Chapter 5

86.6K 2.5K 9
                                    

Sinar matahari menelusup masuk menerangi ruangan lewat celah jendela.

Alexa membuka matanya perlahan, dan ia terkejut ketika sadar bahwa ini bukan kamarnya. Lalu ia melihat tubuhnya tanpa sehelai benang. Jangan kalian pikir alexa tidak panik.

Ya tentu saja alexa panik! Dimana ia sekarang, ia mencoba mengingat yang terjadi padanya tadi malam.

Detik kemudian ia menarik selimut sampai kepala, karna alexa sekarang sangat malu sekaligus kesal dengan dirinya! alexa ingat akan dirinya semalam, itu pasti akibat lelaki yang memberi dirinya minuman dan ia menerimanya.

'Bodoh kau alexa' Batin alexa.

Alexa membuka selimut yang menutupi tubuhnya, lalu berjalan mencari pakaiannya. Bagian bawah dirinya terasa sangat sakit sekarang. Ya,itu pertama kalinya untuk alexa.

Ia memang seorang model,sering berpakaian terbuka dan memperlihatkan bagian tubuhnya tetapi ia selalu menjaga dirinya, karna menurutnya ia hanya akan memberikannya kepada lelaki yang kelak menjadi suaminya nanti.

Tapi apalah daya dia sekarang semuanya hancur!

Alexa keluar kamar untuk segera pulang ke apartemen nya, mungkin dengan alexa pamit dan minta maaf akan lebih sopan walaupun semalam ia benar-benar memalukan.

Bau masakan memasuki indra penciumannya. Ia berjalan mencari sumber aroma itu .

Tatapannya terhenti ketika melihat seorang wanita yang umurnya sudah terlihat tua, mungkin lebih terlihat seumuran dengan ibunya alexa jika ibunya masih ada.

"Selamat pagi mrs.winston" ucap carlotte tersenyum ramah.

Alexa menyeringit bingung.

Carlotte menyadari kebingungan di muka wanita cantik didepannya ini, "Tuan muda yang memberitahu nama anda nona" ucap carlotte lagi ramah.

Alexa tersenyum, "ohhyaa Pagi, boleh aku kau ini siapa?".

"Maaf sebelumnya mrs.winston saya maid disini nama saya Carlotte" balas carlotte.

"Just alexa,please" alexa tersenyum.

"Tidak nona, tuan muda menyuruh saya memanggil anda dengan sebutan itu" ucap carlotte sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.

"Dimana mr.roderick?" Tanya alexa.

Carlotte menoleh, "di ruang kerjanya nona, apa perlu saya panggilkan?" Tanya carlotte.

"Boleh, sini biar aku yang lanjutkan" ucap alexa mengambil alih masakan yang di masak carlotte.

Yaa alexa tentu pintar memasak, karna ibunya dulu selalu mengajarinya dan itu adalah bekal yang baik bagi alexa.

Tak lama kemudian masakannya matang dan alexa mematikan kompornya.

"Kau mencariku?" Ucap gio yang sedari tadi memperhatikan alexa memasak.

"Y-yaa t-tentu saja" ucap alexa terbata karna terkejut sekaligus malu akibat dirinya semalam.

Gio menghampiri alexa lalu menarik tangan alexa, "ikut aku".

Sesampainya di kamar gio duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap alexa yang hanya berdiri didepannya.

"Ada apa? Bukannya tadi kau mencariku?" Ucap gio memandangi alexa.

"O-oh Y-yaa tentu saja" alexa benar-benar malu sekarang tapi ia teringat bahwa ia harus minta maaf.

Alexa menarik nafasnya dalam-dalam.

"Maaf atas kejadian semalam aku tidak sepenuhnya menyalahkan mu, dan aku harus pulang sekarang" ucap alexa dalam satu tarikan nafas.

Gio mengangkat satu alisnya.

Ia tidak habis pikir oleh alexa, dimana-mana harusnya laki-laki yang minta maaf terlebih dahulu karna telah mengambil sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya tetapi alexa kini didepannya malah minta maaf terlebih dahulu.

Alexa menunggu jawaban yang keluar dari mulut gio.

"Yaa aku memaafkan mu, aku juga minta maaf atas semuanya, kalau saja semalam kau tidak--" ucapan gio terpotong oleh ucapan alexa.

"Yaa yaa yaa aku ingat dan tolong jangan bicarakan itu lagi" lanjut alexa karna sekarang pipinya sudah semerah tomat.

Gio menatap alexa gemas,wanita ini memang berbeda!

"Sekarang aku ingin pergi, dan tolong jangan hadir didepanku lagi" ucap alexa mengambil tasnya dan segera membuka pintu untuk keluar.

Namun, ketika tangan alexa memegang gagang pintu untuk membukanya kalimat gio selanjutnya membuat alexa terkejut bukan main.

"Kau ingin pergi dariku di saat semalam aku melakukannya tanpa pengaman?" Ucap gio santai.

Alexa lemas, semua pikirannya kini kosong. Ia menoleh ke arah gio.

Gio menyadari tatapan kosong di mata alexa pada dirinya, ia berdiri lalu memeluk alexa "Everything will be fine if you don't leave" ucap gio lembut sambil mengelus punggung alexa.

Alexa menangis.

"I promise, aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu" ucap gio serius.

Ya,sejak kejadian tadi malam gio janji pada dirinya sendiri untuk bertanggung jawab walaupun bukan sepenuhnya salah gio.

Alexa mendorong tubuh gio, "Tidak perlu, semua akan baik-baik saja, lagi pula ini bukan salahmu, semua terjadi akibat kesalahanku, kau tidak perlu pusing memikirkan apapun mr.roderick!" Ucap alexa sambil menyeka air matanya.

Alexa membuka pintu kamar lalu pergi meninggalkan penthouse gio.

Gio mengacak rambutnya frustasi, ia merasa bersalah sekarang.

-------------------


Segini dulu yaa😊 jangan lupa follow dan vote.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang