Chapter 27

40.5K 1.2K 27
                                    

Alexa membalas pelukan lilian, Ia merasa sangat senang selalu di sambut dengan baik oleh keluarga gio. ia melepaskan pelukannya lalu beralih memeluk grace yang berada di samping lilian. keduannya tertawa karna merasa senang bisa berjumpa lagi.

sedetik kemudian grace menundukan kepalanya di depan alexa, alexa pun menyeringt bingung.

"Maafkan aku alexa, Aku tidak bermak--" ucap grace terpotong karna alexa memotong pembicaraannya.

"tidak masalah grace, itu semua hanya sebuah kecelakaan." ucap alexa tersenyum lalu mengelus pelan bahu grace.

Alexa mengajak lilian dan grace untuk duduk dan sedikit berbincang di sofa.

Gio masih berkutat dengan tumpukan berkas yang ada di ruang kerjanya. ia tahu bahwa ibunya akan datang, tapi apa boleh buat pekerjaannya menuntut untuk segera di selesaikan,  ia tidak suka menunda pekerjaan nya hingga akhirnya jadi seperti sekarang.

ia memijat sedikit kepalanya untuk merelax kan pikirannya, tak lama kemudian ponsel di mejanya bergetar,  ia menhela nafas kasar lalu mengangkat panggilan tersebut.

"selamat malam sir." ucap william di seberang telepon.

"apa kau sudah menemukan informasi tebaru will?" tanya gio sambil menyandarkan tubuhnya pada bangku kebesarannya.

"saya menemukan sebuah kertas berisi sebuah ancaman untuk Mrs.winston sir, kertas tersebut saya rasa sudah di terima oleh Mrs.winston tepat pada saat Mrs.Winston Kecelakaan." jelas william di seberang telepon.

gio menyeringitkan keningnya bingung, "Ancaman seperti apa yang kau maksud will?".

"Didalam surat tersebut menjelaskan bahwa Mrs.Winston harus menjauhi anda sir jika tidak maka Mrs.winston akan menerima akibatnya." ucap william menjelaskan.

Gio mengepal tangannya sampai jari-jarinya memutih. Siapa orang yang berani mengencam alexa? apalagi jika itu menyuruh alexa untuk menjauh dari hidupnya.

"Kau harus menemukan orang itu will, aku tidak sabar untuk menghabisinya." tegas gio.

"Baik sir, tapi ada satu hal lagi yang perlu saya sampaikan."

"bisa cepat kau katakan will? aku tidak suka membuang-buang waktu." ucap gio kesal.

"Saya melacak CCTV di apartemen Mrs.winston disana terlihat seorang wanita dengan pakaian serba hitam yang emnaruh surat ancaman tersebut, saya rasa kecelakaan yang terjaDdi pasa Mrs.Winston kemarin adalah sebuah peringatan kecil yang mereka berikan." ucap william

"Aku minta kau terus bergerak cepat will, kita tidak boleh lengah darinya. Dan cepat temukan Orang itu secepatnya." ucap gio kemudian langsung mematikan sambungan telepon tersebut.

Gio meninju tembok di samping meja kerjanya. Ia menghela napasnya kasar lalu memejamkan matanya menetralkan emosinya. Namun, kegiatannya tidak bertahan lama karna alexa masuk ke ruang kerjanya.

alexa berjalan mendekati gio, ia menatap lekat mata gio. alexa menatap sorot khawatir dan kebencian di mata gio. alexa duduk di pangkuan gio lalu mengusap sayang laki-laki itu.

"Apa ada masalah?" tanya alexa.

gio memeluk tubuh alexa di atas pangkuannya, "Tidak sweetheart."

"Kau tidak sedang menutupinya kan?" tanya alexa karna merasa tidak yakin dengan ucapan gio. mulutnya bisa berbohong tapi tidakdengan tubuhnya.

Gio mengendurkan sedikit pelukannya, Ia menatap mata wanita yang ia cintai.

"Berjanjilah untuk tetap bersamaku sweetheart." ucap gio.

Alexa menatap gio, ia benar-benar di buat bingung dengan gio, apa yang sebenarnya lelaki ini rasakan? bahkan ucapannya seperti sebuah perintah bukan permintaan. alexa tersenyum lalu mengecup singkat bibir gio.

"Aku akan selalu bersama mu gio" ucap alexa serius. sebenarnya tanpa gio menyuruhnya mengatakan it tentu saja ia akan selalu bersama lelai itu kecuali gio sendiri yang meminta dirinya untuk pergi.

gio menarik alexa untuk mencium bibirnya tetapi alexa langsung menutup kedua mulutnya, gio menyeringit bingung.

"why?" tanya gio.

alexa menjauhkan tangannya dari mulutnya lalu tertawa kecil, "Mommy dan grace menunggu kita di bwah untuk segera makan malam. Aku tidak ingin membuat mereka menunggu kita lebih lama lagi." ucap alexa lalu segera bangkit dari pangkuan gio.

gio tertawa kecil, "Kau sudah pandai menolak-ku sweetheart" ucap gio lalu menggandeng tangan alexa untuk segera turun ke bawah.

grace dan lilian menatap gio yang baru saja hadir di hadapan mereka.

"Kau terlalu menggilakan pekerjanmu boy, Janganlah seperti daddy mu itu" ucap lilian kepada anak semata wayangnya.

gio mencium pipi ibunya, "Aku hanya tidak suka menunda pekerjaanku mom."

sedetik kemudian mereka langsung menikmati masakan alexa. suara dentingan piring dan sendok memenuhi ruang makan penthouse gio.

----------------------------------------

Dilain Tempat

Kimberly menatap morgan tidak percaya setelah mendengarkan penjelasan yang morgan ceritakan, "Kau harus memberi tahunya pada alexa."

Morgan menggelengkan kepalanya, "Tidak semudah itu, Mereka semua Mengintai alexa dan gio. Aku tidak mungkin semudah itu mengatakannya pada mereka."

kimberly menatap morgan, "Ini akan sangat membahayakan alexa."

"Aku butuh bantuanmu." ucap mogan cepat.

Kimberi membulatkan matanya tidak percaya, "Kau membawaku dalam bahaya bodoh!".

Morgan membuang nafasnya kasar, "Ini demi alexa kim." ucap morgan menatap kimberly.

"B-baiklah aku akan membantumu. Demi alexa Ya, deminya"  ucap kimberly ragu, ia tidak yakin pada dirinya sendiri tapi apa boleh buat ia juga tidak ingin terjadi sesuatu pada alexa.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang