Chapter 24

45.6K 1.3K 15
                                    

Satu mobil terparkir bebas di pinggir jalan, Morgan merapihkan sedikit jas dokter yang melekat di tubuhnya lalu memasuki sebuah Cafe, Matanya menyusuri setiap sudut cafe, mencari meja yang kosong untuk ia tempati.

Morgan menikmati kopinya sambil menatap layar ponselnya. Namun, kegiatannya tidak bertahan lama karna seseorang menepuk pelan bahunya.

"Hai Morgan, Apa kabar?" Ucap seorang wanita berambut pirang dengan tubuh bak model.

Morgan menoleh, "Ohh hallo Grace, aku baik. Hmm sepertinya kau harus duduk dulu" ucap morgan pada Grace untuk menempati bangku di sampingnya.

"Terima kasih" ucap grace pada morgan.

Morgan tidak menyangka ia akan bertemu lagi dengan grace, dulu grace merupakan teman kecil morgan sewaktu tinggal di miami. Namun, akhirnya grace pindah. Dan baru saat ini lah mereka bertemu lagi.

Grace mulai membuka pembicaraan sehingga keduanya tampak berbincang disertai dengan tawaan.

Alexa keluar daei walk-in closet milik gio, suara gemericik air mulai terdengar samar-samar di teliganya.
Alexa hanya menganggukan kepalanya, ia tau pasti gio yang berada di dalam kamar mandi.

Alexa menatap cerimin di depannya, kemeja kebesaran milik gio melekat di tubuhnya. Ia tersenyum.

"Gio aku pinjam ya kemejamu" bisik alexa pada dirinya sendiri.

"Ya pakai saja" jawab alexa sendiri dengan menyerupai suara laki-lagi.

Alexa menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur king size milik gio, ia menatap langit-langit kamar sampai rasa kantuk mulai menyelimutinya.

Gio menatap wanita yang tidur dengan damai di sampingnya, tangannya memeluk erat tubuh alexa dengan erat, ia menenggelamkan kepalanya pada cekuk leher alexa, menghirup dalam-dalam aroma tubuh alexa yang begitu memabuk kan.

Alexa menggeliat kecil karna merasa tubuhnya begitu sesak.

"Apa yang kau lakukan gio, cepat minggir aku ingin tidur" ucap alexa mencoba menjauhkan gio dari tubuhnya.

"Jangan alexa kumohon, biarkan dulu seperti ini" ucap gio yang semakin mengeratkan pelukannya.

Alexa menghela nafasnya kasar, "Kau benar-benar mengganggu tidurku kau tau" ucap alexa kesal.

Gio tersenyum kecil, ia mengangkat kepalanya menatap wajah alexa, "Bagus bukan?".

Alexa menyeringit bingung, "bagus? Maksudmu?".

Gio menatap bibir milik alexa yang begitu menggoda, tanpa menunggu waktu lama gio langsung menyambar bibir alexa. Melumatnya pelan merasakan rasa dari bibir alexa, alexa perlahan membalas ciuman gio.

Ciuman yang tadinya pelan kini mulai menuntut lebih, tangan gio bergerak untuk membuka kancing baju alexa satu persatu tanpa melepaskan ciumannya. Setelah berhasil terbuka ciuman gio perlahan turun ke leher alexa.

Alexa mulai mengeluarkan desahan demi desahan dari mulutnya. Ia tidak menolak kenyataan bahwa sekarang ia mengingikan lelaki itu juga.

"Very good, you don't wear a bra, alexa." Bisik gio tersenyum di sela-sela ciumannya pada leher alexa.

Alexa semakin gila di buatnya, gio menghisap payudara milik alexa, mengigit kecil membuat pemiliknya membusungkan dadanya sehingga meminta lebih. Gio membuka celana dalam milik alexa.

Gio menghentikan kegiatannya, mata keduanya menggelap karna gairahnya. Bedanya alexa menatap gio tidak percaya karna menghentikan kegiatannya.

"Say that you want me sweetheart." Bisik gio pada telinga alexa sambil membuka celananya perlahan.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang