Hello guys!
Happy Reading guys ❤
.Vote and comments please:)
______________________________
Semua anggota keluarga terdiam. Seketika suasana hening.
"Ah.... Junmyeon! Kemarilah nak!"
Panggilan dari sang ayah mertua membuat pria yang bernama Junmyeon tadi menghampiri mereka.
Saat pria itu semakin mendekat, Yura semakin merasa familiar oleh wajahnya. Tunggu! Bukan kah pria itu salah satu teman sang suami?!
Sekarang Yura tahu alasan mengapa Sehun terlihat gelisah. Bagaimana jika mereka tahu?
Bisa Yura lihat saat pria bernama Junmyeon menatapnya. Pria itu terlihat sedang berfikir. Yura memohon pada Tuhan, semoga pria ini tidak mengingat wajahnya!
"Bukankah kau yang berada di Apartemen Sehun?"
Junmyeon menatap Yura. Bibir Wanita itu rasanya kelu untuk menjawab. Bagaimana ini?!
"Oh.. kau mengenal Yura, Junmyeon?" Tanya pria paruh baya yang berstatus sebagai ayah mertuanya.
"Aku tidak mengenalnya. Namun aku melihatnya di Apartemen Sehun. Tunggu, Sehun bukankah kau bilang waktu itu jika ia adalah pembantumu?"
Pria itu mengalihkan pandangannya kearah Sehun dan menuntut jawaban. Yura pun beranjak dari pangkuan Sehun, bisa ia lihat jika saat ini wajah tampan itu menyiratkan kebingungan dan juga kekhawatiran.
"Pembantu?!" Sang ibu langsung mengalihkan pandangannya kearah Sehun.
Yura hanya diam. Ia tidak tahu harus berbuat apa.
"Sehun. Temui Appa diruang kerja Appa."
Setelahnya ibu dan ayah mertuanya beranjak dari sofa dan menuju keruang kerja. Sehun beranjak dari duduknya dan mengikuti mereka dari belakang.
"Apa aku ketinggalan sesuatu?" Pria bernama Junmyeon itu terlihat bingung.
Yura sendiri pun merasa bingung dan canggung dengan suasana seperti ini.
"Yura. Duduklah disini." Nara menggeser tubuhnya kesamping untuk memberi Yura tempat.
Wanita itu pun duduk disebelahnya dan masih diam.
"Yura, apa ada sesuatu yang terjadi?"
Merasa dipanggil, Yura mengalihkan pandangannya kearah Hajeong imo.
Wanita itu menggeleng pelan "Tidak ada apa-apa imo."
"imo, siapa dia?" Pria itu menunjuk kearah Yura.
Yura semakin menundukkan kepalanya.
"Itu Yura, dia adalah istri Sehun."
Junmyeon, pria itu membulatkan matanya.
"Apa?! Imo tidak sedang bercandakan?"
Hajeong imo mengerutkan alis bingung.
"Kenapa? Kau tak percaya. Memang pernikahan mereka tertutup." Jelas Hajeong imo.
"Sudahlah... mana yang lain Junmyeon."
Woobin Samchon bertanya padanya.
"Yang lain akan menyusul nanti." Jelas pria itu.
Pria itu masih memandang Yura bingung. Namun tak lama, ia beranjak menuju dapur.
"Yura... mengapa Junmyeon menganggapmu sebagai pembantu di Apartemen Sehun. Apa yang sedang terjadi diantara kalian, apa kalian menyimpan rahasia?"
Mina imo mulai bertanya. Yura sangat bingung harus menjawab apa.
"Apa selama ini Sehun masih memperlakukanmu sebagai pembantu Yura?" Ucap Sungjae Imobu.
"Jangan memaksa Yura. Mungkin dia masih bingung."
Nara menepuk pundak Yura pelan.
"Lebih baik kau beristirahat dulu saja Yura. Jangan biarkan masalah ini membebani pikiranmu."Yura mengangguk dan beranjak dari sana menuju kamar atas, kamar milik Sehun.
Hatinya menjadi tidak tenang. Bagaimana jika Sehun akan memarahinya. Tapi yang lebih fatal, bagaimana jika semua rahasia ini terbongkar.
Ia menghembuskan nafas pelan dan berjalan menuju ranjang. Hari ini, hari yang ia kira adalah hari yang paling bahagia, harus menjadi hari yang paling buruk.
Ia memejamkan mata dan mencoba untuk menjemput mimpi. Ia harap masalah ini tidaklah panjang.
~_~
Satu tamparan mendarat mulus dipipi lembut Oh Sehun. Pria itu hanya diam, setelah menjelaskan semuanya ia mendapatkan satu hadiah tamparan dari ayahnya sendiri.
Iya. Ia menceritakan semuanya, bagaimana ia memperlakukan Yura dan menganggap Yura sebagai pembantu.
"Jadi selama ini kau hanya berpura-pura didepan kami!" Bentak ayahnya, Oh Hyun Soo.
"Sehun-na, Eomma tak menyangka jika kau akan berlaku seperti ini kepada Yura."
"Eomma. Aku tak pernah mencintai Yura ataupun anak didalam kandungannya. Eomma yang memaksaku untuk bertanggung jawab. Jadi jangan salahkan aku jika aku bertindak sesukaku kepada Yura." Balas Sehun.
"Apa kau masih mencintai Hyein?" Tanya Hyun Soo
"Appa-"
"Appa menentang keras hubungan kalian! Apa kau sudah lupa, bagaimana Hyein menghancurkanmu dulu?!"
"Appa itu sudah lama. Aku mencintainya! Dan Hyein pun sama. Kami saling mencintai Appa!"
Beruntunglah karena ruangan itu kedap suara, sehingga perdebatan itu tak sampai terdengar keluar.
"Lalu apa mau mu sekarang?" Terdengar jelas jika Hyun Soo sudah sangat lelah berdebat.
"Setelah bayi yang Yura kandung lahir, aku akan langsung menceraikannya dan menikahi Hyein." Balas Sehun mutlak.
"Sehun!"
"Appa sendiri yang bertanya apa keinginanku. Dan ini adalah keinginanku. Kuharap Appa menyetujui keputusanku."
Setelah berkata demikian, Sehun langsung beranjak keluar dari ruang kerja ayahnya itu.
"Aku sudah tak bisa mengurus kelakuan bocah itu, semakin hari ia semakin melunjak."
Hyun Soo memijat pelan kepalanya yang berdenyut nyeri setelah berdebat dengan putranya tadi.
"Yeobo, tenangkan dirimu. Biarkan dia memilih jalan hidupnya sendiri. Kita tak akan bisa mengaturnya lagi seperti dulu, ia bukan anak kecil lagi."
Oh Na Mi, ibu dari Oh Sehun. Seakan ia pasrah dengan keputusan putranya. Ia hanya mampu berdoa semuga pilihan putranya ini adalah yang terbaik untuk dirinya sendiri.
~_~
Sehun, pria itu berjalan menuju kearah ruang keluarga dengan memasang wajah datarnya. Setelah berdebat dengan ayahnya tadi, membuat suasana hatinya dongkol.
Ia mengerutkan dahinya bingung, mengapa semua teman-temannya ada disini?
Apa ini saat yang tepat untuk teman-temannya mengetahui pernikahannya dengan Yura?
~_~
Tbc
.
.
Hargai penulis dengan menekan tanda bintang.
.
.
See you in next chapters!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPW
NezařaditelnéATTENTION PLEASE! Walaupun cerita ini udah selesai, tetap tinggalkan jejak kalian ya. Jangan nge-ghosthing:) Hargai cerita penulis, aku penulis baru jadi dukungan kalian sangat aku perlukan❤ ~_~ MARRIAGE WITH MR. SEHUN [COMPLETE]✔ //She fall first...