Ketiganya berteriak serempak, begitupun Pak Satpam yang menegur ketiganya. Ketiganya berdiri, lalu berlari begitu cepat yang membuat Pak Satpam yang sadar akan kekonyolannya hanya garuk-garuk belakang kepala.
"Ah, serah, dah!" Ia pun beranjak pergi.
Sementara itu, trio sahabat itu kini berhenti di pertengahan jalan, di dekat sebuah stan berjualan.
"Itu kenapa kita lari, ya?" tanya Khloe bingung, yang sebenarnya ikut-ikutan berteriak juga ikut berlari setelahnya, entah siapa yang mengawali hal itu.
"Lo mau ketangkep Pak Satpam, huh? Entar kita kena hukuman ... atau bahkan diapa-apain lagi!" kata Isabelle, Kailani mengangguk setuju.
"Duh, haus, nih ...," keluh Kailani, memegang lehernya. Akibat lari cukup jauh sampai sini memang melelahkan, baik bagi ketiganya.
"Eh, tu ada yang jualan minum." Isabelle menunjuk stan yang tak jauh dari mereka berdiri. Warung pinggiran jalan yang kelihatan sepi. Ketiganya pun melangkah mendekati kedai mungil yang dijaga seorang wanita dewasa itu.
Ketiganya duduk di salah satu kursi yang tersedia. "Bu, minumannya tiga, ya. Jus jeruk, kalian?"
"Milkshake," jawab Kailani dengan masih agak terengah.
"Aku Thai Tea, ya!" Khloe menyahut kemudian.
"Gitu, aja, ya, Kak. Tiga."
"Oke," sahut wanita itu dengan ramah. Ia pun mulai membuatkan pesanan mereka. "Tunggu sebentar, ya."
Isabelle pun membuka ponselnya menunggu pesanan, sementara Kailani mengeluarkan novel dan Khloe ikut membaca di samping gadis itu.
"HAH?!" pekik Isabelle tiba-tiba, membuat kedua sahabatnya menoleh ke arahnya. "UDAH DI-ACC, GUYS! DI-ACC BAPAKNYA!" Dan langsung saja, kedua sahabatnya itu langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah ponsel Isabelle.
Mereka tak sadar, jika sang penjual, sesekali menoleh ke arah mereka, agak terkejut wanita dewasa itu melihat novel dewasa yang tergeletak di atas meja.
"Liamliam_87, nama akunnya, Liam Arjuna, keliatannya dia single. Sumpah gila ganteng banget, dia model atau dosen, nih?!" pekik Isabelle mengomentari. "HAH! BENERAN SINGLE KEKNYA!"
"Wah, gila, tapi masih gantengan Pak Barra, gue suka lokal," komentar Khloe.
"Yeeee lo kan udah punya, bukan buat elo!" Isabelle menatap Kailani yang sedari tadi hanya diam, tampak berpikir. "Kai ... buat gue, yah?"
Kailani mengangguk. "Iya, kamu aja, deh!"
Isabelle memekik bahagia. "Satunya juga udah acc, barengan, gue yakin lo pasti suka, Kai!" Kembali, Isabelle memperlihatkan ponselnya. "Yah ... udah punya istri ...."
Ketiganya merengut.
"Gini, gini, gini. Kita gak boleh ngejar, sebelum kita bertiga punya target masing-masing!" kata Khloe. Menatap Isabelle.
"Setuju! Setuju banget! Biar kita adil, oke?"
"Ugh ... kalian baik banget ... tapi kalau gegara itu kalian telat gimana?"
"Gampang, tinggal nyari lagi! Lagian, gue ini up to date, gampang! Tapi, persahabatan kita? Susah dicari!" Isabelle dengan jiwa kesetiaannya berkata, yang ditanggapi anggukan setuju dari Khloe. Ketiganya tertawa kemudian.
"Ini pesanannya ...." Nampan berisi tiga minuman yang mereka pesan pun datang, langsung saja ketiganya menikmatinya dengan gembira.
Khloe baru melepaskan teh thailandnya ketika penjual wanita itu bersuara, "Dek, itu ... cerita dewasa, ya?" katanya, menunjuk novel yang ada di atas meja.
