Hello guys!
Happy Reading guys!Vote and comment please:)
_______________________________
Yura membuka kelopak matanya perlahan. Sinar matahari masuk dari celah gorden kamar. Saat ia akan beranjak bangun, tarikan tangan di pinggangnya membuat ia kembali berbaring. Ia dapat melihat tangan besar yang bertengger indah di pinggangnya.
Tubuhnya berbalik, menatap tepat kearah wajah tampan didepannya langsung. Kejadian semalam membuat ia tak bisa menyembunyikan senyuman malunya. Ia juga masih bisa mendengar jelas ucapan pria dihadapannya ini tepat di telinganya semalam.
Yura tau ini salah. Tapi sebagian hatinya ingin egois, ia ingin menguasainya. Memejamkan matanya sejenak mencoba untuk perberang batin dengan pikirannya yang lain.
Elusan lembut di kepalanya membuat ia membuka mata. Sorot dingin itu bertatapan langsung dengan sorot lembutnya. Ini adalah hal yang baru pertama kali Yura rasakan. Menatap wajah tampan suaminya saat terbangun dari tidurnya.
"Kau terbangun?"
Suara serak khas bangun tidur mengalun indah di telinga Yura, membuat pipinya memanas karena menahan gugup.
"Tidak."
Setelahnya keadaan hening, tidak ada pembicaraan yang dilakukan oleh salah satunya. Keduanya seolah memiliki pikiran sendiri, keadaan menjadi canggung.
Berulang kali Yura mencoba untuk menghindari tatapan Sehun. Namun pria itu seolah sengaja membuatnya salah tingkah, ada apa dengan hari ini? Mengapa ini seperti cerita baru bagi mereka?
"Astaga! Rahyun!"
Kedua mata Yura sontak melotot, segera ia bangkit sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Tanpa memikirkan Sehun, wanita itu langsung beranjak turun dari ranjang. Namun saat satu langkah ia berjalan, kakinya berhenti melangkah dan bibirnya meringis pelan. Berjalan pelan sambil mencoba menahan rasa sakit di bagian bawah menuju box bayi putranya.
Dahinya mengkerut bingung, dimana Rahyun? Mengapa hanya berisikan selimut, bantal, dan guling?
Sontak atensinya beralih kearah Sehun. Pria itu sudah memakai celana nya dan hanya bertelanjang dada.
"Ada apa?"
"Rahyun tidak ada, semalam saya melihatnya tidur disini. Lalu mengapa pagi ini tidak ada?"
Seolah tak peduli pria itu justru berjalan kearahnya dengan santai. Mengecup keningnya pelan lalu memeluk tubuhnya. Ada apa dengan pria ini?
"Mandi bersama?"
Bisikan pelan itu membuat Yura meremang. Ia mendorong Sehun agar menjauh, lalu menatap pria tinggi itu sambul berdecak pelan.
"Rahyun tidak ada, mengapa anda justru berbicara aneh. Ini bukan saatnya bercanda."
Yura menghela nafas pelan, tidak mungkin ia harus keluar dalam keadaan seperti ini. Ia berjalan pelan kearah kamar mandi tak memperdulikan Sehun yang saat ini mengikutinya dari belakang.
"Saya akan mandi sendiri tuan."
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPW
RandomATTENTION PLEASE! Walaupun cerita ini udah selesai, tetap tinggalkan jejak kalian ya. Jangan nge-ghosthing:) Hargai cerita penulis, aku penulis baru jadi dukungan kalian sangat aku perlukan❤ ~_~ MARRIAGE WITH MR. SEHUN [COMPLETE]✔ //She fall first...