Baiklah ini sudah pukul 01.05 tapi pria ini, Oh Sehun. Masih tetap terjaga. Jujur Yura sudah sangat lelah, apalagi ia harus memijat pundak serta kaki pria itu. Rasanya tangan Yura mati rasa!
Mata Yura sudah tak kuat untuk terjaga lagi. Kadang pandangan wanita itu menjadi buram tanda ia sudah sangat mengantuk. Apalagi tangannya terasa sangat pegal karena memijat Sehun berjam-jam.
"Aku tahu kau lelah. Tapi aku takkan membiarkanmu istirahat malam ini. Kau tahu? Karena mengikuti pesta itu pekerjaan ku terbengkalai dan itu karena dirimu."
Kata-kata pedas itu meluncur mulus dari bibir tipis Sehun, sudah biasa.
"Pijat lebih keras!"
Yura pun menekan lebih keras pijatannya. Ia menghela nafas lelah. Sungguh ini sangat melelahkan!
"Kumohon tuan, ijinkan aku untuk beristirahat. Aku.... aku sedang mengandung." Mohonnya sambil memelankan suara dibagikan akhir.
Sehun berdecak sambil tertawa pelan tanpa suara "Apa kau baru saja memohon padaku?" Ucapnya sarkas.
Yura diam menunduk sambil tetap memijitnya. Ia memutar kursi putarnya menjadi menghadapku. Sontak saja Yura terkejut. Sehun berdiri, baiklah Yura mulai takut.
"Aku tak peduli jika kau hamil atau tidak. Itu bukan urusanku."
Yura tetap diam.
"Kembali kekamarmu! Aku tak ingin besok tidak ada sarapan. Cepat! Sebelum aku berubah pikiran."
Baiklah, tak apa jika dibentak asalkan Yura dapat beristirahat. Yura pun buru-buru untuk keluar dari ruang kerja milik Sehun tak lupa menutup pintunya kembali. Segera wanita itu bergegas menuju kamarnya, Yura akan tidur sebentar malam ini. Karena ia akan bangun pagi lagi nanti.
~_~
Suara jam Alarm membangunkan Yura, pukul 05.00 wanita itu tak yakin ia cukup tidur malam tadi. Segara ia beranjak dari tempat tidurnya tak lupa merapikan selimut dan bantal, kemudian bergegas menuju kamar mandi. Selesai dengan ritual mandinya, ia berganti pakaian menggunakan pakaian rumahan.
Segera wanita hamil itu menuju dapur untuk membuat sarapan. Sehun tidak terlalu suka sarapan roti, jadi Yura akan membuat sup buntut kesukaannya saja. Ia mengetahui makanan favorit suaminya karena ia dulu adalah pelayan di Mansionnya, jadi jangan lupakan itu.
Selain memasak sup buntut, ia juga membuat telur gulung, tumis buncis dan tak lupa menggoreng ayam. Setelah semuanya siap ia segera menatanya dimeja makan tak lupa juga menyiapkan nasi.
Yura pun berjalan menuju kamar milik Sehun, Apertemen ini sangat luas namun tak banyak barang yang ada disini jadi agak terlihat kosong.
Yura mulai mengetuk pintu kamarnya.
"Tuan! Sarapan sudah siap." Ucap Yura sambil mengetuk pintunya.
Lama menunggu. Tak ada tanda-tanda Sehun akan menjawab. Apa tuannya masih tidur? Pikirannya melayang terhadap kejadian semalam. Apa Sehun tertidur diruang kerjanya?
Segera Yura menuju ruang kerja milik Sehun. Saat membuka pintu ia dapat melihat Sehun tertidur dimeja dengan tangannya dijadikan bantalan. Apa pria itu begadang hingga pagi?
Yura mengguncang lengannya pelan sambil mencoba membangunkannya.
"Tuan. Sarapan sudah siap." Ucapnya sambil mengguncang lengan Sehun pelan.
Sehun melengguh pelan. Sepertinya pria itu mulai terbangun.
"Sarapan sudah siap tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPW
SonstigesATTENTION PLEASE! Walaupun cerita ini udah selesai, tetap tinggalkan jejak kalian ya. Jangan nge-ghosthing:) Hargai cerita penulis, aku penulis baru jadi dukungan kalian sangat aku perlukan❤ ~_~ MARRIAGE WITH MR. SEHUN [COMPLETE]✔ //She fall first...