Ketiganya menatap ke arah yang ia tunjuk, dan Isabelle selaku pemilik pun mengangguk. "Iya, Kak. Tenang aja, kami udah 18 tahun, kok. Udah sah baca itu."
"Tapi, Dek, setahu Kakak itu ... buat 21 tahun ke atas, lho," katanya dengan tersenyum sabar. "Adegannya bahaya di sana ... banyak kekerasan, ini itu ... kalian juga keknya ngomongin Bapak-Bapak ... pengin yang kek di buku itu, ya?"
Dengan polosnya, ketiganya bertukar pandang.
"Enggak ada kekerasan, kok, Kak. Yang cewek dibelai lembut, kadang dicium, disayang, itu aja ... seru, kok."
Ia kembali tersenyum geli. "Boleh saya liat bukunya?"
Isabelle mengambil bukunya dan menyerahkan itu ke sang wanita, masih ketiganya bingung memperhatikan wanita itu memperhatikan sampul buku.
"Oh, pantesan, ini spesial usia seperti kalian. Lulus sensor. Kalau aslinya ... serem, Dek! Serem banget!" Mata ketiganya membulat sempurna, bingung.
"Aku ... liat, sih, di internet ... definisinya emang lebih dari itu." Ungkapan Kailani membungkamkan mereka.
"Biar Kakak tebak ... pengen jadi Baby Girl dan lagi nyari Sugar Daddy? Hati-hati ... ada yang parah." Ia lalu kembali ke stannya, dan tak lama kemudian kembali bersama buku yang sama.
Namun, sampul yang berbeda ....
Lebih eksplisit.
"Mau liat? Halaman ini ...."
Membuka halaman sekali, muncullah adegan yang tidak ada di buku mereka ... setelah membelai ... ada adegan yang berhasil membuat ketiganya memekik ketakutan. Hanya satu adegan itu, dan setelah membayar minuman masing-masing mereka pulang dengan keadaan begitu kalut.
"Dicambuk ...."
"Ditusuk ...."
"Diiket ...."
Membayangkan saja, mereka merasa mengerikan, sekalipun yang melakukannya pria tampan sekalipun. Akan tetapi, ada hal lain di kepalanya ketiganya kemudian ....
"Eh, ada, kok, Sugar Daddy yang baik. Walau bukan Sugar Daddy, sih, cuman pria dewasa aja. Ingat, cerita yang itu, kan? Punyanya Khloe?" Kailani dan Khloe berpikir sejenak, kemudian mengangguk setuju.
"Jadi kita nyari aja pria baik, dewasa, pengertian ... bukan yang jahat kek itu! Ya, gak, ya, gak, ya, gak?" Kailani tampak antusias.
"Aku yakin yang jadi dosen pasti pria dewasa yang baik, terutama Pak Barra, dia, kan, punya anak ...."
"Tapi istrinya meninggal kenapa, ya?" tanya Kailani, membuat Khloe menenggak saliva. Ia bayangkan istri Pak Barra meninggal ... karena disiksa ....
"Ah, mungkin sakit atau apa ... buktinya anaknya baik-baik aja, kan?"
Kailani ber-oh dalam diam. Sementara Isabelle menjadi kalut sendiri. "Kalau Pak Liam gimana, ya?" Kedua sahabatnya menggedikan bahu. "Huh, harus up to date seperti biasa!"
"Eh, udah di tempat biasa, nih. Waktunya pisah," kata Khloe, berjalan menjauh. "Dah temen-temen!"
"Huh ... diskusi besok aja, deh! Dah, Kai!" Di sisi berbeda, Isabelle berjalan.
Kailani melambaikan tangan ke keduanya hingga cukup jauh, sebelum akhirnya menuju rumahnya sendiri. Namun, ia terkejut mendengar sebuah suara merdu di depan rumahnya di arah penjaga keamanan. Mengherankannya adalah ... sekuritinya, kan, suaranya jelek.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
(BUKAN) SUGAR DADDY [B.U. Series - J]
Romansa18+ Ketika para cewek 19 tahun yang dalam masa puber kebanyakan ngehalu .... "Gue pengin punya Sugar Daddy!" kata Kailani di kala ia, Khloe dan Isabelle siap pulang ke rumah masing-masing. "Shit! Gue juga!" Isabelle merengutkan bibir. "Gue pun ... y...