(BUKAN) SUGAR DADDY [B.U. Series - J]

Chapter 3

Kailani: Guys, Mamah Papahku tadi kena begal!

Tulis gadis itu di sebuah grup chat bernamakan KIKIKIK.

Khloe: EH ASTAGA! TERUS NYOKAP BOKAP LO GIMANA? SEMOGA MEREKA BAIK-BAIK AJA!

Isabelle: Gak usah ngegas, Khloe. Kai, bonyok lo gak papa, kan?

Kailani: Syukurlah, katanya ada yang nolongin. Malah yang nolongin yang kena, tapi syukur cuman masuk rumah sakit doang. Moga gak papa, deh. Ini Mamah di rumah, Papah di kantor polisi ngasih keterangan.

Khloe: HUH SYUKUR DEH KALO GAK KENAPA-NAPA!

Isabelle: Lo bisa, gak, sih enggak usah ngegas, Khloe?

Khloe: YAMAAP, INI CAPSLOCK LAPTOP GUE RUSAK. BELUM DIBENERIN.

Kailani tertawa melihat tingkat teman-temannya di grup WhatsApp itu. Kemudian, Kailani kembali mengetik.

Kailani: Omong-omong, kalian masih pengen Sugar Daddy, gak?

Khloe: sedang mengetik ....

Isabelle: Entahlah, gue gak tau. Kenyataan tadi seakan nampar gue ... cuman tetep, sih, gue memuja om cogan. Andai mereka eksis.

Kailani menghela napas panjang, Isabelle sama sepertinya saat ini.

Khloe: sedang mengetik ....

Isabelle: Lo sendiri, Kai? Lo nanya gitu keknya gue tau jawaban lo ... lo nyerah gak nyerah sama kek gue, kan?

Kailani: Iya, gue berharap banyak punya Sugar Daddy, cuman hal tadi lumayan nampar gue. Yah, mungkin udah hakikatnya kita cuman nemuin mereka di Wattpad, Novel, sama di Instagram. Para model doang yang gak ada di Indonesia.

Khloe: sedang mengetik ....

Isabelle: Ada, sih, aktor Indo yang tua dan cogan. Sayang, rerata udah taken. Ada yang enggak, cuman ... susah oi dapetin public figur. Ya udah, sih, lo bener. Tapi gue masih berharap, sih ....

Kailani: Gue juga ....

Khloe: sedang mengetik ....

Isabelle: Ni anak ngetik apa, sih? Keknya panjang banget ceramahnya. Oh, BTW, see ya besok. Kita dikusiin lagi soal ini.

Kailani: Siap!

Dan Kailani pun offline bersama Isabelle.

Saat itulah, pesan dari Khloe muncul.

Khloe: GUE UP TO YOU KEK KALIAN! TAPI GUE BENER-BENER BERHARAP GUE DAPETIN OM COGAN! ITU IMPIAN GUE DARI DULU HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Centang satu.

Khloe: EEEEH PADA OFFLINE SEMUA. YA UDAH POKOKNYA JANGAN NYERAH DAPETIN OM COGAN, YA! T^T KALAU DAPETNYA CUMAN SATU, BISA DIBAGI TIGA, KOKKKKKK.

Khloe pun offline tak lama kemudian.

Meski dalam keadaan offline, ketiganya tak bisa tidur. Kini mereka masing-masing membuka novel yang mereka saling tukar masing-masing.

"Ugh, maaf, Kai. Tapi novel remaja lo ... uh ...." Isabelle langsung mengganti novelnya menjadi novel dewasa miliknya.

"Aku sukanya Om Cogan." Begitupun Khloe.

Dan Kailani, tentu menikmati novel dewasanya tentang tema yang kini ia gilai sama seperti kedua sahabatnya. Ketiganya bahkan tak tidur, hingga di pagi hari pertemuan biasa tampak ketiganya berwajah mengantuk dan sesekali terhenyak ....

Sampai-sampai kedatangan kakak senior tak disadari, barulah bullhorn dari mahasiswa senior mereka langsung mengikat jiwa-jiwa mereka yang berterbangan entah ke mana.

Menyelesaikan mata kuliah pertama, dan seterusnya dengan keadaan lelah dan halu, akhirnya dengan perjuangan mereka pun pulang. Anehnya, rasa ngantuk yang sedari hadir menghilang seketika. Masih benar-benar menjadi misteri mengapa bisa demikian.

"Eh, gue denger-denger ... ada dosen cogan, ya?" tanya Isabelle tiba-tiba, ketiganya yang belum tahu-menahu betul isi kampus baru mereka ini menatap bingung. "Dia ngajar kesenian ... tahu?"

"Ah, serius lo, Bel? HUAH kenapa gue gak ngambil matkul itu, sih!" Khloe menepuk keningnya.

"Gue ngambil itu ... cuman gak ada hari ini. Kamis nanti." Kailani memberitahu. "Belum liat wujud dosennya ...."

"Kamis nanti?! Kai, lo sambil VC-in, ya!" Khloe memeluk Kailani dari samping, gadis itu hanya menatap temannya itu bingung yang merengek atas kebodohannya.

"Gak cuman itu ... katanya yang ngajar komputer juga mukanya lumayan," timpal Isabelle lagi. "Gue denger gosip kakak senior, sih. Dan anak-anak lain. Duh, gue emang selalu up to date."

"HUAAAAAAA!!! ADA HARAPAN!" pekik Khloe bahagia, yang langsung dibungkam Kailani karena ia membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Eh, daripada kita penasaran ... mending gue ngeluarin kemampuan stalker gue!" Isabelle menarik dua temannya itu ke tempat sepi, di belakang kampus, dan ketiganya pun duduk di sana.

Isabelle mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi Instagram, dan membuka akun kampus mereka. Ia mencari kumpulan foto para dosen dan terlihatlah ... para bening bersinar di mata mereka.

"Anjir, banyak ternyata!"

Dan sekali klik, muncullah akun yang di-tag sesuai orang yang tertera.

Dua di antaranya akun private, memaksa Isabelle mem-follow dan menunggu konfirmasinya. "Entar gue liatin kalau udah kebuka." Sementara yang lain ....

"Yah, udah punya anak!" Kailani merengek melihat foto salah satu dosen bernama aku barra_ya. Bernama asli Barra Aditya. Hanya ada sembilan foto di sana dan rata-rata ia bersama anak perempuan mungil. Namun, foto terakhir ....

"Eh, ini ...." Isabelle mengklik gambar itu, terlihat Pak Barra dan anak perempuannya di sebuah kuburan yang pria itu peluk, wajahnya tersenyum namun tersirat kepedihan di sana.

Terlebih ... caption-nya ....

"Aku janji bakal jaga dia, sebaik mungkin ... sesuai permintaan kamu ... selamat jalan istriku ...." Khloe membaca kalimat itu. "Duda! Gue suka duda! Buat gue, ya!"

"Oke, oke, gue take buat elo. Dia ganteng, tapi entah kenapa bukan tipe gue. BTW, saingannya bejibun! Kakak senior ama yang lain geger rebutin karena ini! Terlebih ... katanya Pak Barra terkenal dingin! Dingin banget!"

"Usaha aja dulu ... hehe."

Mencek Instagram lain, mereka kecewa nyatanya sudah memiliki gandengan serta anak juga.

"Yah, cuman segini doang, ya? Tinggal dua itu lagi, deh." Isabelle menatap Kailani yang sama kecewa. "Ini tipe gue, sih. Moga dua ini gak ada gandengan!"

"Semoga ... hehe." Kailani tertawa pelan. "Dan keknya kita perlu referensi lagi yang lebih banyak. Dokter, CEO, mafia juga fix keren, cari semua, Belle!"

"Bener-bener!"

Dan karena hal itu ketiganya lupa pulang bahkan hingga malam hari tiba ....

"WOI!"

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie