48. Blanks

5.3K 342 185
                                    

Hello guys!

HAPPY EXOL's DAY😙🎉🎊
6TH YEARS WITH EXOL🎆
.
Happy Reading guys❤

Vote and comment please:)

_______________________________

Sehun menatap kearah hamparan ombak pantai dengan pandangan lurus. Rambut hitam legamnya terterpa angin dengan lembut, membuat beberapa helai rambut hitamnya berterbangan dan kadang menutupi matanya. Ia hanya membiarkannya saja, tak ada niatan untuk merapikannya kembali. Posisinya yang duduk di kap mobil depan tentu membuatnya semakin nyaman.

Ia tersentak kaget karena merasakan sentakan pada pahanya. Rahyun, putranya menghentakkan kakinya beberapa kali. Hal itu membuatnya tersenyum sebelum kembali membenarkan letak gendongannya.

Ia mendekap putranya tepat dihadapannya, mencium pipi kemerahan itu beberapa kali hingga membuat sang empu terkikik geli. Setelahnya ia menaruh kepala bayi itu di pundaknya lalu menepuk pantat bayi itu pelan.

6 bulan.

Dan sekarang putra kecilnya sudah berumur 7 bulan. Bahkan bayi mungil itu sudah bisa merangkak, dan waktu kurang lebih 7 bulan itu putranya tumbuh tanpa sosok ibu.

180 hari ia berharap, 15.552.000 detik ia menunggu. Tak ada hasil yang ia dapatkan, hingga ia merasa ingin menyerah sepenuhnya.

6 bulan memang bisa dikatakan sebentar, namun akan terasa sangat lama jika kita merasakan setiap detiknya. Dan Sehun selalu merasakan itu setiap detik, menit dan jam. Ia selalu berharap, namun semakin ia berharap maka semakin besar rasa kecewa yang ia terima.

Yura, wanita itu masih sama keadaannya dengan 6 bulan lalu. Terbaring koma di brankar rumah sakit, tak ada yang tau kapan ia akan terbangun.

Jika menurut medis, koma memang tidak dapat diperitungkan berapa lama mereka akan terbangun. Bisa saja hanya beberapa hari atau minggu, bisa juga hingga berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun. Jika untuk menyembuhkan maka dokter adalah penangannya, namun jika untuk membuat orang tersadar dari koma panjangnya, maka dokter akan mengangkat kedua tangannya. Mereka akan menyerah dan berpasrah pada takdir dan Tuhan.

Dokter bilang mereka harus terus berdoa agar Yura bisa segera sadar. Namun walaupun Sehun setiap hari berdoa dan meminta pada Tuhan di Gereja, tak ada tanda-tanda wanita itu akan terbangun.

Sehun melirik kearah samping, putranya sepertinya sudah mengantuk. Suasana angin sore di pantai membuat semua orang akan merasa tenang dan ia juga merasakannya. Ia mengecup pelan puncak kepala bayi mungil itu, wangi minya bayi langsung memenuhi indra penciumnya, hal itu tentu membuatnya betah untuk lebih lama menghirup aroma menenangkan itu.

Ia mengelurkan ponsel dari saku celana bahannya, ia akan mengambil foto bersama sang putra sebagai kenang-kenangan. Ia mengarahkan kamera depan kearahnya, setelah fokus ia kembali menoleh kearah sang putra dan mengecup dalam kepala mungil itu. Bunyi jepretan kamera terdengar, ia melihat foto tangkapannya tadi, setelah merasa bagus ia kembali menyimpan ponselnya di saku celana bahannya.

Ia membenarkan letak gendongan putranya, membuatnya berhadapan langsung dengan wajah mengantuk sang putra yang bahkan saat ini nampak sedang menguap bukti jika ia sudah sangat mengantuk. Mengecupi seluruh permukaan wajah mungil itu yang saat ini nampak terganggu hingga merengek pelan seperti ingin menangis.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang