Chapter 1

79.6K 1.8K 106
                                    

"Kai, coba liat, nih!" Kailani yang tengah menikmati es krim stroberinya langsung menoleh, ia melihat temannya yang mengarahkan ponsel padanya untuk melihat sebuah aku Instagram man_in_suit yang diisi banyak pria keren berjas, beragam ras dan begitu macho di sana.

Mata Kailani langsung membulat sempurna, dengan mulut menganga. "Wah! Ganteng-ganteng banget, ya!" pekiknya, kemudian menjilat es krimnya. "Tapi ... mereka keknya tua, deh, ya."

"Tua, emang, tapi kalau sekeren ini ...."

"Iya, gila, kece banget!" ujar temannya yang lain, ikut nimbrung.

"Eh, coba lo lo pada bayangin, kek di novel-novel itu ... punya Sugar Daddy. Astaga, astaga, astaga! Manis banget!" Pipi-pipi mereka memerah, terus ia men-scroll akun itu sambil sesekali membuka gambar agar terlihat lebih jelas.

"Sugar Daddy itu apa?" tanya Kailani, dua temannya itu menatapnya tak percaya.

"Serius, lo gak tau?" tanya temannya yang menimbrung itu, Kailani menggeleng dan ia pun bertukar pandang.

"Lo suka baca novel?"

Kailani mengangguk. "Suka."

"Novel apa?"

"Novel ...."

"Ah, udah jelas, novel remaja!" katanya memotong ungkapan Kailani, membuat Kailani mengerutkan kening, belum dia menjawab lho. "Lo sesekali harusnya main novel dewasa, apalagi yang temanya Sugar Daddy sama Baby Girl-nya. Bueh ... gue suka banget! Astaga astaga astaga!"

Terlihat Kailani semakin bingung dengan ungkapan kedua teman barunya itu.

"Iya, gue sukanya tema age-gap apa aja, sih. Enggak dua itu doang."

"Age-gap? Baby Girl?"

"Ah, gue pinjemin nanti novelnya, lo harus baca, ya!" kata gadis itu, menodong ponselnya ke arah Kailani yang hanya menatap keduanya polos. "Kita, kan, pasti lama-kelamaan jadi sahabat. Gini aja, kita barter novel!"

"Oh, oke, oke!" Kailani tersenyum, begitupun keduanya. Kembali, mereka melihat-lihat foto-foto pria dewasa lain di Instagram itu dan memang benar ... sangat menggoda.

"Kailani Lutfiyanto, Isabelle Izel, Khloe Ulva." Sebuah suara di belakang mereka membuat ketiganya kaget, Isabelle yang memegang ponsel langsung menyembunyikan ponselnya di balik badan dan bertepatan itu ketiganya berbalik.

Terlihat, seorang perempuan yang lebih tua dari mereka menatap dengan nyalang.

"Eh, Kak ...." Khloe tampak gelagapan, sementara Kailani langsung menghabiskan es krimnya dalam sekali teguk menyisakan cone saja. Spontan, otaknya serasa membeku.

Bullhorn di tangan sosok yang ia panggil Kak itu mengarah ke ketiganya, dan langsung ia berkata dengan nyaring. "OI MABA KAMPRET! KALIAN KAGAK KE KELAS?!"

Mereka memejamkan mata sepanjang kalimat itu terungkap, begitu nyaring hingga setelahnya membuat telinga ketiganya pengang. Dan baru mereka sadari jika hanya ada mereka di tempat ini ... kantin.

Buru-buru, ketiganya menuju ke kelas masing-masing.

Syukurlah, ketiganya tak benar-benar terlambat.

Kailani masuk ke kelasnya yang kebanyakan dihuni orang-orang yang tak dikenalnya, walau beberapa wajah mereka familiar karena sudah beberapa hari ia di sini, namun tetap tak ada yang ia kenal kecuali dua teman anehnya itu yang entah mengapa mendekatinya.

"Lo dari mana, nih?" tanya Isabelle menunjuk tiba-tiba pada sosok di sampingnya, Kailani, di hari pertama mereka masuk ke kampus barunya di kota baru ini.

"Ri-Riau ...," jawab yang lain, yang nyatanya adalah Khloe. Tepat ia menoleh dan melihat Kailani dan Isabelle yang menatapnya bingung, seketika Khloe langsung salah tingkah. "Eh, uh, bukan nanya gue, ya? Per-permisi ...."

"Eh, jangan pergi dulu!" Isabelle menghentikan. "Sumpah, gue dari Bandung, dan gue gak kenal siapa pun yang ada di sini. Lo dari mana? Temenin gue ke toilet, dong ... gue lupa toilet di mana!"

"A-aku dari Samarinda ...." Isabelle langsung menarik tangan Khloe dan Kailani.

"Temenin gue ke WC!"

Dan begitulah, kala mengingatnya rasanya aneh. Semenjak itu mereka lumayan akrab dan kadang bersama ... ini sudah hampir seminggu semenjak hari itu. Karena bukan berada di Jakarta, memang tak ada satu pun yang Kailani kenal, kecuali Isabelle dan Khloe karena kebetulan itu.

Kailani selalu malu memulai, jika tanpa keduanya mungkin ia masih sendiri ... sama halnya di TK, SD, SMP, dan SMA. Harus ada yang memulai jika tidak Kailani tak akan membangun ikatan. Ia lebih suka belajar sendiri, membaca novel, mendengarkan musik, begitu jarang berteman ... bahkan bisa dikatakan tiga hari bersama Isabelle dan Khloe adalah rekor terlama.

Karena tak ada satu pun dosen yang masuk, rasa bosan hingga ke diri gadis itu. Ia pun membuka ponselnya, membuka aplikasi berwarna jingga yang dihuni banyak notifikasi yang membuatnya begitu girang.

Namun, ingin mengklik pemberitahuan itu, tangannya berhenti dan mengingat ungkapan teman-temannya ....

"Lo sesekali harusnya main novel dewasa, apalagi yang temanya Sugar Daddy sama Baby Girl-nya. Bueh ... gue suka banget! Astaga astaga astaga!"

"Iya, gue sukanya tema age-gap apa aja, sih. Enggak dua itu doang."

"Age-gap? Baby Girl?"

Novel dewasa? Kailani menenggak saliva. Ia mencari di google definisi novel dewasa, novel dengan rating 17+, 18+, atau 21+ yang mengandung konten dewasa seperti kekerasan, seks, minuman dan obat-obatan keras, sebangsanya. Mendengar itu saja Kailani merinding meski usianya memang sudah delapan belas tahun.

Menenggak air ludahnya sekali lagi, ia kembali ke aplikasi jingga itu, mencari dengan kata kunci ... Sugar Daddy.

Kailani ternganga melihat begitu banyaknya cerita bertema demikian, bahkan judulnya sesuai dengan kata kunci, dan cerita teratas begitu banyak pembacanya. Tak hanya itu, sampul yang dipakai pun begitu menggoda iman layaknya foto-foto di Instagram yang ditunjukkan Isabelle tadi.

Ada warning 17+ di sana, bukan masalah ....

Meski takut, rasa penasaran Kailani lebih besar nyatanya, hingga ia mengklik cerita itu ....

Rasanya ... seperti membuka harta karun!

Dua jam ia habiskan hanya untuk membaca cerita itu, meski tak habis, namun mendengar seseorang berkata, "Pulangan, oi! Dosennya enggak ada!" katanya seraya berkemas, mata Kailani langsung berbinar bahagia.

Ia menuju ke teman-temannya yang sudah ditebak berada di depan loker mereka yang ada di samping kiri dan kanannya. Dengan bahagia gadis itu angkat suara.

"Gue udah tau apa itu Sugar Daddy sama Baby Girl sama yang lain! Sumpah, gue suka banget!" kata Kailani, yang mendapat wajah gembira dari kedua sahabatnya.

"Apa gue bilang, kan!" Isabelle mengeluarkan buku novelnya, begitupun Khloe dan Kailani. Mereka bertiga pun saling bertukar buku novel.

Kailani menatap bahagia buku yang diberikan Khloe dan Kailani padanya, buku bersampul pria berjas yang begitu mempesona dan ia tak sabar ingin menghabiskannya.

Ia ingin imajinasinya yang liar ... tentang ia dan Sugar Daddy-nya, entah itu siapa.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

(BUKAN) SUGAR DADDY [B.U. Series - J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang