Sepulangnya dari kampus, sementara Isabelle katanya meminta izin berkunjung lagi ke rumah sang kakek, Kailani pulang bersama Juna dan mulai membebaskan Juna untuk terus belajar saja, Khloe kini menunggu di samping sebuah mobil yang katanya sesuai DA yang diberikan Barra.
Dan tentu saja, tak butuh waktu lama.
"Kamu lama nunggu saya?" Barra dan putri kecilnya datang.
Khloe tersenyum. "Enggak juga, Pak."
"Ya sudah, ini. Bisa gendong?" Barra menyerahkan anaknya ke Khloe, yang memang sedari kecil sudah memiliki adik langsung lihai menggendong anak yang tengah tertidur itu. "Gaya gendong yang bagus ...."
"Iya, Pak. Diajarin Mama saya, soalnya saya biasa jagain adek." Barra mengangguk paham seraya menggumam.
"Ya udah, masuk ke mobil!" Membukakan pintu untuk Khloe, si gadis merasa teristimewakan, padahal Barra hanya memahami keadaan Khloe yang menggendong putrinya yang berat dengan kedua tangan. Tetapi biarlah, namanya gadis halu.
Keduanya kini memasuki mobil, kemudian mobil pun berjalan menjauh, keluar dari area kampus lalu tak butuh waktu lama sampai di sebuah rumah.
Rumah itu besar, namun tak bertingkat, tema yang diangkat pun gaya elegan ala kerajaan kuno dulu. Jiwa seni Barra terasa jelas di sini.
Memasuki rumah, Khloe semakin takjub. Meski sebenarnya ia sudah melihat keseluruhannya di foto bersama penjelasan yang Barra berikan, tetap saja melihat secara langsung benar-benar ... wah.
"Kamu bawa beberapa baju ganti atau perlengkapan kamu seperti yang saya suruh, kan?" Khloe mengangguk. "Kamu bisa pakai kamar mandi, anggap saja seperti rumah sendiri. Tapi jangan dijual."
Khloe tertawa. "Bisa banget, Pak."
"Dan kamu sudah hafal seisi rumah, kan? Jadi saya rasa gak usah berterus terang lebih banyak." Khloe tersenyum hangat. "Ya sudah, saya mau mandi dulu."
"Iya, Pak."
Barra masuk ke kamarnya yang tak jauh dari sana, meninggalkan Khloe yang masih menggendong Yaya, kemudian ia mendudukkan dirinya ke sofa yang terlihat seperti kayu di sana. Empuk, menenangkan, terlebih menatap malaikat kecil yang ada di pelukannya ... benar-benar sempurna.
Yaya kecil bergerak di pelukan Khloe, gadis itu langsung berdesis menenangkan, sejenak si gadis mungil merengek sebelum akhirnya kembali tidur dan memeluk Khloe lebih erat. Ia bersembunyi di balik dadanya.
"Uh ... diliat-liat kamu mirip banget sama Pak Barra ... versi ceweknya." Ia mengusap puncak kepala anak itu, kemudian menatap sekitaran. Ada beberapa foto yang tergantung di dinding, foto seorang anak kecil laki-laki dan keluarganya ... tampaknya Barra dan orang tua serta keluarga lain. Lalu perempuan, menyendiri, yang tampaknya di sebuah ... panti khusus anak-anak berkebutuhan khusus.
Istri Barra?
Memang rumornya Barra menikahi seorang wanita keterbelakangan mental, yang berdampak pada anak mereka. Autisme? Bukan, sedikit lebih ringan. Istri Barra kelihatan sangat cantik dan seperti wanita biasa setelah dewasa, kemudian ia menggendong anak bayi pertamanya dengan baik ....
Mereka kelihatan seperti keluarga yang bahagia.
Misteri yang belum terpecahkan, sih, hanya penyakit yang didera istri Barra. Apa akan berdampak pada anaknya?
Khloe memeluk erat Yaya, ada rasa takut ....
Tak lama setelah itu, Barra dengan keadaan baru ... meski hanya memakai kaos oblong pendek serta celana pendek yang membuatnya terlihat berbeda dari gaya dosennya, keluar dari kamar. Sedikit terkejut Khloe melihat wajah dewasa itu kini tampak lebih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BUKAN) SUGAR DADDY [B.U. Series - J]
Любовные романы18+ Ketika para cewek 19 tahun yang dalam masa puber kebanyakan ngehalu .... "Gue pengin punya Sugar Daddy!" kata Kailani di kala ia, Khloe dan Isabelle siap pulang ke rumah masing-masing. "Shit! Gue juga!" Isabelle merengutkan bibir. "Gue pun ... y...