangga.

"Tentu saja tidak." Jawab gio singkat.

Seketika alexa langsung menyuruh gio duduk di sofa, gio pun kenuruti permintaannya. Gio hanya menatap alexa memperhatikan setiap gerak gerik wanitanya. Alexa membalikan tubuhnya sehingga posisiny searang membelakangi gio.

"Bisa kau bantu aku buka kan resleting gaun ini?" Pinta alexa pada gio.

Gio menghembuskan nafasnya pelan lalu bangkit dari duduknya untuk mmbntu alexa membuka resleting gaunnya. Gio sedikit menahan nafasnya ketika melihat kulit putih alexa. Alexa tersenyum kecil tanpa diketahui oleh gio.

Setelah sudah terbuka, gio kembali duduk dan menatap alexa. Alexa membalikan tubuhnya lalu menjatuhkan gaunnya tepat di depan gio. Tubuhnya yang hanya di tutupi celana dalamnya tanpa menggunakan bra kini terpampang jelas di depan gio.

Gio menatap tubuh alexa intens, tak lama kemudian alexa mendorong tubuh gio agar bersandar pada kursi lalu duduk di atas gio.

Gio hendak membingkai wajah alexa dengan kedua tangannya tetapi alexa malah menaruh kedua tangan gio pada kedua payudaranya.

"The twins miss you." Ucap alexa.

Gio tersenyum singkat lalu menghisap kedua payudara alexa hingga pemiliknya membusungkan dadanya meminta lebih.

"Ahh." Desah alexa.

.
.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TAPI BOHONG GUYS😂
TUNGGU KELANJUTANNY YA DI CHAPTER BERIKUTNYAA!
.
Jangan lupa buat vote dan follow aku yaa😊🖤

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang